_____________________
Sephia Putri Fatima originally from Semarang, entered the arts scene during her studies at ISI Surakarta, majoring in Ethnomusicology. She studied cultural writing about music. Sephia joined an internship program at the Omah Mili studio, learning from its owner, Ayu Wardani, a graduate in dance from ISI Surakarta. Sephia’s interest in Amerta began when Ayu introduced her to it (having been a student of Mbah Prapto). Sephia learned techniques such as the circle technique, body cleansing (basuh badan), and sapa jagad (greeting the world), which she developed into performances at national and international events. Ayu Wardani taught her from various perspectives and also invited her to train in Sardiwa, a development of Joged Amerta. As a continuation, Sephia is pursuing her postgraduate studies at Universitas Sebelas Maret to further develop cultural theory and write about Sardiwa.
Sephia Putri Fatima berasal dari Semarang, masuk di dunia kesenian saat kuliah di ISI Surakarta jurusan Etnomusikologi, tempatnya mempelajari penulisan tentang budaya musik. Mulai semester 5, ia mengikuti magang mata kuliah Sumber Daya Kesenian di sanggar Omahmili dan belajar dengan pemilik sanggar (Ayu Wardani), lulusan ISI Surakarta jurusan Seni Tari. Ia tertarik dengan Amerta saat Ayu Wardani memberikan ilmu tentang Amerta. Ayu ialah anak didik mbah prapto yang mengembangkan teknik lingkaran, teknik basuh badan, dan teknik sapa jagad dan menjadikannya pertunjukan seni di tingkat nasional hingga internasional. Ayu wardani banyak memberikan ilmu dari banyak sudut pandang. Ayu Wardani juga mengajaknya untuk berlatih tentang Sardiw, perkembangan dari Joged Amerta. Sephia melanjutkan kuliah di Pascasarjana Universitas Sebelas Maret untuk mengembangkan teori budaya dan menulis tentang Sardiwa.