Problem keragaman seperti konflik rumah ibadah dan intoleransi selama ini seringkali dipahami sebagai akibat dari menguatnya radikalisme keagamaan. Namun tulisan-tulisan dalam buku ini memberikan gambaran yang berbeda. Secara umum relasi antar kelompok identitas ditempatkan dalam dua bentuk: kontestasi dan koeksistensi. Istilah kontestasi digunakan untuk menunjukkan bahwa konflik-konflik sosial keagamaan yang belakangan banyak terjadi tidak dapat dilepaskan dari perubahan sosial politik di Indonesia yang menunjukkan menguatnya perebutan kendali atas ruang publik oleh kekuatan-kekuatan sosial di Masyarakat. Untunglah kontestasi ini bukanlah gambaran tunggal: beberapa tulisan dalam buku ini mengangkat tradisi di masyarakat plural yang menjadi mekanisme pengelolaan keragaman secara damai atau dapat disebut koeksistensi. Kedua jenis relasi ini diharapkan dapat membuka jendela untuk mengeksplorasi ragam praktik pengelolaan keragaman di Indonesia secara jernih dan bernuansa.
Penulis | : | Trisno Susanto, Mohammad Miqdad, T. Muhammad Jafar Sulaiman, Muhammad Iqbal Ahnaf, Fuad Mahfud Azuz, Siti Tarawiyah, Reynold Uran, Firmansyah A.D. Mara, Suaib Amin Prawono, Yusuf Tantowi, M.Husnul Abid, Andri Ashadi, Oki Hajiansyah Wahab, Iva hasanah, Abdul Fatah, Efrial Ruliandi Silalahi |
Penyunting | : | Muhammad Iqbal Ahnaf |
Penerbit | : | CRCS-UGM |
Tahun | : | 2015 |
Halaman | : | xiv + 332 |
Harga | : | Rp. 70.000 |
Buku ini bisa diunduh di Download Pengelolaan Keragaman di Indonesia