• Tentang UGM
  • Portal Akademik
  • Pusat TI
  • Perpustakaan
  • Penelitian
Universitas Gadjah Mada
  • About Us
    • About CRCS
    • Vision & Mission
    • People
      • Faculty Members and Lecturers
      • Staff Members
      • Students
      • Alumni
    • Facilities
    • Library
  • Master’s Program
    • Overview
    • Curriculum
    • Courses
    • Schedule
    • Admission
    • Scholarship
    • Accreditation and Certification
    • Academic Collaborations
      • Crossculture Religious Studies Summer School
      • Florida International University
    • Academic Documents
    • Student Satisfaction Survey
  • Article
    • Perspective
    • Book Review
    • Event Report
    • Class Journal
    • Interview
    • Wed Forum Report
    • Thesis Review
    • News
  • Publication
    • Reports
    • Books
    • Newsletter
    • Monthly Update
    • Infographic
  • Research
    • CRCS Researchs
    • Resource Center
  • Community Engagement
    • Film
      • Indonesian Pluralities
      • Our Land is the Sea
    • Wednesday Forum
    • ICIR
    • Amerta Movement
  • Beranda
  • Fellowship KBB

Fellowship KBB

  • 24 April 2019, 20.13
  • Oleh: ardhy_setyo
  • 0

Program Studi Agama dan Lintas Budaya/Center for Religious and Cross-cultural Studies (CRCS), Sekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada; Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia; Centre for Human Rights, Multiculturalism and Migration, Universitas Jember; Serikat Pengajar Hak Asasi Manusia (Sepaham); Sekolah Tinggi Hukum Indonesia Jentera menyelenggarakan Program Fellowship Kebebasan Beragama atau Berkeyakinan (KBB) untuk Angkatan Ke-6 pada tahun 2025.

Program ini bertujuan mendukung upaya membangun basis pengetahuan akademik dan memberikan landasan yang lebih kokoh untuk advokasi KBB. Lebih lanjut, fellowship ini berupaya meningkatkan peran dunia akademik dalam advokasi pengajaran mengenai KBB (baik sebagai mata kuliah tersendiri atau bagian dari mata kuliah) di perguruan tinggi dalam disiplin kajian hukum, syariah, teologi, filsafat, studi agama, dan ilmu-ilmu sosial dan politik.

Pada tahun 2025, program ini mencari 20—25 dosen dari bidang-bidang studi tersebut yang telah atau berminat mengembangkan pengajaran dan penelitian mengenai KBB.

Dosen terpilih akan mendapatkan kesempatan:

  • memperkaya landasan teoritis tentang KBB dan advokasi melalui kelas daring dan lokakarya luring di Yogyakarta;
  • mengembangkan rencana aksi advokasi KBB di lingkungan kampus dalam beragam bentuk (penelitian, pengajaran, klinik kbb, dan bentuk-bentuk advokasi KBB);
  • mempresentasikan hasil penelitian dan memublikasikan hasil penelitiannya.

Sebanyak sepuluh (10) peserta dengan rencana aksi terbaik akan mendapatkan insentif .


Tahapan Fellowship:

  • Tahap I: 15 Mei—15 Juli 2025, peserta terpilih mengikuti kelas daring yang diselenggarakan 1x seminggu.
  • Tahap II: 6—10 Agustus 2025, peserta mengikuti lokakarya KBB secara luring di Yogyakarta (jadwal tentatif 6–10 Agustus 2025).
  • Tahap III: 12 — 13 Agustus 2025, Peserta mengikuti konferensi internasional HAM di Surabaya
  • Tahap IV: Mentoring (pendampingan) aksi tindak lanjut

Kriteria pendaftar:

  • Pendidikan minimal S2 dalam bidang hukum, syariah, filsafat, studi agama, ilmu-ilmu sosial dan politik
  • Pengajar di perguruan tinggi
  • Diutamakan memiliki latar belakang pendidikan formal maupun informal atau rekam jejak penelitian berkaitan dengan isu HAM
  • Bersedia mengikuti workshop luring selama 7 hari pada Agustus 2025 di Yogyakarta.

Syarat pendaftaran:

  1. Mengisi formulir pendaftaran
  2. Mengisi tabel pengalaman dan esai (unduh melalui tautan di bawah; klik “download”)
  3. Mengirimkan contoh satu artikel yang telah terbit di jurnal atau buku
  4. Menulis proposal rencana aksi yang berkaitan dengan permasalahan KBB (baik dalam bentuk penelitian, pengajaran, advokasi, dan lain-lain). Proposal diharapkan dapat menunjukkan persoalan/isu KBB yang ingin dikaji serta perspektif KBB yang digunakan.

[wpdm_package id=’19599′]

Sistematika penulisan proposal:

  1. Judul
  2. Abstrak (150-200 kata) dan Kata Kunci (5 kata)
  3. Isi (maksimal 1000 kata):
    • Latar Belakang
    • Perumusan Masalah
    • Kajian Pustaka
    • Rencana Aksi (intervensi)

Dokumen nomor 2, 3, dan 4, dikompilasi menjadi satu (1) berkas berformat pdf dengan nama pendaftar sebagai nama file dan diunggah ke sini

Tenggat pendaftaran: 25 April 2025

Pengumuman hasil seleksi: 5 Mei 2025 (hanya peserta lolos seleksi yang akan dihubungi)

Narahubung:
Email: kbbfellowship@gmail.com

Instagram

Faith could be cruel. It can be used to wound thos Faith could be cruel. It can be used to wound those we might consider "the other". Yet, rather than abandoning their belief, young queer Indonesians choose to heal by re-imagining it. The Rainbow Pilgrimage is a journey through pain and prayer, where love becomes resistance and spirituality turns into shelter. Amidst the violence, they walk not away from faith, but towards a kinder, more human divine. 

Come and join #wednesdayforum discussion at UGM Graduate School building, 3rd floor. We provide snacks and drinks, don't forget to bring your tumbler. This event is free and open to public.
H I J A U "Hijau" punya banyak spektrum dan metrum H I J A U
"Hijau" punya banyak spektrum dan metrum, jangan direduksi menjadi cuma soal setrum. Hijau yang sejati ialah yang menghidupi, bukan hanya manusia melainkan juga semesta. Hati-hati karena ada yang pura-pura hijau, padahal itu kelabu. 

Simak kembali perbincangan panas terkait energi panas bumi bersama ahli panas bumi, pegiat lingkungan, dan kelompok masyarakat terdampak di YouTube CRCS UGM.
T E M U Di antara sains yang mencari kepastian, a T E M U

Di antara sains yang mencari kepastian, agama yang mencari makna, dan tradisi yang merawati relasi, kita duduk di ruang yang sama dan mendengarkan gema yang tak selesai. Bukan soal siapa yang benar, melainkan  bagaimana kita tetap mau bertanya. 

Tak sempat gabung? Tak perlu kecewa, kamu dapat menyimak rekamannya di YouTube CRCS.
Dance is a bridge between two worlds often separat Dance is a bridge between two worlds often separated by distance and differing histories. Through Bharata Natyam, which she learned from Indu Mitha, Aslam's dances not only with her body, but also with the collective memory of her homeland and the land she now loves. There is beauty in every movement, but more than that, dance becomes a tool of diplomacy that speaks a language that needs no words. From Indus to Java, dance not only inspires but also invites us to reflect, that even though we come from different backgrounds, we can dance towards one goal: peace and mutual understanding. Perhaps, in those movements, we discover that diversity is not a distance, but a bridge we must cross together.

Come and join #wednesdayforum discussion at UGM Graduate School building, 3rd floor. We provide snacks and drinks, don't forget to bring your tumbler. This event is free and open to public.
Follow on Instagram

Twitter

Tweets by crcsugm

Universitas Gadjah Mada

Gedung Sekolah Pascasarjana UGM, 3rd Floor
Jl. Teknika Utara, Pogung, Yogyakarta, 55284
Email address: crcs@ugm.ac.id

 

© CRCS - Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY