Dear CRCS & ICRS students, faculty and guests, We kindly invite you to participate in the CRCS & ICRS Wednesday Forum of this week. Wednesday forum will have Prof. Dr. Carolina Lopez C. (Centro de Diálogo y Bienestar Humano Tecnologico de Monterrey & Centre for Civilisational Dialogue University of Malaya) as the speaker who will talk about “Moving beyond Violence: Potential Applications of Cognitive Restructuring Theory for Conflict Transformation.” Some information about this forum can be read as follows.
Presentasi forum yang disampaikan oleh Prof Dr Carolina Lopez C. dalam Wednesday Forum yang diadakan pada April 21, 2010 mengusung judul “Pergerakan Melampaui Kekerasan: Potensi Aplikasi dari Teori Restrukturisasi Kognitif untuk Transformasi Konflik.” Bertindak sebagai moderator adalah Faqiudin A Qodir.
Untuk pembukaan, Prof Lopez memperkenalkan Pusat Dialog & Kesejahteraan Manusia (CDBH) dan keterlibatan mereka dalam berbagai jenis pekerjaan dialog, seperti pendidikan perdamaian, transformasi konflik kerja, penyembuhan memori sejarah dan beberapa lainnya. Setelah itu, Lopez menjelaskan bahwa dalam melakukan pekerjaan mereka, alat analisis yang digunakan untuk seluruh proses kerja dikenal sebagai teori mikro analisis struktural-ideologis yang mengeksplorasi format memori di otak, dan bagaimana pengaktivasian ini menyebabkan kebiasaaan kekerasan dan pola respon terhadap input tertentu. Menurut Lopez, dalam situasi-situasi konflik di mana kekerasan dinormatifkan, lokakarya berbasis ISA menawarkan kepada peserta kemungkinan terhadap kesadaran dalam memilih respon alternatif untuk damai terhadap rangsangan yang menyulut kekerasan di bagian output perilaku mereka.
Kami mengundang mahasiswa CRCS dan ICRS, fakultas dan rekan-rekan lainnya untuk berpartisipasi dalam CRCS & ICRS Wednesday Forum minggu ini. Forum kali ini akan menghadirkan Prof. Dr. Carolina Lopez C. (Centro de Dialogo y Bienestar Humano Tecnoogico de Monterrey & Centre for Civilisational Dialogue University of Malaya) sebagai pembicara, yang akan berbicara tentang “Bergerak Melampaui Kekerasan: Aplikasi-aplikasi potensial dari Teori Perestrukturan Kognitif untuk Transformasi Konflik.” Informasi mengenai forum ini dapat dibaca dibawah ini.
Tema untuk Wednesday Forum pada tanggal 31 Maret 2010 adalah “Kontradiksi Matthew” disampaikan oleh Ahmad Saber, seorang mahasiswa ICRS-Yogya. Forum ini diadakan di Ruang 306 di Gedung Sekolah Pascasarjana, dan Dr Robinson Rajagukguk bertindak sebagai moderator.
Dalam presentasinya, pembicara, yang akrab dipanggil Saber oleh rekan-rekannya di ICRS dan CRCS, mengungkap berbagai kontradiksi telah ia temukan dalam ajaran Kristen khususnya Alkitab Perjanjian Baru.
Saber mengatakan bahwa telah banyak buku yang tak terhitung jumlahnya diterbitkan oleh sarjana Kristen dengan mengangkat topik tentang berbagai kontradiksi dalam Alkitab. Meskipun demikian, ia mengatakan, sebagian besar buku-buku tersebut telah mempunyai berbagai jalur penafsiran berbeda. Ada yang bersifat mendamaikan setiap perbedaan melalui abstraksi dan sebagainya, dan ketika ayat-ayat tersebut disajikan dengan dua versi yang saling bertentangan satu cerita dalam Alkitab para sarjanawan Kristen hanya memilih satu yang menurut mereka secara pribadi lebih suka dan mengklaim bahwa yang lain adalah kesalahan juru tulis, atau klaim bahwa Yesus tidak lebih dari legenda dan mitos, dan bahwa Alkitab, para rasul, dan bahkan Yesus sendiri hanyalah imajinasi seseorang. Saber, di sisi lain, tidak sepakat dengan berbagai jenis perbedaan ini. Dia, bagaimanapun juga, mengambil penafsiran lain yang berbeda yaitu bahwa Yesus memang seorang nabi yang benar dari Tuhan, tetapi bahwa pesan-Nya dikorupsi oleh orang-orang yang datang sesudah dia untuk keuntungan pribadi.
The theme for the March 31, 2010 Wednesday Forum was “Matthew’s Contradiction”? which was delivered by Ahmad Saber, an ICRS-Yogya student held again at Rm. 306 at the Graduate School Building. Dr. Robinson Rajagukguk acted as moderator.
In his presentation, the speaker, simply called Saber by friends and colleagues at ICRS and CRCS, discussed the various contradictions he and the Christian scholars found in the Bible, most especially in the New Testament.
Saber said that countless books have been published by Christian scholars on the topic of the various contradictions in the Bible. However, he said, most of these books have gone one of two different routes, either: reconcile every single discrepancy through abstraction and so forth, and when they are presented with two conflicting versions of one story in the Bible they simply choose the one they personally prefer and claim the other was a scribal error, or claim that Jesus was no more than a legend and a myth, and that the Bible, the apostles, and even Jesus himself were only figments of someone’s imagination. Saber, on the other hand, did not go with any of these routes. He, however, took a different route which is that Jesus was indeed a true prophet of God but that His message was corrupted by those who came after him for personal gain.
Judul: KONFLIK DAN KOMPROMI ADAT DENGAN AGAMA (Kasus Perkawinan Suku Tolaki di Sulawesi Tenggara)
Penulis: Asliah Zainal (CRCS, 2005)
Kata-kata kunci: Konflik, Kompromitas, Adat, Agama, Perkawinan, Tolaki.
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan konflik dan kompromitas antara adat di satu sisi dan agama di sisi lain dalam realitas perkawinan suku Tolaki di Sulawesi Tenggara. Gambaran tentang konflik dan kompromitas adat dan agama dilakukan melalui analisis terhadap bentuk, faktor-faktor penyebab, dan implikasi konflik dan kompromitas adat dan agama terhadap kehidupan sosial.