• Tentang UGM
  • Portal Akademik
  • Pusat TI
  • Perpustakaan
  • Penelitian
Universitas Gadjah Mada
  • About Us
    • About CRCS
    • Vision & Mission
    • People
      • Faculty Members and Lecturers
      • Staff Members
      • Students
      • Alumni
    • Facilities
    • Library
  • Master’s Program
    • Overview
    • Curriculum
    • Courses
    • Schedule
    • Admission
    • Scholarship
    • Accreditation and Certification
    • Academic Collaborations
      • Crossculture Religious Studies Summer School
      • Florida International University
    • Student Satisfaction Survey
    • Academic Documents
  • Article
    • Perspective
    • Book Review
    • Event Report
    • Class Journal
    • Interview
    • Wed Forum Report
    • Thesis Review
    • News
  • Publication
    • Reports
    • Books
    • Newsletter
    • Monthly Update
    • Infographic
  • Research
    • CRCS Researchs
    • Resource Center
  • Community Engagement
    • Film
      • Indonesian Pluralities
      • Our Land is the Sea
    • Wednesday Forum
    • ICIR
    • Amerta Movement
  • Beranda
  • News
  • Diskusi & Launching Buku: Sisi Gelap Demokrasi, Politik Identitas dan Kekerasan

Diskusi & Launching Buku: Sisi Gelap Demokrasi, Politik Identitas dan Kekerasan

  • News
  • 22 March 2015, 17.08
  • Oleh:
  • 0

CRCS-20150319-58477ad1ea6a94dadaniSalah satu capaian penting reformasi di Indonesia adalah tumbuhnya masyarakat madani (civil society) yang kuat. Namun, beberapa di antara organisasi masyarakat madani yang paling efektif dewasa ini justru adalah kelompok-kelompok Islamis garis-keras yang mendakwahkan intoleransi dan menyebarluaskan kebencian. Di beberapa wilayah, seperti Jawa Barat dan seputar Jakarta, organisasi-organisasi ini terbukti amat memengaruhi agenda kebijakan publik, dengan mendesak pemerintah—baik di tingkat lokal maupun nasional—untuk menerapkan pandangan mereka mengenai moralitas dan pemahaman mereka mengenai ortodoksi. Meskipun mengusung agenda-agenda yang antidemokrasi, semua organisasi di atas justru memanfaatkan ruang-ruang bebas yang disediakan demokrasi.
Pertanyaannya, apakah organisasi-organisasi itu tumbuh berjalan seiring dengan meningkatnya konservatisme sosial masyakarat Indonesia, atau karena koneksi-koneksi politik tingkat tinggi yang kuat? Mengapa mereka tampak lebih efektif dalam advokasi mereka dibanding organisasi-organisasi lainnya? Bagaimana demokrasi mengatasi kekuatan-kekuatan anti-demokrasi yang menggerogotinya itu?
Disisi yang lain Konflik keagamaan sering dikaitkan dengan kondisi politik lokal setempat. Secara langsung atau pun tidak, politik identitas menjadi isu sensitif, khususnya pada proses pemilihan kepala daerah. Meskipun kedua hal itu tidak selalu berhubungan, namun kebijakan pemerintah terutama pada masa sebelum atau sesudah transisi akan mempangaruhi kondisi konflik keagamaan. Program Studi Agama dan Lintas Budaya (CRCS) UGM menerbitkan serial laporan kehidupan beragama terkait dengan Politik Lokal dan Konflik Keagamaan yang akan dilaunching pada diskusi ini.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Program Studi Agama dan Lintas Budaya bekerjasama dengan Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD) Paramadina, Jakarta.
Kedua buku bisa diunduh dengan mengklik judul berikut ini:

  1. Politik Lokal dan Konflik Keagamaan
  2. Sisi Gelap Demokrasi: Kekerasan Masyarakat Madani di Indonesia

Versi cetak Politik Lokal dan Konflik Keagamaan bisa didapatkan di:
Program Studi Agama dan Lintas Budaya
Gedung Sekolah Pascasarjana UGM
Jl. Teknika Utara, Pogung, Yogyakarta, Indonesia 55281
Telephone/Fax : + 62-274-544976 Email: crcs@ugm.ac.id

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Instagram

Follow on Instagram

Twitter

Tweets by crcsugm

Universitas Gadjah Mada

Gedung Sekolah Pascasarjana UGM, 3rd Floor
Jl. Teknika Utara, Pogung, Yogyakarta, 55284
Email address: crcs@ugm.ac.id

 

© CRCS - Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY