• Tentang UGM
  • Portal Akademik
  • Pusat TI
  • Perpustakaan
  • Penelitian
Universitas Gadjah Mada
  • About Us
    • About CRCS
    • Vision & Mission
    • People
      • Faculty Members and Lecturers
      • Staff Members
      • Students
      • Alumni
    • Facilities
    • Library
  • Master’s Program
    • Overview
    • Curriculum
    • Courses
    • Schedule
    • Admission
    • Scholarship
    • Accreditation and Certification
    • Academic Collaborations
      • Crossculture Religious Studies Summer School
      • Florida International University
    • Student Satisfaction Survey
    • Academic Documents
  • Article
    • Perspective
    • Book Review
    • Event Report
    • Class Journal
    • Interview
    • Wed Forum Report
    • Thesis Review
    • News
  • Publication
    • Reports
    • Books
    • Newsletter
    • Monthly Update
    • Infographic
  • Research
    • CRCS Researchs
    • Resource Center
  • Community Engagement
    • Film
      • Indonesian Pluralities
      • Our Land is the Sea
    • Wednesday Forum
    • ICIR
    • Amerta Movement
  • Beranda
  • Pos oleh
  • page. 140
Pos oleh :

Teologi Pembebasan dalam Penafsiran Al Qur'an

Tesis Thursday, 20 May 2010

 

Judul: Teologi Pembebasan dalam Penafsiran Al Qur’an (Perspektif Farid Esack tentang  Kerjasama Antar Agama Melawan Ketidakadilan)

 

Penulis: Erik Sabti Rahmawati (CRCS 2006)

 

Kata-kata kunci: Teologi pembebasan, penafsiran al-Qur’an, Kerjasama antaragama.

 

Abstrak:


Penelitian ini berusaha menjawab tiga persoalan berkaitan dengan ide-ide Farid Esack, (1) bagaimana Farid Esack mengaplikasikan prinsip-prinsip liberation theology dalam upaya menafsirkan al-Qur’an? (2) bagaimana pandangan Esack tentang pluralisme agama dan kerjasama antar umat beragama? (3) mengapa Esack mengumandangkan pendapatnya tentang pluralisme agama dan kerjasama antar umat beragama dalam al-Qur’an?

Metode Studi Agama Ibnu Hazm: Sebuah Kajian terhadap Kitab Al-Fashl fi al-Milal wa al-Ahwal wa an-Nihal

Tesis Thursday, 20 May 2010

Judul: METODE STUDI AGAMA IBN HAZM (Sebuah Kajian Terhadap Kitab Al-Fashl fi al-Milal wa al-Ahwa’ wa an-Nihal)

Penulis: Bakhruddin Fannani (CRCS, 2005)

Kata Kunci: Metode, Studi Agama, Ibn Hazm dan Zhâhiriyah (tekstualisme)

Abstrak:

 

Penelitian tentang pandangan-pandangan Ibn Hazm yang dituangkan dalam karya tulisnya, al-Fashl fi al-Milal wa al-Ahwâ’ wa an-Nihal, ini bertujuan untuk mengambil pelajaran, bagi perkembangan pemikiran dialog antar agama dari salah satu pribadi menonjol dalam sejarah Islam di Andalusia; dan memahami gagasangagasan Ibn Hazm tentang agama-agama, demi mencari gagasan-gagasan alternatif tentang metode studi agama; serta menambah informasi dalam memperkaya teori dialog antar agama.

Oikonomia Sebagai Sebuah Model Pelayanan Gereja terhadap Permasalahan Lingkungan di Indonesia

Tesis Thursday, 20 May 2010

Judul: OIKONOMIA SEBAGAI SEBUAH MODEL PELAYANAN GEREJA TERHADAP PERMASALAHAN LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA

Penulis: Eliasar Timotius Chandra (CRCS, 2005)

Kata-kata kunci: oikonomia, pelayan Gereja, dan persoalan lingkungan hidup (ekologi).

Abstrak:

 

Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan krisis ekologi dan bagaimana Gereja-gereja pada umumnya dan Gereja-gereja di Indonesia secara khusus telah merespon selama ini soal lingkungan hidup dan Oikonomia sebagai salah satu model pelayanan Gereja terhadap masalah lingkungan hidup.

Sultan HB IX : Pandangan dan Sikapnya Terhadap Agama dan Hubungan Antar Agama

Tesis Thursday, 20 May 2010

Judul: Sultan HB IX (Pandangan dan Sikapnya terhadap Agama dan Hubungan Antar Agama)

Penulis: Cut Mita (CRCS, 2004)

Kata-kata Kunci: Sultan HB IX; Agama; Hubungan Antar Agama; Toleransi Agama.

Abstrak:

 

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pandangan dan sikap Sultan HB IX terhadap agama dan hubungan antar agama, serta faktor-faktor yang ikut berpengaruh dalam membentuk pandangan dan sikap beliau tersebut. Penelitian ini juga dimaksudkan untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari pandangan dan sikap Sultan HB IX tersebut terhadap religious tolerance di Yogyakarta.

Makna dan Ritual Bersih Desa serta Respons di Kalangan Masyarakat Desa Sekoto, Pare Kediri

Tesis Thursday, 20 May 2010

Judul: MAKNA DAN RITUAL BERSIH DESA SERTA RESPONS DI KALANGAN MASYARAKAT DESA SEKOTO, PARE, KEDIRI

Penulis: Efa Ida Amaliyah(CRCS, 2007)

Kata-kata kunci: ritual bersih desa, makna, fungsi, dan respons

Abstrak:

 

Penelitian ini bertujuan mengetahui dan mengerti bahwa Kediri mempunyai keanekaragaman tradisi atau ritual yang hingga sekarang ada dan tetap dipertahankan oleh masyarakat khususnya warga masyarakat Desa Sekoto, Pare, Kediri, yaitu ritual bersih desa. Bersih desa adalah ritual turun temurun yang dilaksanakan tiap tahun di bulan Suro (Muharram) sebagai ungkapan penghormatan dan terima kasih kepada danyang yang telah membabat desa. Pluralitas masyarakat Sekoto dengan adanya beragam organisasi keagamaan, seperti NU, Muhammadiyah, Sapto Darmo, dan Lembaga Dakwah Islam Indonesia membuat ritual bersih desa mendapat respon dari kalangan masyarakat yang berbeda organisasi tersebut.

Tutup Layang: Manifestasi Kebersamaan Masyarakat Brondong, Lamongan, Jawa Timur

Tesis Thursday, 20 May 2010

Judul: TUTUP LAYANG (Manifestasi Kebersamaan Masyarakat Brondong, Lamongan, Jawa Timur)

Penulis: Budi Ashari (CRCS, 2006)

Kata-kata Kunci : Pluralitas, Brondong, Tutup Layang, organisasi keagamaan, kebersamaan, harmoni sosial, dan ideologi disembunyikan.

Abstrak:

 

Penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan bahwa pluralitas pemahaman keagamaan dalam sebuah masyarakat tidak selalu melahirkan konflik atau ketegangan. Perbedaan dapat juga melahirkan saling pengertian dan pemahaman yang tercermin dalam sebuah ritual Tutup Layang di kelurahan Brondong. Multikulturalitas dan pluralitas dapat menumbuhkan sikap toleran dan kebersamaan dalam masyarakat. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana konteks masyarakat Brondong? Bagaimana pula sejarah dan proses ritual Tutup Layang? dan Mengapa ritual tersebut mampu memanifestasikan kebersamaan mesyarakat? Permasalahan pokok penelitian adalah mengapa dalam sebuah masyarakat yang memiliki banyak organisasi keagamaan berbeda-beda tetapi dapat menciptakan suasana harmonis, toleran, saling kerjasama, dan tidak terlalu menghiraukan perbedaan ideologis? Kerangka teori penelitian ini menggunakan teori Andrew Beatty tentang slametan di Bayu. Slametan menjadi arena multivokalitas. Slametan memunculkan harmoni sosial. Slametan mampu menyembunyikan pemahaman ideologis pesertanya. Metode penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Data penelitian ini diperoleh melalui observasi, wawancara, dan partisipasi langsung. Teknik analisis data penelitian dilakukan dengan cara (a) pereduksian data; (b) eksplorasi data; (c) verifikasi data; dan (d) analisis dan penyimpulan data.

1…138139140141142…190

Instagram

Human are the creature who live between the mounta Human are the creature who live between the mountain and the sea. Yet, human are not the only one who live between the mountain and the sea. Human are the one who lives by absorbing what above and beneath the mountain and the sea. Yet, human are the same creature who disrupt and destroy the mountain, the sea, and everything between. Not all human, but always human. By exploring what/who/why/and how the life between the mountain and the sea is changing, we learn to collaborate and work together, human and non-human, for future generation—no matter what you belief, your cultural background.

Come and join @wednesdayforum with Arahmaiani at UGM Graduate School building, 3rd floor. We provide snacks and drinks, don't forget to bring your tumbler. This event is free and open to public.
R A G A Ada beberapa definisi menarik tentang raga R A G A
Ada beberapa definisi menarik tentang raga di KBBI. Raga tidak hanya berarti tubuh seperti yang biasa kita pahami dalam olah raga dan jiwa raga. Raga juga dapat berarti keranjang buah dari rotan, bola sepak takraw, atau dalam bahasa Dayak raga berarti satuan potongan daging yang agak besar. Kesemua  pengertian itu menyiratkan raga sebagai upaya aktif berdaya cipta yang melibatkan alam. Nyatanya memang keberadaan dan keberlangsungan raga itu tak bisa lepas dari alam. Bagi masyarakat Dondong, Gunungkidul, raga mereka mengada dan bergantung pada keberadaan telaga. Sebaliknya, keberlangsungan telaga membutuhkan juga campur tangan raga warga. 

Simak pandangan batin @yohanes_leo27  dalam festival telaga Gunungkidul di web crcs ugm
K O S M O P O L I S Kosmo bermakna semesta, sement K O S M O P O L I S
Kosmo bermakna semesta, sementara polis itu mengacu pada kota yang seupil. Sungguh istilah oksimoron dengan daya khayal maksimal. Namun, nyatanya, yang kosmopolis itu sudah hadir sejak dulu dan Nusantara adalah salah satu persimpangan kosmopolis paling ramai sejagad. Salah satu jejaknya ialah keberadaan Makco di tanah air. Ia bukan sekadar dewa samudra, melainkan kakak perempuan yang mengayomi saudara-saudara jauhnya. Tak heran, ketika sang kakak berpesta, saudara-saudara jauh itu ikut melebur dan berdendang dalam irama kosmopolis. Seperti di Lasem beberapa waktu silam, Yalal Wathon dinyanyikan secara koor oleh masyarakat keturunan tionghoa dan para santri dengan iringan musik barongsai. Klop!

Simak ulasan @seratrefan tentang makco di situs web crcs!
At first glance, religious conversion seems like a At first glance, religious conversion seems like a one-way process: a person converts to a new religion, leaving his old religion. In fact, what changes is not only the person, but also the religion itself. The wider the spread of religion from its place of origin, the more diverse the face of religion becomes. In fact, it often gives birth to variants of local religious expressions or even "new" religions. On the other hand, the Puritan movement emerged that wanted to curb and eradicate this phenomenon. But everywhere there has been a reflux, when people became disaffected with Puritan preachers and tried to return to what they believed their religion was before.

Come and join the #wednesdayforum discussion  at the UGM Graduate School building, 3rd floor. We provide snacks and drinks, don't forget to bring your tumbler. This event is free and open to public.
Follow on Instagram

Twitter

Tweets by crcsugm

Universitas Gadjah Mada

Gedung Sekolah Pascasarjana UGM, 3rd Floor
Jl. Teknika Utara, Pogung, Yogyakarta, 55284
Email address: crcs@ugm.ac.id

 

© CRCS - Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju