Unduh Buku CRCS tentang Konflik Sampang
CRCS UGM – 15 Februari 2018
Kekerasan terhadap komunitas Syiah di Sampang memberi ilustrasi paling tidak dua hal tentang problematika pengelolaan keragaman di Indonesia. Pertama, cara pandang kita dalam memahami kasus kekerasan terhadap kelompok minoritas menuntut perspektif yang lebih luas dari sekadar memahaminya sebagai masalah intoleransi dan pelanggaran hukum. Cara pandang ini tidak cukup untuk menjelaskan fakta bahwa di wilayah-wilayah dengan karakter kelompok minoritas yang serupa dengan Sampang, komunitas Syiah dapat hidup dengan relatif aman.
Kedua, studi kasus Sampang ini menunjukkan pentingnya melihat suatu kasus dalam konteks yang tidak terbatas pada kejadian masa kini tetapi juga proses yang melatarbelakangi dan situasi berpengaruh di lingkup yang lebih luas. Buku ini menunjukkan bahwa konflik antara komunitas Sunni dan Syiah tidak muncul tiba-tiba. Keberadaan komunitas Syiah pada awalnya tidak dipermasalahkan oleh komunitas Sunni, tetapi ada dinamika yang berkembang sejak awal tahun 1990-an yang menimbullkan ketegangan relasi antar kedua komunitas. Ketegangan ini mengalami eskalasi dan ledakan kekerasan, terutama pada tahun-tahun politik menjelang dan setelah Pilkada di Sampang tahun 2008 dan Pilkada Jawa Timur tahun 2012.
Buku ini berupaya mengurai mengurai konflik Sunni-Syiah di Sampang yang hingga kini harus dikatakan belum selesai. Buku ini diharapkan bisa menjadi sumber informasi untuk terus mengupayakan rekonsiliasi yang bisa mengembalikan korban yang terusir untuk pulang, tinggal dan mengelola ladang di kampung halaman mereka.
Buku berjudul Dari Masjid ke Panggung Politik: Melacak Akar-akar Kekerasan antara Komunitas Sunni dan Syiah di Sampang, Jawa Timur (CRCS, 2016) yang diangkat dari tesis Muhammad Afdillah (mahasiswa CRCS angkatan 2011) ini dapat diunduh gratis melalui tautan di bawah ini.
Melacak Akar-akar Kekerasan antara Komunitas Sunni dan Syiah di Sampang