Judul: DINAMIKA ORIENTASI KEBERAGAMAAN ORANG JAWA (Epistemologi Jawa Awal Abad Ke Dua Puluh)
Penulis: Ary Budiyanto (CRCS, 2004)
Kata Kunci: Agama – Jawa; Epistemologi – Jawa
Abstrak:
Thesis ini membahas pemandangan penting epistemologi Jawa. Pada akhir abad sembilan belas menjelang fajar abad ke dua puluh, evaluasi epistemologis orang Jawa ditandai oleh datrangnya gelombang paham Islam reformis memasuki ortodoksi Islam lokal seiring dengan infiltrasi paham-paham sekuler (humanusme, nasionalisme, dan lain-lain) dan kekristenan. Datangnya Islam reformis dan kekristenan (yang pahamnya juga reformis) membuat epistemologis Jawa tradisional bercabang menjadi tiga arus utama: dunia di luar Islam tradisional dan Islam kraton dikenal sebagai dunia Abangan. Sedangkan dunia di dalam spectrum Kraton dikenal sebagai dunia kepriyayian. E[istemologi kraton atau kepriyayian ini sebenarnya masih bernuansa dengan epistemologis Sufi Jawa, namun di mata kaum santri reformis, priyayisme/sufi Jawa kejawen masih dianggap dalam satu kategori sebagai pandangan Kejawen.
Demikianlah, wacana Islam reformis, misionari kekristenan, dan paham-paham modern (seperti humanisme sekuler teosofisme dan lain-lain) membuat orang Jawa merombak kembali pemahaman mereka akan hakikat menjadi seorang Jawa. Setelah penggambaran narasi epistemologis Jawa akhir abad ke sembilan belas, berturut-turut saya akan membandingkan gerakan Samin, Sadrach, dan Rifa’i, sebagai perjuangan orang Jawa yang terinspirasi secara ‘spiritual’ demi dignitas dan identitas dalam bayang-bayang sistem kepercayaan mereka di tengah-tengah diskusi tersebut.dari sana, saya akan mencoba menangkap isu-isu problematis atas tindakan-tindakan esensialis mereka dalam mengidentifikasi dan mendefinisikan keberagamanan etnisitasnya. Singkatnya, tesis ini mencoba membuka tabir cahaya tentang konstelasi keberagamaan orang Jawa masa kini dengan menjawab teka-teki abad ke sembilan belas. Poin dari tesis ini adalah untuk menggapai sebuah pemahaman lapisan-lapisan tumbuhnya banyak gerakan-gerakan keagamaan lokal yang terjadi di abad ke dua puluh di Jawa.