• Tentang UGM
  • Portal Akademik
  • Pusat TI
  • Perpustakaan
  • Penelitian
Universitas Gadjah Mada
  • About Us
    • About CRCS
    • Vision & Mission
    • People
      • Faculty Members and Lecturers
      • Staff Members
      • Students
      • Alumni
    • Facilities
    • Library
  • Master’s Program
    • Overview
    • Curriculum
    • Courses
    • Schedule
    • Admission
    • Scholarship
    • Accreditation and Certification
    • Academic Collaborations
      • Crossculture Religious Studies Summer School
      • Florida International University
    • Student Satisfaction Survey
    • Academic Documents
  • Article
    • Perspective
    • Book Review
    • Event Report
    • Class Journal
    • Interview
    • Wed Forum Report
    • Thesis Review
    • News
  • Publication
    • Reports
    • Books
    • Newsletter
    • Monthly Update
    • Infographic
  • Research
    • CRCS Researchs
    • Resource Center
  • Community Engagement
    • Film
      • Indonesian Pluralities
      • Our Land is the Sea
    • Wednesday Forum
    • ICIR
    • Amerta Movement
  • Beranda
  • Tesis
  • Menjaga Tradisi, Membangun Identitas: Konstruksi Identitas Orang Laut di Pulau Saponda, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara

Menjaga Tradisi, Membangun Identitas: Konstruksi Identitas Orang Laut di Pulau Saponda, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara

  • Tesis
  • 20 June 2011, 00.00
  • Oleh:
  • 0

Judul: Menjaga Tradisi, Membangun Identitas: Konstruksi Identitas “Orang Laut” di Pulau Saponda, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara

Penulis: Saifudin (CRCS, 2009)

Kata-kata Kunci: Orang Bajo, Orang Laut, Orang Darat, Konstruksi Identitas

Abstrak:

 

Tesis ini mendeskripsikan tentang konstruksi identitas yang dilakukan oleh orang Bajo, yang dikenal dengan sebutan orang laut. Mereka membentuk sebuah komunitas yang menempati sebuah pulau kecil bernama Saponda, yang berada di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Identitas Bajo bisa dilacak dari bangunan tempat tinggal dan kebiasaan mereka yang tak dapat terpisahkan dengan laut, inilah yang menjadikan mereka dikenal sebagai orang laut. Nenek moyang mereka adalah manusia perahu yang selalu hidup di atas perahu dan tidak mempunyai rumah permanen di daratan. Namun kondisi sekarang sudah berubah, orang–orang Bajo telah mulai membangun komunitas dengan menempati beberapa wilayah perairan yang ada di Indonesia, dan banyak di antara mereka yang menempati pulau-pulau kecil, seperti pulau Saponda. Sebuah kenyataan bahwa identitas orang Bajo sebagai orang laut, tidak lantas menjadikan identitas mereka menjadi sesuatu yang statis. Data di lapangan menunjukkan bahwa perubahan-perubahan telah terjadi yang dipengaruhi oleh intervensi pemerintah baik di bidang pendidikan dan kesehatan, dan interaksi yang mulai terjalin secara intensif dengan suku-suku lain (orang darat).

 

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif dengan cara pengambilan data menggunakan purposive sampling, di mana seorang informan ditentukan berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan dari berbagai kalangan masyarakat; baik tokoh masyarakat maupun masyarakat biasa yang telah tinggal dan hidup menetap di pulau Saponda paling tidak selama sepuluh tahun. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan terlibat (observation participation) serta wawancara terbuka dan mendalam (indepth interview), di mana peneliti tinggal dan terlibat langsung dalam kegiatan masyarakat selama tiga bulan.

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Instagram

L A B E L Seberapa penting sebuah label? Bagi makh L A B E L
Seberapa penting sebuah label? Bagi makhluk modern, label itu penting walau bukan yang paling penting. Ia menjadi jendela informasi sekaligus penanda diri. Dalam kacamata masyarakat legalis, label juga berarti penerimaan dan perlindungan. Namun, seringkali label itu disematkan oleh entitas di luar diri, terlepas ada persetujuan atau tidak. Karenanya, tak jarang label juga menjadi penghakiman. Dalam silang sengkarut semacam ini, perebutan kuasa bahasa atas label menjadi vital, terutama bagi kelompok rentan yang dimarjinalkan. Kalau kata teman yang alumni dusun Inggris , "label is rebel!"

Simak bincang @astridsyifa bersama @dedeoetomo tentang lokalitas dan ekspresi identitas gender di situs web crcs
Waktu Hampir Habis 😱 HARI INI TERAKHIR PENDAFTA Waktu Hampir Habis 😱
HARI INI TERAKHIR PENDAFTARAN MASUK CRCS UGM 🫣

Jangan sampai lewatin kesempatan terakhir ini !! 
#crcs #ugm #s2 #sekolahpascasarjanaugm
Kupas Tuntas masuk CRCS UGM (Live Recap) #crcsugm Kupas Tuntas masuk CRCS UGM
(Live Recap)

#crcsugm #pendaftarancrcsugm #sekolahpascasarjanaugm #s2 #ugm #live
Beli kerupuk di pasar baru Nih loh ada info terbar Beli kerupuk di pasar baru
Nih loh ada info terbaruuu

Penasaran gimana rasanya jadi bagian dari CRCS UGM? 🧐 Yuk, intip live streaming kita hari Senin, 30 Juni jam 15.00-17.00 WIB yang akan mengupas tuntas seputar pendaftaran, kehidupan kampus CRCS UGM dan banyak lagi!
Follow on Instagram

Twitter

Tweets by crcsugm

Universitas Gadjah Mada

Gedung Sekolah Pascasarjana UGM, 3rd Floor
Jl. Teknika Utara, Pogung, Yogyakarta, 55284
Email address: crcs@ugm.ac.id

 

© CRCS - Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY