• Tentang UGM
  • Portal Akademik
  • Pusat TI
  • Perpustakaan
  • Penelitian
Universitas Gadjah Mada
  • About Us
    • About CRCS
    • Vision & Mission
    • People
      • Faculty Members and Lecturers
      • Staff Members
      • Students
      • Alumni
    • Facilities
    • Library
  • Master’s Program
    • Overview
    • Curriculum
    • Courses
    • Schedule
    • Admission
    • Scholarship
    • Accreditation and Certification
    • Academic Collaborations
      • Crossculture Religious Studies Summer School
      • Florida International University
    • Student Satisfaction Survey
    • Academic Documents
  • Article
    • Perspective
    • Book Review
    • Event Report
    • Class Journal
    • Interview
    • Wed Forum Report
    • Thesis Review
    • News
  • Publication
    • Reports
    • Books
    • Newsletter
    • Monthly Update
    • Infographic
  • Research
    • CRCS Researchs
    • Resource Center
  • Community Engagement
    • Film
      • Indonesian Pluralities
      • Our Land is the Sea
    • Wednesday Forum
    • ICIR
    • Amerta Movement
  • Beranda
  • Tesis
  • page. 14
Arsip:

Tesis

Penerapan Perda Bernuansa Syariat Islam

Tesis Tuesday, 6 April 2010

Judul: PENERAPAN PERDA BERNUANSA SYARIAT ISLAM (Kajian Tentang Penerapan Perda Bernuansa Syariat Islam dan Implikasinya Terhadap Hubungan Antar Agama di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi-Selatan)

Author: Ashadi L. Diab (CRCS, 2006)

Kata-kata kunci: Syariat Islam, Peraturan Daerah, dan kejahatan luar biasa.

Abstrak:

 

Wacana penerapan syariat Islam telah muncul sejak negara ini hendak diproklamasikan pada tahun 1945. Wacana penerapan syariat Islam disuarakan oleh para pejuang Islam Santri tetapi selalu mendapatkan penentangan dari para pejuang Islam Nasionalis. Ada dua cara yang digunakan yaitu secara politis melalui partai politik dan secara illegal melalui perlawanan bersenjata, tetapi semuanya gagal. Wacana penerapan syariat Islam kembali menemukan momentum ketika Orde Baru (ORBA) jatuh 21 Mei 1998 dan UUD 1945 diamandemen. Kesempatan ini juga digunakan oleh masyarakat kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan untuk menerapkan syariat Islam seperti yang pernah dikembangkan pada dekade 1940-an hingga 1960-an oleh DI/TII. Dari hasil kongres yang dilakukan beberapa ormas Islam dan pemerintah daerah menghasilkan empat Perda bernuansa syariat Islam di antaranya Perda Miras, Zakat, Baca-tulis al Qur?an dan Busana Muslimah.

Sikap dan Pemahaman Keberagamaan Tokoh-Tokoh Agama terhadap Aktivitas Bantuan Sosial Kemanusiaan dari Institusi Keagamaan

Tesis Tuesday, 6 April 2010

Judul: SIKAP DAN PEMAHAMAN KEBERAGAMAAN TOKOH-TOKOH AGAMA TERHADAP AKTIVITAS BANTUAN SOSIAL KEMANUSIAAN DARI INSTITUSI KEAGAMAAN (Studi Kasus Di Kabupaten Gunungkidul, Propinsi D.I. Yogyakarta)

Penulis: Amin Ma’ruf (CRCS, 2007)

Kata kunci: sikap keberagamaan, pemahaman keberagamaan, potensi konflik.

Abstrak:

 

Penulisan tesis ini dilatarbelakangi oleh adanya realitas di dalam masyarakat Gunungkidul terkait dengan berbagai aktifitas bantuan kemanusiaan dari lembaga-lembaga keagamaan. Aktifitas-aktifitas bantuan tersebut tidaklah selalu menerima respon positif. Isu yang mengemuka adalah isu penyebaran agama, khususnya penyebaran agama Kristen/Katolik atau istilah populernya ‘Kristenisasi’. Isu tersebut mempengaruhi kondisi hubungan antar agama di sana. Di sini, peran otoritas keagamaan, yaitu tokoh-tokoh lokal agama menjadi begitu penting dalam hubungan antar agama. Penelitian ini bertujuan untuk melihat potensi konflik dalam kehidupan keberagamaan di Gunungkidul, yaitu dengan mengeksplorasi sikap dan pemahaman keberagamaan para tokoh agama sebagai respon terhadap aktifitas bantuan sosial kemanusiaan yang dilakukan oleh institusi-institusi keagamaan yang berbeda.

Respon Etis Islam terhadap Kelebihan Penduduk dan Konsumsi Berlebihan: Kasus Krisis Air Dunia

Tesis Wednesday, 31 March 2010

Judul: RESPON ETIS ISLAM TERHADAP KELEBIHAN PENDUDUK DAN KONSUMSI BERLEBIHAN (Kasus Krisis Air Dunia)

Penulis: Ainun Jariyah (CRCS, 2006)

Kata kunci: Krisis lingkungan, kelebihan penduduk, konsumsi berlebihan, krisis air dunia, etika Islam, dan respon Muslim.

Abstrak:

 

Jumlah penduduk dunia saat ini mencapai 6.5 milyar dengan tingkat pertumbuhan 76 juta per tahun. Menurut PPB jumlah penduduk bumi akan bertambah sebanyak 2.6 milyar di tahun 2050. Kekhawatiran terhadap masalah kelebihan penduduk berawal ketika sumber daya alam dan lingkungan mulai rusak. Selain tingginya pertumbuhan jumlah penduduk, pola konsumsi manusia yang berlebihan mengakibatkan tekanan sumber daya alam bumi meningkat pula. Hal itu disebabkan oleh jumlah penduduk secara keseluruhan lebih tinggi dibandingkan kemampuan bumi memenuhi kebutuhan konsumsi penduduk bumi. Penyelesaian masalah lingkungan akan menjadi tidak mungkin tanpa menangani isu kelebihan penduduk dan konsumsi berlebihan.

Teologi Solidaritas Pada Saat Bencana Alam dan Penderitaan

Tesis Wednesday, 31 March 2010

 

Judul: TEOLOGI SOLIDARITAS PADA SAAT BENCANA ALAM DAN PENDERITAAN (Refleksi-refleksi Teologis Berdasarkan Pengalaman Pasca-Bencana Komunitas Kristen di Kintelan, Bantul, Yogyakarta)

Penulis: Albertus Kristiadji Rahardjo (CRCS, 2007)

Kata Kunci: pengalaman religius, bencana alam, penderitaan, pergumulan iman, solidaritas, teologi kontekstual.

Abstrak:

 

Fokus dari tesis ini adalah pengalaman religius komunitas Kristen di Kintelan, Bantul selama dan sesudah gempa berkekuatan 5,9 Richter yang terjadi di Yogyakarta, pada tanggal 27 Mei 2006. Penduduk Kintelan adalah bagian dari masyarakat Yogyakarta yang religius dan memandang gempa dan penderitaan sebagai bagian tak terpisahkan dari pengalaman religius mereka. Pengalaman itu membawa mereka pada pergumulan iman dalam memahami Tuhan dan relasi-Nya dengan manusia dan alam semesta. Mereka memberikan makna kepada pengalaman bencana dan penderitaan dalam terang iman dan dalam dialog dengan perspektif budaya, ilmiah dan sosial-ekonomi.

Sang Putra Masjid

Tesis Wednesday, 31 March 2010

Judul: SANG PUTRA MASJID: Komodifikasi Agama dalam Relasi Sosial Kyai dan Pekerja Madura di Malaysia

Penulis: Akhmad Siddiq (CRCS, 2008)

Kata-kata kunci: kyai, agama, komodifikasi, tenaga kerja Madura

Abstrak:

Tesis ini mencoba mengungkap proses komodifikasi agama dalam relasi sosial antara kyai dan tenaga kerja Madura di Malaysia, terutama melalui aktivitas pengajian yang diadakan kyai di kongsi-kongsi (perumahan sementara) tenaga kerja asing di Malaysia. Proses komodifikasi agama ini dapat dilihat embrionya dari keberangkatan kyai ke Malaysia, guna mencari dana bagi institusi-institusi keislaman, seperti pesantren, madrasah, dan masjid. Menggunakan kapital agama, para kyai merancang aktivitas-aktivitas keislaman selama kunjungan mereka di Malaysia. Untuk menjaga hal itu, mereka senantiasa melestarikan habitus ke-kyai-an, garis keturunan, dan kekuatan kharisma.

Al Qur'an dan Religius Pluralisme: Perspektif Fazlur Rahman

Tesis Wednesday, 31 March 2010

Judul: Al-QUR’AN DAN RELIGIUS PLURALISME (Perspektif Fazlur Rahman)

Penulis: Ahmad Zainal Abidin

Kata Kunci: Rahman, al-Qur’an dan Religius pluralisme.

Abstrak:

 

Penelitian ini bertujuan untuk memahami secara comprehensif pemikiran Fazlur Rahman tentang religious pluralism berdasar al-Qur’an. Posisi Rahman sebagai pioner gerakan neo-modernism yang pernah hidup di negara Islam Pakistan dan negara barat Amerika Serikat membuatnya mudah mengakses dua tradisi tersebut. Latarbelakang ini dalam skala tertentu berpengaruh terhadap perkembangan pemikiran Rahman.

1…12131415

Instagram

R A G A Ada beberapa definisi menarik tentang raga R A G A
Ada beberapa definisi menarik tentang raga di KBBI. Raga tidak hanya berarti tubuh seperti yang biasa kita pahami dalam olah raga dan jiwa raga. Raga juga dapat berarti keranjang buah dari rotan, bola sepak takraw, atau dalam bahasa Dayak raga berarti satuan potongan daging yang agak besar. Kesemua  pengertian itu menyiratkan raga sebagai upaya aktif berdaya cipta yang melibatkan alam. Nyatanya memang keberadaan dan keberlangsungan raga itu tak bisa lepas dari alam. Bagi masyarakat Dondong, Gunungkidul, raga mereka mengada dan bergantung pada keberadaan telaga. Sebaliknya, keberlangsungan telaga membutuhkan juga campur tangan raga warga. 

Simak pandangan batin @yohanes_leo27  dalam festival telaga Gunungkidul di web crcs ugm
K O S M O P O L I S Kosmo bermakna semesta, sement K O S M O P O L I S
Kosmo bermakna semesta, sementara polis itu mengacu pada kota yang seupil. Sungguh istilah oksimoron dengan daya khayal maksimal. Namun, nyatanya, yang kosmopolis itu sudah hadir sejak dulu dan Nusantara adalah salah satu persimpangan kosmopolis paling ramai sejagad. Salah satu jejaknya ialah keberadaan Makco di tanah air. Ia bukan sekadar dewa samudra, melainkan kakak perempuan yang mengayomi saudara-saudara jauhnya. Tak heran, ketika sang kakak berpesta, saudara-saudara jauh itu ikut melebur dan berdendang dalam irama kosmopolis. Seperti di Lasem beberapa waktu silam, Yalal Wathon dinyanyikan secara koor oleh masyarakat keturunan tionghoa dan para santri dengan iringan musik barongsai. Klop!

Simak ulasan @seratrefan tentang makco di situs web crcs!
At first glance, religious conversion seems like a At first glance, religious conversion seems like a one-way process: a person converts to a new religion, leaving his old religion. In fact, what changes is not only the person, but also the religion itself. The wider the spread of religion from its place of origin, the more diverse the face of religion becomes. In fact, it often gives birth to variants of local religious expressions or even "new" religions. On the other hand, the Puritan movement emerged that wanted to curb and eradicate this phenomenon. But everywhere there has been a reflux, when people became disaffected with Puritan preachers and tried to return to what they believed their religion was before.

Come and join the #wednesdayforum discussion  at the UGM Graduate School building, 3rd floor. We provide snacks and drinks, don't forget to bring your tumbler. This event is free and open to public.
D H A R M A Dunia ini adalah tempat kita tinggal, D H A R M A
Dunia ini adalah tempat kita tinggal, tempat kita berbagi, dan tempat semua makhluk berada. Sabbe satta bhavantu sukhitatta, semoga semua makhluk hidup berbahagia. Sadhu, sadhu, sadhu
Follow on Instagram

Twitter

Tweets by crcsugm

Universitas Gadjah Mada

Gedung Sekolah Pascasarjana UGM, 3rd Floor
Jl. Teknika Utara, Pogung, Yogyakarta, 55284
Email address: crcs@ugm.ac.id

 

© CRCS - Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju