• Tentang UGM
  • Portal Akademik
  • Pusat TI
  • Perpustakaan
  • Penelitian
Universitas Gadjah Mada
  • About Us
    • About CRCS
    • Vision & Mission
    • People
      • Faculty Members and Lecturers
      • Staff Members
      • Students
      • Alumni
    • Facilities
    • Library
  • Master’s Program
    • Overview
    • Curriculum
    • Courses
    • Schedule
    • Admission
    • Scholarship
    • Accreditation and Certification
    • Academic Collaborations
      • Crossculture Religious Studies Summer School
      • Florida International University
    • Academic Documents
    • Student Satisfaction Survey
  • Article
    • Perspective
    • Book Review
    • Event Report
    • Class Journal
    • Interview
    • Wed Forum Report
    • Thesis Review
    • News
  • Publication
    • Reports
    • Books
    • Newsletter
    • Monthly Update
    • Infographic
  • Research
    • CRCS Researchs
    • Resource Center
  • Community Engagement
    • Film
      • Indonesian Pluralities
      • Our Land is the Sea
    • Wednesday Forum
    • ICIR
    • Amerta Movement
  • Beranda
  • Tesis
  • Teologi Sukses dan Spiritual Capital

Teologi Sukses dan Spiritual Capital

  • Tesis
  • 16 June 2011, 00.00
  • Oleh:
  • 0

Judul: Teologi Sukses Dan Spiritual Capital: Kajian terhadap Teologi Sukses Gereja Bethany Indonesia – Surabaya dari Perspektif Spiritual Capital dalam Konteks Indonesia

Penulis: Cindy Quartyamina Koan (CRCS, 2008)

Kata-kata Kunci: Gereja Bethany Indonesia, teologi sukses dan spiritual capital

Abstrak:

 

Gereja Bethany Indonesia merupakan perwujudan organisasi gereja sukses di Indonesia bahkan se-Asia Tenggara. Kesuksesan yang ditampilkan Gereja Bethany Indonesia berakar dalam kisah perjalanan kehidupan seorang Abraham Alex Tanuseputra sebagai tokoh utama pendiri Bethany dan pencetus slogan Successful Bethany Families. Tampilan kesuksesan Gereja Bethany Indonesia sejatinya tidaklah terbatas dalam ranah pelayanan kerohanian yang atraktif melainkan meluas mencakup pelayanan dengan orientasi pemenuhan kebutuhan hidup lainnya seperti finansial, pendidikan, kesehatan, hiburan, pekerjaan, termasuk keterlibatan aktivitas ekonomi di antaranya periklanan produk, serta perdagangan barang dan jasa. Suguhan pelayanan demi pelayanan tersebut yang menjadi magnet sehingga berhasil menarik perhatian bahkan keterlibatan umat Kristiani. Umat yang beralih status menjadi anggota jemaat Gereja Bethany Indonesia itulah indikator penentu kesuksesan Gereja Bethany Indonesia.

 

Berbicara mengenai kesuksesan Gereja Bethany Indonesia tentunya segera menuntun pada konsep teologi sukses sebagai dasar doktrinal dan praktis atas segala aktivitas Bethany. Teologi sukses Bethany mengungkapkan suatu pemahaman bahwasanya Allah menghendaki setiap umat Kristiani hidup sukses yakni kondisi hidup yang mutlak menampilkan segala hal yang baik bukan yang buruk bahkan senantiasa bergerak menuju peningkatan serta kelimpahan. Sukses yang dapat diukur secara kasat mata. Konsep sukses yang merengkuh aspek rohani sekaligus aspek materi. Secara rohani menjadi baik dan taat melaksanakan perintah kehendak Allah agar kemudian secara materi menjadi berkelimpahan. Pada akhirnya penentuan kesuksesan bergantung pada kesuksesan materi sehingga teologi sukses tak ubahnya suatu paham materialisme dimana umat secara individu dikondisikan untuk berusaha mencapai kekayaan yang terus melimpah.

 

Selanjutnya, secara lebih mendalam kekuatan dan kelemahan teologi sukses akan dikaji dari persepektif Spiritual Capital. Spiritual Capital dipilih sebab ia adalah teori ekonomi yang berupaya mengatasi praktek materialisme yang egosentris dalam aktivitas ekonomi. Teori tersebut berupaya melandaskan pada aktivitas pemenuhan materi manusia pada suatu spiritualitas yang bekerja dalam garis horizontal. Spiritualitas horizontal tersebut ialah makna, tujuan, motivasi dan nilai hidup yang luhur yaitu setiap manusia merupakan satu kesatuan yang saling terkait sehingga aktivitas pemenuhan materi seseorang berdampak pada kehidupan materiil orang lain. Dengan demikian, menyandingkan spiritual capital bersama dengan teologi sukses bertujuan untuk mengatasi potensi materialisme egoistik teologi sukses agar menjadi teologi yang lebih perduli terhadap realita kehidupan sosial di mana umat tepatnya anggota gereja adalah juga bagian masyarakat.

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Instagram

What if healing isn’t about fixing the self, but What if healing isn’t about fixing the self, but remembering we were never alone?
Stories of students, suffering, and spiritual friendship might unfold into a quiet revolution: from therapy rooms to circles of compassion. Drawing on Buddhist psychology — Karuna, Anatta, Kalyanamitta — this talk reimagines mental health not as survival, but as shared awakening. A vision of care rooted in community, tenderness, and courage to belong again.

Come and join #wednesdayforum discussion at UGM Graduate School building, 3rd floor. We provide snacks and drinks, don't forget to bring your tumbler. This event is free and open to public.
S E L E P AS Tubuh adalah teks yang tak selesai d S E L E P AS

Tubuh adalah teks yang tak selesai dibaca. Di dalamnya, sejarah bergetar dan menggema. Bukan di kepala, melainkan otot, sendi, dan mata. Kadang tubuh mengingat sesuatu yang tak pernah diucapnya. Gerak yang lahir dari diam, dari ingatan yang lebih tua dari bahasa. Poshumanisme ingin mengingatkan kita, bahwa manusia perlu belajar berhenti menjadi pusat dari segalanya. Saat tubuh tak lagi berkuasa, ia pun pulang pada semesta, yang diam-diam menari bersama.

Simak artikel dan video dari Yuliana Meneses Orduño pada seri amerta di situs web CRCS UGM.

Jangan lupa akan ada lokakarya Amerta Movement di perayaan 25 Tahun CRCS 🍀
🎉🎁 Kado Istimewa untuk 25 Tahun CRCS UGM! 🎁🎉

Beberapa pekan ke depan CRCS UGM akan merayakan perjalanan 25 tahunnya yang penuh makna. Akreditasi FIBAA Premium Seal, penghargaan internasional bergengsi yang hanya diberikan kepada program studi yang melampaui standar kualitas di 25++ kategori ini, menjadi kado awal yang manis.
Ini bukan sekadar cap prestasi; ini adalah titik tengaran CRCS UGM untuk terus membangun jembatan keilmuan, kemanusiaan, dan keadilan yang melintas sekat.

Terima kasih kepada semua yang telah menjadi bagian dari perjalanan luar biasa ini: mahasiswa, dosen, staf, alumni, mitra, juga kalian semua yang setia di mayantara. Mari kita lanjutkan langkah bersama menuju masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Adil, Setara, Selaras!
On social media, mental health is often presented On social media, mental health is often presented as a form of entertainment. 🎥 Take Purnomo Belajar Baik, a popular YouTube channel with over 2 million subscribers, which posts videos about the so-called ‘insane’ to entertain its audience. What’s the catch? While these videos claim to promote care for those with mental health struggles, they also turn ‘madness’ into something to laugh at.

This study dives deep into how ‘madness’ is sensationalised on Indonesian social media. It explores how a mix of religion, law enforcement, medical practices, and digital media all play a role in this spectacle. Is it really care, or are we watching the exploitation of those who need help, disguised as entertainment?

Come and join #wednesdayforum discussion at UGM Graduate School building, 3rd floor. We provide snacks and drinks, don't forget to bring your tumbler. This event is free and open to public.
Follow on Instagram

Twitter

Tweets by crcsugm

Universitas Gadjah Mada

Gedung Sekolah Pascasarjana UGM, 3rd Floor
Jl. Teknika Utara, Pogung, Yogyakarta, 55284
Email address: crcs@ugm.ac.id

 

© CRCS - Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY