• Tentang UGM
  • Portal Akademik
  • Pusat TI
  • Perpustakaan
  • Penelitian
Universitas Gadjah Mada
  • About Us
    • About CRCS
    • Vision & Mission
    • People
      • Faculty Members and Lecturers
      • Staff Members
      • Students
      • Alumni
    • Facilities
    • Library
  • Master’s Program
    • Overview
    • Curriculum
    • Courses
    • Schedule
    • Admission
    • Scholarship
    • Accreditation and Certification
    • Academic Collaborations
      • Crossculture Religious Studies Summer School
      • Florida International University
    • Student Satisfaction Survey
    • Academic Documents
  • Article
    • Perspective
    • Book Review
    • Event Report
    • Class Journal
    • Interview
    • Wed Forum Report
    • Thesis Review
    • News
  • Publication
    • Reports
    • Books
    • Newsletter
    • Monthly Update
    • Infographic
  • Research
    • CRCS Researchs
    • Resource Center
  • Community Engagement
    • Film
      • Indonesian Pluralities
      • Our Land is the Sea
    • Wednesday Forum
    • ICIR
    • Amerta Movement
  • Beranda
  • Tesis
  • Masyarakat Toleran: Budaya Demokrasi dan Partisipasi Politik

Masyarakat Toleran: Budaya Demokrasi dan Partisipasi Politik

  • Tesis
  • 16 June 2011, 00.00
  • Oleh:
  • 0

Judul: Masyarakat Toleran: Budaya Demokrasi dan Partisipasi Politik (Studi Kasus Perilaku Politik Umat Islam Jekulo Kudus Pasca Orde Baru)

Penulis: Achmad Ta’yudin (CRCS, 2005)

Kata-kata Kunci: muslim taat, budaya demokrasi, partisipasi politik, budaya toleran

Abstrak:

 

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan perilaku politik masyarakat Islam di Kecamatan Jekulo Kudus pada Pemilu 1999 dan 2004, di mana partai-partai Islam dengan kecenderungan religiusitas masyarakat yang tinggi menuai kekalahan telak. Pertanyaan yang muncul kemudian adalah, “Kenapa masyarakat Islam Jekulo yang mempunyai tingkat religiusitas relatif tinggi, enggan untuk memilih partai-partai politik yang mengadopsi Islam sebagai pijakan ideologinya”. Pertanyaan menarik tersebut menjadi fokus penelitian ini.

 

Ada tiga problem utama yang akan dianalisa dalam penelitian ini. Pertama, sebarapa jauh aspirasi politik umat Islam Jekulo mempengaruhi perilaku memilih mereka; kedua, seberapa jauh agama dengan pemahaman dan intitusinya mempengaruhi perilaku memilih masyarakat Islam Jekulo; ketiga, apakah tokoh agama (kiai) merupakan faktor penentu yang mempengaruhi perilaku memilih masyarakat Jekulo. Metode sampel digunakan dalam penelitian ini, di samping metode kualitatif, (1) untuk memilih sampel masyarakat yang mempunyai tingkat religiositas tinggi, dengan menggunakan teknik acak; (2) untuk memilih sampel utama dari sampel masyarkat religius hasil dari sampel pertama dengan teknik penarikan secara sengaja.

 

Hasil dari penelitian ini mengindikasikan bahwa kekalahan partai-partai Islam di kalangan masyarakat religius Jekulo adalah dikarenakan mereka semakin terbuka dan toleran dengan perbedaan agama, sehingga keinginan untuk mendominasi paham primordial lain sudah bukan menjadi orientasi politik mereka. Hal ini disebabkan oleh, pertama, semakin tingginya tingkat pendidikan masyarakat dan kebijakan politik rezim Orde Baru yang cukup represif terhadap politik syari’ah, menjadikan syariah Islam termarginalkan bahkan di kalangan Muslim taat, Pancasila telah menjadi common denominator bangsa. Kedua, liberalisasi pemahaman agama yang terjadi dikalangan umat pada dekade 1990-an serta moderatisasi dan pluralisasi di kalangan dua organisasi soial keagamaan terbesar yakni NU dan Muhammadiyah yang dulu menjadi penyangga partai Islam, cukup mempunyai andil dalam proses demokratisasi dan kedewasaan politik umat. Ketiga, tokoh agama dan cendiakawan Muslim yang moderat dan maraknya pemikiran liberal dikalangan NU telah mempunyai andil dalam perubahan cara pandang elite dan kiai lokal yang secara lagsung maupun tidak langsung mempunyai pengaruh besar dalam pendewasaan politik umat di daerah pedesaan, mereka tidak lagi kesulitan untuk membedakan antara wilayah agama dan wilayah politik yang terkadang dikaburkan oleh elite fundamental.

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Instagram

L A B E L Seberapa penting sebuah label? Bagi makh L A B E L
Seberapa penting sebuah label? Bagi makhluk modern, label itu penting walau bukan yang paling penting. Ia menjadi jendela informasi sekaligus penanda diri. Dalam kacamata masyarakat legalis, label juga berarti penerimaan dan perlindungan. Namun, seringkali label itu disematkan oleh entitas di luar diri, terlepas ada persetujuan atau tidak. Karenanya, tak jarang label juga menjadi penghakiman. Dalam silang sengkarut semacam ini, perebutan kuasa bahasa atas label menjadi vital, terutama bagi kelompok rentan yang dimarjinalkan. Kalau kata teman yang alumni dusun Inggris , "label is rebel!"

Simak bincang @astridsyifa bersama @dedeoetomo tentang lokalitas dan ekspresi identitas gender di situs web crcs
Waktu Hampir Habis 😱 HARI INI TERAKHIR PENDAFTA Waktu Hampir Habis 😱
HARI INI TERAKHIR PENDAFTARAN MASUK CRCS UGM 🫣

Jangan sampai lewatin kesempatan terakhir ini !! 
#crcs #ugm #s2 #sekolahpascasarjanaugm
Kupas Tuntas masuk CRCS UGM (Live Recap) #crcsugm Kupas Tuntas masuk CRCS UGM
(Live Recap)

#crcsugm #pendaftarancrcsugm #sekolahpascasarjanaugm #s2 #ugm #live
Beli kerupuk di pasar baru Nih loh ada info terbar Beli kerupuk di pasar baru
Nih loh ada info terbaruuu

Penasaran gimana rasanya jadi bagian dari CRCS UGM? 🧐 Yuk, intip live streaming kita hari Senin, 30 Juni jam 15.00-17.00 WIB yang akan mengupas tuntas seputar pendaftaran, kehidupan kampus CRCS UGM dan banyak lagi!
Follow on Instagram

Twitter

Tweets by crcsugm

Universitas Gadjah Mada

Gedung Sekolah Pascasarjana UGM, 3rd Floor
Jl. Teknika Utara, Pogung, Yogyakarta, 55284
Email address: crcs@ugm.ac.id

 

© CRCS - Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY