“AIDS dalam Islam” adalah buku yang ditulis oleh Syamsu Madyan. Penulis pernah menjadi mahasiswa di CRCS, angkatan 2004. Di buku ini Penulis mengakui bahwa AIDS dipandang sebagai salah satu penyakit paling menakutkan dewasa ini. Bukan hanya karena belum ditemukan obatnya, laju penyebarannya pun dalam skala yang sangat mencemaskan. Korbannya bukan lagi kaum homoseksual, tetapi telah merambat ke semua kalangan: tua-muda, kaya-miskin, perempuan-lelaki, homoseksual-heteroseksual.
Karena itulah, AIDS telah menjadi concern kemanusiaan secara global. Ia tidak lagi menjadi masalah medis semata-mata, tetapi telah meluas menjadi masalah sosial, bahkan masalah agama. Dan di sinilah agama, antara lain, mendapatkan tantangan: seberapa besar peran yang dapat dimainkan agama, dalam hal ini Islam, atas agenda-besar kemanusiaan berlabel AIDS ini?
Peran Islam rupanya sangat bergantung pada pemaknaan penganutnya atas Islam. Bagi Muslim puritan, AIDS dipandang sebagai hukuman Tuhan atas kaum homoseksual, yang kemudian meluas kepada pihak-pihak lain (argumentasinya: bukankah azab Tuhan jatuh bukan hanya kepada pelakunya, tetapi juga kepada lingkungannya). Karena itu, AIDS didekati dan dicoba diselesaikan secara normatif (jangan berzina, jangan bernarkoba, jangan bermaksiat). Bagi kaum progresif, AIDS dipandang lebih sebagai problem sosial (ketidakadilan, ketimpangan sosial, kesenjangan pengetahuan dan informasi). Karena itu, AIDS didekati dan dicoba diselesaikan melalui jaring-jaring kehidupan sosial-politik-ekonomi-sosial-budaya yang di dalamnya agama dapat berperan penting.
Buku ini mencoba menghadap-hadapkan argumentasi kubu puritan (diwakili oleh Dr. Malik Badri, ahli psikologi terkenal yang sering mengusung ide Psikologi Islam) dan kubu progresif (diwakili oleh Dr. Farid Esack, yang dikenal sebagai pengusung mazhab Islam berbasis Teologi Pembebasan). Selain itu, pengarang juga mengetengahkan respons NU, Muhammadiyah, dan MUI sebagai wakil-wakil Islam arus utama di Indonesia. Inilah sebuah buku langka yang mengangkat respons Islam terhadap AIDS, salah satu agenda-kemanusiaan mutakhir yang terus menuntut jawab dari agama. [Sumber: Sinopsis Penulis]