Tentang UGM
Portal Akademik
Pusat TI
Perpustakaan
Penelitian

About Us
Master’s Program
Article
Publication
Research
- Overview
- Resource Center
Community Engagement

Beranda
Wed Forum Poster: Feb 2017 – May 2018
Wednesday Forum Poster – Teaching Islam to the Public: Female Pendakwah in Contemporary Malaysia

Wednesday Forum Poster – Teaching Islam to the Public: Female Pendakwah in Contemporary Malaysia

28 November 2016, 10.19
Oleh:
0

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published.

Comment *

Nama *

Email *

Security Image:

Security Text:

Δ

Facebook

Facebook Pagelike Widget

Instagram

R I J A J A djikalaoe tahoen ini banjak menebar do

R I J A J A
djikalaoe tahoen ini banjak menebar doeri // ini saat jang tepat oentoek bersilatoerahmi // loeka dilaboer dan dosa dileboer // agar kembali soetji di hari jang fitri

🤲🏼

B O N G Pekan ini merupakan hari-hari terakhir bag

B O N G
Pekan ini merupakan hari-hari terakhir bagi masyarakat Tionghoa untuk melaksanakan tradisi cheng beng tahun ini. Di tengah keterbatasan lahan dan upaya relokasi bong-bong ke daerah pinggiran, tradisi ini terus hidup dan dihidupi. Simak tulisan @seratrefan terkait urusan bong dan lembaga kematian tionghoa di situs web crcs.

M I S A I M L E K Menurut kalian, Imlek itu har

M I S A I M L E K

Menurut kalian, Imlek itu hari raya keagamaan atau etnis? Beberapa menganggap Imlek sebagai perayaan pergantian tahun pada umumnya, tetapi beberapa yang lain—seperti Indonesia—merayakan Imlek sebagai sebuah ritual keagamaan. Perbedaan titik berangkat ini membuat perayaan Imlek di ruang-ruang keagamaan non-Tionghoa menjadi polemik tersendiri, salah satunya Misa Imlek. Namun, bagi masyarakat luas, Imlek adalah perayaan bersama. Setidaknya ikut menikmati diskon khusus atau pun semarak ornamen dan hiasannya.
Apa pun itu, berkat Imlek kita bertambah hari libur

Simak tulisan @astridsyifa di situs web crcs

D E K O L O N I Pendidikan agama tak jarang menim

D E K O L O N I
Pendidikan agama tak jarang menimbulkan trauma, terutama bagi mereka yang beda agama tetapi terpaksa mengikutinya.
Di Sumba Timur, anak-anak Marapu kini punya pilihan lebih berwarna. Mereka bisa mengikuti Pendidikan Kepercayaan Marapu yang selaras dengan praktik keyakinan mereka.

Simak catatan lapangan dari @jear_nenohai hanya di situs web crcs.

Load More Follow on Instagram

Twitter

Tweets by crcsugm

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju