• Tentang UGM
  • Portal Akademik
  • Pusat TI
  • Perpustakaan
  • Penelitian
Universitas Gadjah Mada
  • About Us
    • About CRCS
    • Vision & Mission
    • People
      • Faculty Members and Lecturers
      • Staff Members
      • Students
      • Alumni
    • Facilities
    • Library
  • Master’s Program
    • Overview
    • Curriculum
    • Courses
    • Schedule
    • Admission
    • Scholarship
    • Accreditation and Certification
    • Academic Collaborations
      • Crossculture Religious Studies Summer School
      • Florida International University
    • Student Satisfaction Survey
    • Academic Documents
  • Article
    • Perspective
    • Book Review
    • Event Report
    • Class Journal
    • Interview
    • Wed Forum Report
    • Thesis Review
    • News
  • Publication
    • Reports
    • Books
    • Newsletter
    • Monthly Update
    • Infographic
  • Research
    • CRCS Researchs
    • Resource Center
  • Community Engagement
    • Film
      • Indonesian Pluralities
      • Our Land is the Sea
    • Wednesday Forum
    • ICIR
    • Amerta Movement
  • Beranda
  • Pos oleh
  • page. 134
Pos oleh :

Etika Levinasian dan Dialog Antaragama

Berita Wednesday Forum Thursday, 10 June 2010

Wednesday Forum pada tanggal 10 Februari 2010, seharusnya dihadiri oleh Prof Mark Woodward, sebagai pembicara, namun berhubung beliau tidak bisa hadir maka diganti oleh pembicara lain. Roy Allan B Tolentino MA, yang membahas “Etika Levinasian dan Dialog Antaragama”. Dalam foum kali ini Ali Amin, MA menjadi moderator. Roy berbicara tentang karya Emmanuel Levinas (1906-1995) dalam menilai sistem etika tradisional, dengan melakukan reorientasi subjektivitas secara radikal. Presentasi ini bertujuan untuk memperkenalkan Levinas dan menunjukkan bagaimana etika dan posisi subjektivitas individu dalam dialog antar-agama.

Kata Bersama antara Kami dan Anda: Apakah Kasih Tuhan dan Kasih Sesama Cukup untuk Dasar Hubungan Muslim-Kristen

Berita Wednesday Forum Thursday, 10 June 2010

Jay Rock menjadi tamu pembicara untuk Wednesday Forum tanggal 17 Februari, 2010. Jay Rock adalah koordinator hubungan antar agama untuk gereja Presbyterian, USA. Jay membahas “Kata Bersama Antara Kami dan Anda: Apakah kasih Tuhan dan cinta kepada tetangga cukup menjadi dasar untuk hubungan Muslim-Kristen?” Dalam forum ini, Bernard T. Adeney-Risakotta, Direktur ICRS-Yogya menjadi moderator. Kata pengantarnya dalam forum ini membuat suasana dalam diskusi menjadi lebih menarik. Jay Rock mempertanyakan bagaimana orang-orang Kristen menanggapi konsep “Kata Bersama”? yang terkandung dalam makna kitab suci dan dalam hubungannya dengan Islam? Apakah makna kalimat yang sama dalam kitab suci ini dapat menjadi dasar dalam hubungan dan juga menjadi jembatan dalam melihat perbedaan-perbedaan di antara kita?

CRCS&ICRS Wednesday Forum: "Marapu, Alam dan Bencana Alam"

Berita Wednesday Forum Thursday, 10 June 2010

Kami mengundang mahasiswa CRCS dan ICRS, fakultas dan rekan-rekan lainnya untuk berpartisipasi dalam CRCS & ICRS Wednesday Forum minggu ini. Forum kali ini akan menghadirkan Jimmy Marcos Immanuel sebagai pembicara, yang akan berbicara tentang “Marapu, Alam dan Bencana Alam”. Informasi mengenai forum ini dapat dibaca di bawah ini.

Hari/tanggal: Rabu, 10 Maret 2010
Waktu: 12.30 – 14.30 WIB (gratis makan siang)
Tempat: Ruang 306, UGM Sekolah Pascasarjana Jln. Teknika Utara Pogung
Pembicara: Jimmy Marcos Immanuel, S.Si-Teol.

HIBAH BERSAING PENELITIAN BENCANA DALAM PERJALANAN WAKTUNYA

Berita Wednesday Forum Thursday, 10 June 2010

Tak terasa telah dua tahap CRCS menggarap program Hibah Bersaing Penelitian yang bertajuk “Bencana dan Respon: Kajian Integratif Agama, Sains dan Budaya.”? Tahap pertama yang diawali pada akhir tahun 2008 telah memasuki masa pelaporan. Sedangkan tahap kedua sedang memasuki tahap workshop dan proses seleksi 10 proposal terbaik.

Hibah Kompetisi Penelitian ini diikuti oleh kalangan akademisi, peneliti, dan aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat dari berbagai penjuru tanah air. Sebagian proposal penelitian itu dikerjakan perorangan, sedangkan sebagian yang lain secara kelompok.

Tren Baru Urban Elite Sekolah Islam: Sebuah Studi Kasus di Yogyakarta

Berita Wednesday Forum Thursday, 10 June 2010

Kombinasi antara kebangkitan Islam dan kelas menengah di Indonesia menghasilkan pasar baru bagi pendidikan Islam: munculnya elite perkotaan sekolah-sekolah Islam. Kombinasi ini terjadi pada 1990-an karena ada banyak kelas menengah Muslim membelanjakan uang mereka untuk mendidik anak-anak mereka di sekolah dasar dengan biaya yang sangat mahal, yang lebih mahal dibanding biaya kuliah di sebuah universitas negeri. SD Islam ini tidak seperti banyak lembaga pendidikan Islam tradisional lainnya, karena secara garis besar tidak secara langsung terhubung ke organisasi Islam lama seperti NU atau Muhammadiyah, tetapi lebih merupakan yayasan atau waralaba yang independen. Namun, ketegangan antara organisasi-organisasi Islam yang bermain, khususnya di kalangan NU, Muhammadiyah dan PKS, juga terjadi dalam model-model kontestasi di ruang baru ini.

CRCS & ICRS Wednesday Forum: "Tren Baru dalam Sekolah Islam Masyarakat Urban Elit: Studi Kasus di Yogyakarta"

Berita Wednesday Forum Thursday, 10 June 2010

Kami mengundang mahasiswa CRCS dan ICRS, fakultas dan rekan-rekan lainnya untuk berpartisipasi dalam CRCS & ICRS Wednesday Forum minggu ini. Forum kali ini akan menghadirkan KAREN BRYNER sebagai pembicara , yang akan berbicara tentang “Tren Baru dalam Sekolah Islam Masyarakat Urban Elit: Studi Kasus di Yogyakarta”. Informasi mengenai forum ini dapat dibaca di bawah ini.

Hari/tanggal: Rabu, 3 Februari 2010
Waktu: 12.30 – 14.30 WIB (gratis makan siang)
Tempat: Ruang 306, UGM Sekolah Pascasarjana Jln. Teknika Utara Pogung
Pembicara: Karen Bryner

1…132133134135136…190

Instagram

Human are the creature who live between the mounta Human are the creature who live between the mountain and the sea. Yet, human are not the only one who live between the mountain and the sea. Human are the one who lives by absorbing what above and beneath the mountain and the sea. Yet, human are the same creature who disrupt and destroy the mountain, the sea, and everything between. Not all human, but always human. By exploring what/who/why/and how the life between the mountain and the sea is changing, we learn to collaborate and work together, human and non-human, for future generation—no matter what you belief, your cultural background.

Come and join @wednesdayforum with Arahmaiani at UGM Graduate School building, 3rd floor. We provide snacks and drinks, don't forget to bring your tumbler. This event is free and open to public.
R A G A Ada beberapa definisi menarik tentang raga R A G A
Ada beberapa definisi menarik tentang raga di KBBI. Raga tidak hanya berarti tubuh seperti yang biasa kita pahami dalam olah raga dan jiwa raga. Raga juga dapat berarti keranjang buah dari rotan, bola sepak takraw, atau dalam bahasa Dayak raga berarti satuan potongan daging yang agak besar. Kesemua  pengertian itu menyiratkan raga sebagai upaya aktif berdaya cipta yang melibatkan alam. Nyatanya memang keberadaan dan keberlangsungan raga itu tak bisa lepas dari alam. Bagi masyarakat Dondong, Gunungkidul, raga mereka mengada dan bergantung pada keberadaan telaga. Sebaliknya, keberlangsungan telaga membutuhkan juga campur tangan raga warga. 

Simak pandangan batin @yohanes_leo27  dalam festival telaga Gunungkidul di web crcs ugm
K O S M O P O L I S Kosmo bermakna semesta, sement K O S M O P O L I S
Kosmo bermakna semesta, sementara polis itu mengacu pada kota yang seupil. Sungguh istilah oksimoron dengan daya khayal maksimal. Namun, nyatanya, yang kosmopolis itu sudah hadir sejak dulu dan Nusantara adalah salah satu persimpangan kosmopolis paling ramai sejagad. Salah satu jejaknya ialah keberadaan Makco di tanah air. Ia bukan sekadar dewa samudra, melainkan kakak perempuan yang mengayomi saudara-saudara jauhnya. Tak heran, ketika sang kakak berpesta, saudara-saudara jauh itu ikut melebur dan berdendang dalam irama kosmopolis. Seperti di Lasem beberapa waktu silam, Yalal Wathon dinyanyikan secara koor oleh masyarakat keturunan tionghoa dan para santri dengan iringan musik barongsai. Klop!

Simak ulasan @seratrefan tentang makco di situs web crcs!
At first glance, religious conversion seems like a At first glance, religious conversion seems like a one-way process: a person converts to a new religion, leaving his old religion. In fact, what changes is not only the person, but also the religion itself. The wider the spread of religion from its place of origin, the more diverse the face of religion becomes. In fact, it often gives birth to variants of local religious expressions or even "new" religions. On the other hand, the Puritan movement emerged that wanted to curb and eradicate this phenomenon. But everywhere there has been a reflux, when people became disaffected with Puritan preachers and tried to return to what they believed their religion was before.

Come and join the #wednesdayforum discussion  at the UGM Graduate School building, 3rd floor. We provide snacks and drinks, don't forget to bring your tumbler. This event is free and open to public.
Follow on Instagram

Twitter

Tweets by crcsugm

Universitas Gadjah Mada

Gedung Sekolah Pascasarjana UGM, 3rd Floor
Jl. Teknika Utara, Pogung, Yogyakarta, 55284
Email address: crcs@ugm.ac.id

 

© CRCS - Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju