• Tentang UGM
  • Portal Akademik
  • Pusat TI
  • Perpustakaan
  • Penelitian
Universitas Gadjah Mada
  • About Us
    • About CRCS
    • Vision & Mission
    • People
      • Faculty Members and Lecturers
      • Staff Members
      • Students
      • Alumni
    • Facilities
    • Library
  • Master’s Program
    • Overview
    • Curriculum
    • Courses
    • Schedule
    • Admission
    • Scholarship
    • Accreditation and Certification
    • Academic Collaborations
      • Crossculture Religious Studies Summer School
      • Florida International University
    • Academic Documents
    • Student Satisfaction Survey
  • Article
    • Perspective
    • Book Review
    • Event Report
    • Class Journal
    • Interview
    • Wed Forum Report
    • Thesis Review
    • News
  • Publication
    • Reports
    • Books
    • Newsletter
    • Monthly Update
    • Infographic
  • Research
    • CRCS Researchs
    • Resource Center
  • Community Engagement
    • Film
      • Indonesian Pluralities
      • Our Land is the Sea
    • Wednesday Forum
    • ICIR
    • Amerta Movement
  • Beranda
  • Tesis
  • Memayu-Hayu Bagya Bawana: Sejarah Gerakan Sapta Darma di Indonesia 1952-2006

Memayu-Hayu Bagya Bawana: Sejarah Gerakan Sapta Darma di Indonesia 1952-2006

  • Tesis
  • 17 June 2011, 00.00
  • Oleh:
  • 0

Judul: Memayu-Hayu Bagya Bawana: Sejarah Gerakan Sapta Darma di Indonesia 1952-2006

Penulis: Chandra Utama (CRCS, 2007)

Kata-kata Kunci: Sapta Darma, sejarah, pewahyuan, pangusadan, peruwatan, anti pemujaan, diskriminasi

Abstrak:

 

Sapta Darma merupakan salah satu dari gerakan spiritual Jawa terbesar di Indonesia. Ia telah memiliki pengikut ratusan ribu yang tersebar di sebagian besar wilayah Indonesia dan bahkan sudah mencapai mancanegara. Sejak masa awal pertumbuhannya pada 1950-an hingga sekarang, Sapta Darma mengalami beberapa fase perkembangan. Karena tema “aliran kebatinan” masih menjadi isu sensitif di negara ini, pembahasan tentang gerakan Sapta Darma menjadi penting untuk memberikan pemahaman seputar konteks keberagamaan di Indonesia, khususnya hubungan antara dua kekuatan yang tengah bersaing secara politik, yaitu Islam dan kebatinan. Terlebih lagi, belum ada kajian yang secara khusus meneropong dimensi kesejarahan dan aspek-aspek dinamika gerakan Sapta Darma.

 

Tesis ini menjelajahi sejarah gerakan Sapta Darma dari pewahyuan yang dialami sang pendiri, yaitu Hardjosapuro atau Sri Gutama, di Pare pada 1952 hingga sekarang. Selain itu, juga akan dibahas bagaimana pengalaman wahyu akhirnya menjadi landasan praksis spiritual dan bagaimana proses penyebaran ajaran dilakukan, baik melalui mekanisme praktek peruwatan [netralisasi kekuatan gaib] dan pangusadan [penyembuhan]. Kedua praktek tersebut pada gilirannya memasyhurkan nama Sapta Darma sebagai gerakan penyembuhan dengan semangat anti-pemujaan.

 

Tesis ini juga mengkaji pola-pola hubungan antar tingkatan yang terjalin dalam karakter, kronologi, dan matriks aksi dari gerakan Sapta Darma dalam kaitannya dengan jagat kesadaran spiritual, budaya, masyarakat, dan negara. Sejalan dengan perkembangan kontemporer, narasi merambah ke aspek-aspek sosial politik, misalnya bentuk-bentuk diskrimanasi, baik dilakukan oleh negara maupun komunitas “muslim” tertentu. Dengan demikian, tesis ini akan memberi pemahaman tentang gerakan spiritual Jawa dapat bertahan dan berkembang dalam konteks sosial politik dan budaya dalam sejarah Indonesia.

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Instagram

Clicks are shaping conflicts. In Indonesia’s digit Clicks are shaping conflicts.
In Indonesia’s digital sphere, algorithms now fuel intolerance, speed up radical shifts, and collapse the distance between online anger and real-world violence. “From Clicks to Conflict” reframes radicalism and extremism through Indonesia’s own data, cases, and digital behavior. Understanding how hate evolves online isn’t optional anymore. It’s the frontline of preventing the next wave of violence. 

Come and join  #wednesdayforum discussion at UGM Graduate School building, 3rd floor.  We provide snacks and drinks, don't forget to bring your tumbler. This event is free and open to public.
H I L A N G Dalam sejarah perjuangan peradaban, pe H I L A N G
Dalam sejarah perjuangan peradaban, perempuan kerap ditulis sebagai jeda, bukan kalimat utama. Ia seolah hilang tak terdengar meski perannya selalu bingar. Seperti yang ditunjukkan oleh keempat pembicara ini, perempuan kerap menjadi dasar atas sebuah pergerakan, selalu menemukan celah dan mengubahnya menjadi kehidupan. Dari keempatnya kita belajar bahwa perempuan punya hak dan kemampuan untuk menafsir ulang hidup tanpa harus menunggu restu siapa pun.

Simak kembali percakapan di sesi ini dan menapaktilasi ragam perjuangan perempuan seluas mungkin di YouTube CRCS UGM.
L A M P I O N Memori laiknya lampion. Terkadang ia L A M P I O N
Memori laiknya lampion. Terkadang ia redup dan rawan, tetapi terus menggantung di langit halaman. Arsip ialah bahan bakar yang terus menghidupi ingatan. Ia menjadi sumbu bagi suluh yang berpijar. Pun dengan arsip-arsip budaya dan agama Tionghoa di Indonesia. Keberadaannya menjadi pembuka jalan untuk menata kembali peta bangsa dari serpihan gelap yang sengaja dilupakan. 

Simak kembali perbincangan bernas peluang dan tantangan digitalisasi arsip-arsip budaya dan agama Tionghoa di Indonesia hanya di YouTube CRCS UGM
Faith could be cruel. It can be used to wound thos Faith could be cruel. It can be used to wound those we might consider "the other". Yet, rather than abandoning their belief, young queer Indonesians choose to heal by re-imagining it. The Rainbow Pilgrimage is a journey through pain and prayer, where love becomes resistance and spirituality turns into shelter. Amidst the violence, they walk not away from faith, but towards a kinder, more human divine. 

Come and join #wednesdayforum discussion at UGM Graduate School building, 3rd floor. We provide snacks and drinks, don't forget to bring your tumbler. This event is free and open to public.
Follow on Instagram

Twitter

Tweets by crcsugm

Universitas Gadjah Mada

Gedung Sekolah Pascasarjana UGM, 3rd Floor
Jl. Teknika Utara, Pogung, Yogyakarta, 55284
Email address: crcs@ugm.ac.id

 

© CRCS - Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY