• Tentang UGM
  • Portal Akademik
  • Pusat TI
  • Perpustakaan
  • Penelitian
Universitas Gadjah Mada
  • About Us
    • About CRCS
    • Vision & Mission
    • People
      • Faculty Members and Lecturers
      • Staff Members
      • Students
      • Alumni
    • Facilities
    • Library
  • Master’s Program
    • Overview
    • Curriculum
    • Courses
    • Schedule
    • Admission
    • Scholarship
    • Accreditation and Certification
    • Academic Collaborations
      • Crossculture Religious Studies Summer School
      • Florida International University
    • Academic Documents
    • Student Satisfaction Survey
  • Article
    • Perspective
    • Book Review
    • Event Report
    • Class Journal
    • Interview
    • Wed Forum Report
    • Thesis Review
    • News
  • Publication
    • Reports
    • Books
    • Newsletter
    • Monthly Update
    • Infographic
  • Research
    • CRCS Researchs
    • Resource Center
  • Community Engagement
    • Film
      • Indonesian Pluralities
      • Our Land is the Sea
    • Wednesday Forum
    • ICIR
    • Amerta Movement
  • Beranda
  • Fasilitators
  • Overview

Overview

  • 27 March 2015, 15.13
  • Oleh:
  • 0

Kunjungan

Agama Lokal Noto Bawono, Bantul, Yogyakarta

NoNameStudent NumberBatch
1I Gede Suwardana07/262762/PMU/52022007
2Margareth Aritonang07/260018/PMU/50052007
3Hari Muryanto07/260675/PMU/50572007
4Flavius Floris Andries07/26563/PMU/509782007
5Yowan Tamu07/259304/PMU/49172007
6Amanah Nurish07/261532/PMU/50932007
7Novita Rakhmawati07/260020/PMU/50062007
8Saifuddin Zuhri07/259766/PMU/49792007
9Abdul Malik07/259418/PMU/49292007
10Parngadi07/259838/PMU/49922007
11Heru Siswanto07/260677/PMU/50582007
12Juhansar Andi Latief07/261497/PMU/50882007
13Arief Aulia Rahman07/261497/PMU/50882007

Berlokasi di Gunung Sampu, di Desa Sambungan, Kelurahan Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul. Paguyuban Noto Bawono merupakan salah satu paguyuban para penghayat kepercayaan yang mengikuti ajaran para romo sepuhnya, yakni Romo Marto Pangarso dan Romo Budi Utomo. Aktivitas spiritual tersebut diikuti oleh masyarakat dari berbagai latar belakang, tidak hanya para penghayat tetapi juga penganut agama lainnya.

Ekskursi

Merapi dan Pondok Pesantren Al Qadir

NoNameStudent NumberBatch
1Abdul Holik08/276518/PMU/56182008
2Agnes Megy Takaendengan08/275250/PMU/54382008
3Angie Olivia Wuysang08/274748/PMU/53992008
4Epul Saepulloh08/276515/PMU/56172008
5Erham Budi Wiranto08/276677/PMU/56492008
6Eka Farantina08/276064/PMU/55332008
7Lee Gregory08/274748PMU/53992008
8Hatib Abdul Kadir08/278504/PMU/58152008
9Hatim Gazali08/276321/PMU/56212008
10Jenne Jr Pieter08/278531/PMU/58152008
11Jimmy Marcos Immanuel08/276918/PMU/56592008
12Karlina Maizida08/276061/PMU/55322008
13Muchlisin08/276524/PMU/56222008
14Mustaqim Pabbajah08/276520/PMU/56202008
15R. Vibekehh N. Bat-og08/275690/PMU/54972008
16Suranto08/276525/PMU/56232008
17Saiful Hakam08/276916/PMU/56582008
18Ujang Maman08/276519/PMU/56192008
19Vanny Suitela08/276678/PMU/50502008
20Yuyun Sri Wahyuni08/276919/PMU/56402008
21Emy Rubi Astuti12340002008

Pondok Pesantren Salafiyah Al Qadir terletak di Tanjungsari, Wukirsari, Cangkringan Sleman didirikan oleh KH Masrur Ahmad MZ pada tahun 1998. Saat terjadi erupsi Merapi 2010, pondok pesantren ini membantu mitigasi penduduk dan menerima bantuan dari berbagai pihak untuk disalurkan. Pondok pesantren ini juga berupaya untuk memperhatikan culture healing masyarakat pasca bencana yang sebagian besar dipenuhi oleh prasangka isu kristenisasi dan diskriminasi lainnya. Pondok ini juga menerima rehabilitasi pencandu narkoba dan ganguan mental. Read: http://alqodir.co.id/web/

Fasilitator Kelas

NoNameStudent NumberBatchBachelorStatusTitle of ThesisOccupation
1Ahmad Hermawan09/293411/PMU/62582009Universitas Al Azhar Kairo Mesir
2Dian Maya Safitri09/290977/PMU/60192009Universitas Gadjah Mada UniversitasAlumnaePiety Revisited: the Case of Pesantren Waria Al-Fattah Senin – Kamis Yogyakarta
3Didik Cahyono09/290701/PMU/59852009
4Fisqiyyatur Rohmah09/293874/PMU/63252009
5Gde Dwitya Arief Metera09/292347/PMU/61712009
6George Tami Kinawari09/233400/PMU/62562009
7Hudriansyah09/292581/PMU/61962009
8Mohammad Rokib09/293410/PMU/62572009
9Muhammad Abdul Qodir09/291545/PMU/61062009
10Yudith Listiandri09/291292/PMU/60852009
11Zaki Faddad Syarir Zain09/291547/PMU/61072009
12Zuhriah09/293413/PMU/62592009

“Pluraslime adalah penghargaan dan pengakuan akan adanya keragaman identitas termasuk sebagai konsekuensinya upaya akomodasi aspirasi yang muncul dari keragaman itu di ruang public dalam konteks Negara demokratis.”

Kurikulum Kelas

SPK menekankan perspektif kewargaan untuk melihat persoalan-persoalan keragaman ini, diluar perspektif-perspektif lain yang juga akan dibahas dalam keseluruhan proses belajar. Konsep-konsep dasar pengelolaan keragaman yang akan dibahas adalah:

  1. Identitas; ruang privat dan publik
  2. Isu gender dalam ruang publik
  3. Pengelolaan keragaman Agama di Indonesia

Cakupan pengelolaan keragaman pada aras negara dan pendekatan berbasis hak adalah sebagai berikut:

  1. HAM dan Konstitusi sebagai basis pengelolaan keragaman
  2. Kerukunan, kebebasan beragama dan batas-batasnya
  3. Pendekatan hukum sebagai advokasi untuk pluralisme dan KBB.

Titik berat pengelolaan keragaman pada aras masyarakat adalah pada upaya memahami konflik dan resolusinya:

  1. Teori-teori konflik
  2. Peran aktor (pemerintah, pemda, polisi, ormas, militia, dsb)
  3. Mediasi, dialog sebagai advokasi untuk pluralisme/kebebasan beragama

Bagian terakhir dari SPK akan secara khusus melihat kedua strategi advokasi itu, dan bagaimana melakukan riset yang baik secara metodologis dan efektif untuk melakukan advokasi bagi pengembangan pluralisme. Sessi ini akan diawali dengan pemahaman mengenai politik pengetahuan dan pentingnya data dalam melakuakan advokasi dan akan dilanjutkan dengan dengan ketrampilan untuk melakukan “riset untuk advokasi”.

Narasumber

NoNameStudent NumberBatch
1Windu Wahyudi Yusuf308871/PMU/6788/102010
2Wawan Daryoko307062/PMU/6724/102010
3Ubaidillah307037/PMU/6717/102010
4Taufani306830/PMU/6681/102010
5Syaiful Arif307111/PMU/6749/102010
6Syahrul308350/PMU/6773/102010
7Siti Maemunah306624/PMU/6654/102010
8Rofinus Pati309500/PMU/6829/102010
9Ngatini307063/PMU/6725/102010
10Najmu Tsaqib Akhda307110/PMU/6748/102010
11Munawir Azis308962/PMU/6792/102010
12Muhyidin Basroni307048/PMU/6721/102010
13Muhammad Afdillah308337/PMU/6772/102010
14Maria Ulfah Binti Amin Fauzi307066/PMU/6776/102010
15Lemwang Chuhwanglim10/31107/PMU/69442010
16Ferawati309346/PMU/6801/102010
17Elisabeth H. Sumarsono306623/PMU/6653/102010
18Dewi Cahya Ambarwati306967/PMU/6705/102010
19Darwin Darmawan306625/PMU/6655/102010
20Asih Minanti Rahayu309325/PMU/6799/102010
21Angga Yudhiyansyah307058/PMU/6722/102010
22Ahsan309510/PMU/6830/20102010
23Ahmad Syarif307060/PMU/6723/102010

Panitia

NoNameStudent NumberBatch
1Muhammad Afdillah11/324634/PMU/72122011
2Wiwit Kurniawan11/324680/PMU/72232011
3Palupi Setiani11/324729/PMU/72312011
4Syamsul Arif Galib11/324730/PMU/72322011
5Robith Nuriel Haq11/324685/PMU/72242011
6Nafisah11/324676/PMU/72192011
7Maurisa Zinira11/324663/PMU72172011
8Khoirul Anam11/324678/PMU/72212011
9Immawati Khoiriyah11/324679/PMU/72222011
10Iwan Setiawan11/324662/PMU/72162011
11I Made Arsana Dwiputra11/324687?PMU/72262011
12Ahmad Shofiyuddin Ichsan11/324689/PMU/72272011
13Anwar Masduki11/324667/PMU/72202011
14Asman Azis11/324750/PMU/72342011

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Instagram

On social media, mental health is often presented On social media, mental health is often presented as a form of entertainment. 🎥 Take Purnomo Belajar Baik, a popular YouTube channel with over 2 million subscribers, which posts videos about the so-called ‘insane’ to entertain its audience. What’s the catch? While these videos claim to promote care for those with mental health struggles, they also turn ‘madness’ into something to laugh at.

This study dives deep into how ‘madness’ is sensationalised on Indonesian social media. It explores how a mix of religion, law enforcement, medical practices, and digital media all play a role in this spectacle. Is it really care, or are we watching the exploitation of those who need help, disguised as entertainment?

Come and join #wednesdayforum discussion at UGM Graduate School building, 3rd floor. We provide snacks and drinks, don't forget to bring your tumbler. This event is free and open to public.
S U B J E K Jika laut, gunung, batu, dan angin ial S U B J E K
Jika laut, gunung, batu, dan angin ialah subjek nonmanusia, bagaimana cara kita menghadirkannya di ranah legak formal manusia? Beberapa akademisi mengajukan konsep tentang hak-hak alam sebagai justifikasi hukum. Namun, pengejawantahan konsep ini tidak semudah cuap manis para penyair paradigma tersebut. Tănăsescu mengingatkan kita jebakan universalisasi hak-hak alam yang pada akhirnya menjadi kolonialisme pengetahuan baru
H O R E G Doa itu senjata mereka yang lemah. Ia me H O R E G
Doa itu senjata mereka yang lemah. Ia menjelma menjadi kekuatan yang tak hanya menyentuh langit, tetapi juga menggerakkan bumi. Doa bukan sekadar rapalan mantra, melainkan aksi yang menyatukan hati untuk membawa harapan yang lebih baik.

Simak laporan aksi doa bersama lintas iman selepas tragedi represi aparat belakangan ini di situs web crcs
When faith meets extraction, what or whose priorit When faith meets extraction, what or whose priority comes first: local communities, organizations, or the environment?

Both Nahdlatul Ulama and Muhammadiyah have voiced their acceptance of mining concessions, each with their own set of carefully considered perspectives. But what lies beneath their words?  In this upcoming #wednesdayforum, @chitchatsalad will dive deep using critical discourse analysis to unravel the layers of these powerful statements. We'll explore how these two of the world’s largest Islamic mass organizations justify their positions and what it reveals about their goals, values, and the bigger narratives in play.

This is more than just a conversation about mining. Come and join #wednesdayforum discussion at UGM Graduate School building, 3rd floor. We provide snacks and drinks, don't forget to bring your tumbler. This event is free and open to public.
Follow on Instagram

Twitter

Tweets by crcsugm

Universitas Gadjah Mada

Gedung Sekolah Pascasarjana UGM, 3rd Floor
Jl. Teknika Utara, Pogung, Yogyakarta, 55284
Email address: crcs@ugm.ac.id

 

© CRCS - Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY