• Tentang UGM
  • Portal Akademik
  • Pusat TI
  • Perpustakaan
  • Penelitian
Universitas Gadjah Mada
  • Home
  • About Us
    • Vision & Mission
    • People
      • Faculty Members
      • Visiting Lecturers
      • Staff Members
      • Students
      • Alumni
    • Facilities
    • Library
  • Master’s Program
    • Overview
    • Admission
    • Courses
    • Schedule
    • Scholarship
    • Accreditation
    • Student Service
    • Survey
  • Article
    • Perspective
    • Book Review
    • Event Report
    • Class Journal
    • Interview
    • Wed Forum Report
    • Thesis Review
    • News
  • Publication
    • Reports
    • Books
    • Newsletter
    • Monthly Update
    • Infographic
  • Activities
    • Film
      • Indonesian Pluralities
      • Our Land is the Sea
    • Research
      • Overview
      • Resource Center
    • Community Service
      • Wednesday Forum
    • International Events
      • ICIR
      • Interfaith Mediation
      • IGSSCI
    • Student Achievements
  • Beranda
  • Book Review
Arsip:

Book Review

Mengukur Patron di Balik Kuasa Rekognisi

Book Review Sunday, 2 January 2022

Gagasan pluralisme merupakan ruang fleksibel bagi keberagaman untuk saling berinteraksi. Namun di sisi lain, pluralisme juga memberi keleluasaan lebih bagi mayoritas untuk mengatur keberagaman tersebut.

Menggugat Rasionalitas, Mengakali Intuisi

Book Review Monday, 29 November 2021

Mengapa orang-orang “rasional” terbelah soal politik dan agama? Benarkah mereka rasional?

Pos-Islamisme, Borjuasi Muslim, dan Sekularisme di Turki

Book Review Saturday, 27 November 2021

Ketika Samuel Huntington memublikasikan Clash of Civilization? (1993), banyak akademisi dan publik internasional yang menarik kesimpulan bahwa karakter Islam tidak cocok dengan demokrasi liberal. Melalui investigasi terhadap “gerakan politik yang terinspirasi Islam” dalam konteks politik domestik Turki, Yavuz menunjukkan bahwa gerakan Islam politik juga kompatibel dengan demokrasi liberal.

Peluang dan Tantangan Kewargaan Ingenious di Indonesia

Book Review Tuesday, 14 September 2021

Penelitian ini mengangkat sebuah isu yang jarang diangkat ke permukaan dalam percakapan politik agama dan kepercayaan yaitu tereksklusinya kelompok-kelompok yang bukan agama maupun kepercayaan, salah satunya kelompok spiritual Pangestu. Yang menarik, Pangestu justru mengimbangi eksklusi dengan membuka ruang inklusi baru melalui naskah anyar ekspresi keberagamaan masyarakat dalam bentuk organisasi spiritual.

The Fragility and Feasibility of Human Rights

Book Review Thursday, 26 August 2021

The hegemony of human rights as a universal concept has generated various critical responses. One of the main criticism lies in the universal claim of human right which implies the characteristic of imperialism. On the other hand, the implementation of human rights is far from complete. Hence, are human rights still worth fighting for?

A Common Word: Sebuah Teori dan Praktik Dialog Islam-Kristen

Book Review Saturday, 26 June 2021

Pada tahun 2006, Paus Benedictus XVI mengeluarkan pernyataan kontroversial bahwa agama Islam melegitimasi kekerasan. Bertolak dari kasus itu, sebuah prakarsa muncul mengenai pentingnya komunitas-komunitas Islam dan Kristen, yang mewakili lebih dari separuh populasi dunia, untuk sama-sama meyakini dan bersepakat tentang mencintai Tuhan dan mencintai sesama manusia.

123…7

Facebook

Facebook Pagelike Widget

Instagram

April tahun ini cukup spesial. Di saat umat muslim April tahun ini cukup spesial. Di saat umat muslim menjalankan puasa Ramadan, sebagian umat kristiani juga tengah menjalani puasa prapaskah. Karenanya, pada #fkd2022 kali ini, kita akan berbagi pengalaman dengan teman-teman penghayat tentang makna dan praktik puasa atau berpantang diri ala Paguyuban Noormanto dan Paguyuban Budaya Bangsa. 

Malam Jumat, malamnya masyarakat adat dan penghayat. 

Rahayu
Dunia memang sedang tidak baik-baik saja. Kita tah Dunia memang sedang tidak baik-baik saja. Kita tahu itu dari rentetan peristiwa menyayat yang kadang nyempil di feed media sosial, dari berbagai stiker biru kuning yang sekarang berseliweran. Banyak ketidakadilan terjadi di sekitar, dan jujur atau tidak, kita sering menutup mata. Entah karena capek melihat itu terjadi setiap hari atau merasa tak berdaya meski di hati kita memendam amarah. Namun, bagi Nadarajah Manickam, kemarahan itu adalah energi yang memaksa kita untuk melakukan perubahan. Sebuah kemarahan kenabian, seperti marahnya Musa yang menghendaki perubahan lebih baik pada kaumnya. Sebuah kemarahan yang penuh kasih sayang untuk dunia yang sedang tidak baik-baik saja.

Laporan #wednesdayforum yang emosional ini bisa kamu simak di situs web crcs.
sstt... satu lagi #beasiswa S2 ke @crcs_ugm kali sstt...
satu lagi #beasiswa S2 ke @crcs_ugm 
kali ini dari kemdikbudristek...

yuk kepoin 🧐
Where does interfaith dialogue come from? For Dian Where does interfaith dialogue come from? For Diane Butler, interfaith dialogue is an organic process. It cannot be forced and each person has a different path to get there. Her experience as a dance performer working in Indonesia shows that place, time, and condition greatly influence how a relationship interacts and grows.

Let's find our dialogue path together on #wednesdayforum
load more... @crcs_ugm

Twitter

Tweets by crcsugm

Universitas Gadjah Mada

Gedung Sekolah Pascasarjana UGM, Floors 3-4
Jl. Teknika Utara, Pogung, Yogyakarta, 55284
Email address: crcs@ugm.ac.id

© CRCS - Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY