• Tentang UGM
  • Portal Akademik
  • Pusat TI
  • Perpustakaan
  • Penelitian
Universitas Gadjah Mada
  • About Us
    • About CRCS
    • Vision & Mission
    • People
      • Faculty Members and Lecturers
      • Staff Members
      • Students
      • Alumni
    • Facilities
    • Library
  • Master’s Program
    • Overview
    • Curriculum
    • Courses
    • Schedule
    • Admission
    • Scholarship
    • Accreditation and Certification
    • Academic Collaborations
      • Crossculture Religious Studies Summer School
      • Florida International University
    • Academic Documents
    • Student Satisfaction Survey
  • Article
    • Perspective
    • Book Review
    • Event Report
    • Class Journal
    • Interview
    • Wed Forum Report
    • Thesis Review
    • News
  • Publication
    • Reports
    • Books
    • Newsletter
    • Monthly Update
    • Infographic
  • Research
    • CRCS Researchs
    • Resource Center
  • Community Engagement
    • Film
      • Indonesian Pluralities
      • Our Land is the Sea
    • Wednesday Forum
    • ICIR
    • Amerta Movement
  • Beranda
  • Pos oleh
  • page. 134
Pos oleh :

CRCS&ICRS Wednesday Forum: "Perbedaan-perbedaan yang Membuat Kita Sama: Kesukuan sebagai Sebuah Acuan bagi Identitas Budaya Multi-religius Orang Manado"

Berita Wednesday Forum Thursday, 10 June 2010

Kami mengundang mahasiswa CRCS dan ICRS, fakultas dan rekan-rekan lainnya untuk berpartisipasi dalam CRCS & ICRS Wednesday Forum minggu ini. Forum kali ini akan menghadirkan KELLI A. SWAZEY sebagai pembicara, yang akan berbicara tentang “Perbedaan-perbedaan yang Membuat Kita Sama: Kesukuan sebagai Sebuah Acuan bagi Identitas Budaya Multi-religius Orang Manado”. Informasi mengenai forum ini dapat dibaca di bawah ini.

Hari/tanggal: Rabu, 25 November 2009
Waktu: 12.30 – 14.30 WIB (gratis makan siang)
Tempat: Ruang 306, UGM Sekolah Pascasarjana Jln. Teknika Utara Pogung
Pembicara: Kelli A. Swazey

Tayub di Madura: Dari Ritus Ekonomi ke Kekuasaan Simbolik

Berita Wednesday Forum Thursday, 10 June 2010

Endy Saputro, seorang staf dari CRCS, mempresentasikan sebuah diskusi tentang tayub di Wednesday Forum pada tanggal 11 November, 2009. Endy mendiskusikan bagian kecil dari penelitiannya, mengenai sebuah seni pertunjukkan tradisional di bagian timur pula Madura, dengan judul “Tayub in Madura: From Rites Economy to Symbolic Power”?. Ini adalah sebuah topik menarik mengingat topik agama dan kebudayaan lokal kurang mendapatkan perhatian dari para siswa CRCS untuk mempelajarinya. Dengan demikian, presentasi ini adalah bagian dari apresiasi Endy untuk menyajikan sebuah topik yang sangat terhubung erat dengan isu-isu agama dan kebudayaan lokal.

CRCS&ICRS Wednesday Forum: "TAYUB DI MADURA: DARI EKONOMI RITUAL KE SIMBOL KEKUASAAN"

Berita Wednesday Forum Thursday, 10 June 2010

Kami mengundang mahasiswa CRCS dan ICRS, fakultas dan rekan-rekan lainnya untuk berpartisipasi dalam CRCS & ICRS Wednesday Forum minggu ini. Forum kali ini akan menghadirkan M. Endy Saputro, M. A. sebagai pembicara, yang akan berbicara tentang “Tayub di Madura: dari Ekonomi Ritual ke Simbol Kekuasaan”. Informasi mengenai forum ini dapat dibaca di bawah ini.

Hari/tanggal: Rabu, 11 November 2009
Waktu: 12.30 – 14.30 WIB (gratis makan siang)
Tempat: Ruang 306, UGM Sekolah Pascasarjana Jln. Teknika Utara Pogung
Pembicara: M. Endy Saputro, M. A.

CRCS&ICRS Wednesday Forum: "Analisis Wacana dalam Studi Agama: Sebuah Analisis Komparatif Tanzania, Indonesia, Belanda"

Berita Wednesday Forum Thursday, 10 June 2010

Kami mengundang mahasiswa CRCS dan ICRS, fakultas dan rekan-rekan lainnya untuk berpartisipasi dalam CRCS & ICRS Wednesday Forum minggu ini. Forum kali ini akan menghadirkan Prof. Dr. Frans Wijsen sebagai pembicara. Informasi mengenai forum ini dapat dibaca di bawah ini.

Hari/tanggal: Rabu, 4 November 2009
Waktu: 12.30 – 14.30 WIB
Tempat: Ruang 306, UGM Sekolah Pascasarjana Jln. Teknika Utara Pogung
Pembicara: Prof. Dr. FRANS WIJSEN

Abstrak:

For the past few decades there has been dissatisfaction among religious scholars with objectivist definitions of religion and positivist methods of studying religion. However, alternative theories and methods of religious studies are not yet standardised. The application of Critical Discourse Analysis for the scholarly study of religion and inter-religious relations is a way among others to look for that alternative method. This presentation will explore an ongoing comparative research in Tanzania, Indonesia and the Netherlands. The main inquiry of this research is how does religious language represents and constitutes religious identities and by doing so to generate convergence or divergence among religious communities.

Diversitas Agama di Australia

Berita Wednesday Forum Thursday, 10 June 2010

Jumat, 3 Oktober 2009 mahasiswa CRCS angkatan 2009 mendapat kehormatan atas kunjungan tamu-tamu istimewa; Prof. Gary D. Bouma, profesor emeritus dari Universitas Monash Australia, penulis buku ‘Democracy in Islam’ (2007, dengan Sayed Khatab)dan ‘Religious Diversity in Southeast Asia and the Pacific Islands’ (2009), dan Dr. Greg Barton, ahli kajian tentang Indonesia, penulis buku ‘Gus Dur: the Authorized Biography of Abdurrahman Wahid’ (2003) dan ‘Indonesia’s Struggle: Jemaah Islamiyah and Radical Islamism’ (2004).

Tuhan dalam Pandangan Anak-Anak

Berita Wednesday Forum Thursday, 10 June 2010

Pembicara pada “Wednesday Forum” Oktober 14, 2009 adalah Melanie Nyhof, kandidat doctor dari Pittsburgh University. Sedangkan moderator kali ini adalah Roy Alan Brango Tolentino. Melanie mempresentasikan artikel penelitiannya berjudul “Allah Shape is like the sky, children understanding of God”. Dalam diskusi ini, ia melihat bahwa konsep-konsep agama tentang hal yang bersifat supernatural bukanlah sesuatu yang terberi demikian saja, melainkan terorganisir melaui pemikiran. Fokus penelitian Melanie adalah pada anak-anak Indonesia yang baru berkembang dalam memahami makna Tuhan. Mereka mempunyai perbedaan latar belakang berdasarkan agama, usia, kultural dan psikologis.

1…132133134135136…190

Instagram

Faith could be cruel. It can be used to wound thos Faith could be cruel. It can be used to wound those we might consider "the other". Yet, rather than abandoning their belief, young queer Indonesians choose to heal by re-imagining it. The Rainbow Pilgrimage is a journey through pain and prayer, where love becomes resistance and spirituality turns into shelter. Amidst the violence, they walk not away from faith, but towards a kinder, more human divine. 

Come and join #wednesdayforum discussion at UGM Graduate School building, 3rd floor. We provide snacks and drinks, don't forget to bring your tumbler. This event is free and open to public.
H I J A U "Hijau" punya banyak spektrum dan metrum H I J A U
"Hijau" punya banyak spektrum dan metrum, jangan direduksi menjadi cuma soal setrum. Hijau yang sejati ialah yang menghidupi, bukan hanya manusia melainkan juga semesta. Hati-hati karena ada yang pura-pura hijau, padahal itu kelabu. 

Simak kembali perbincangan panas terkait energi panas bumi bersama ahli panas bumi, pegiat lingkungan, dan kelompok masyarakat terdampak di YouTube CRCS UGM.
T E M U Di antara sains yang mencari kepastian, a T E M U

Di antara sains yang mencari kepastian, agama yang mencari makna, dan tradisi yang merawati relasi, kita duduk di ruang yang sama dan mendengarkan gema yang tak selesai. Bukan soal siapa yang benar, melainkan  bagaimana kita tetap mau bertanya. 

Tak sempat gabung? Tak perlu kecewa, kamu dapat menyimak rekamannya di YouTube CRCS.
Dance is a bridge between two worlds often separat Dance is a bridge between two worlds often separated by distance and differing histories. Through Bharata Natyam, which she learned from Indu Mitha, Aslam's dances not only with her body, but also with the collective memory of her homeland and the land she now loves. There is beauty in every movement, but more than that, dance becomes a tool of diplomacy that speaks a language that needs no words. From Indus to Java, dance not only inspires but also invites us to reflect, that even though we come from different backgrounds, we can dance towards one goal: peace and mutual understanding. Perhaps, in those movements, we discover that diversity is not a distance, but a bridge we must cross together.

Come and join #wednesdayforum discussion at UGM Graduate School building, 3rd floor. We provide snacks and drinks, don't forget to bring your tumbler. This event is free and open to public.
Follow on Instagram

Twitter

Tweets by crcsugm

Universitas Gadjah Mada

Gedung Sekolah Pascasarjana UGM, 3rd Floor
Jl. Teknika Utara, Pogung, Yogyakarta, 55284
Email address: crcs@ugm.ac.id

 

© CRCS - Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY