Judul: Pandangan tentang Keselamatan Ahl al-Kitab dalam Tafsīr Al-Marāghī
Penulis: Nafis Irkhami (CRCS, 2005)
Kata-kata Kunci: Al-Maraghi, Tafsīr al-Maraghī, ahl al-kitāb, keselamatan
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang utuh tentang pandangan keselamatan ahl al-kitab, yaitu Yahudi dan Nasrani, dalam tafsir al-Maraghi. Penelitian tesis ini sepenuhnya didasarkan pada penelitian kepustakaan (library research). Sumber utama yang menjadi obyek penelitian adalah kitab Tafsīr al-Maraghī karya Syaikh Ahmad al-Maraghi. Selanjutnya hasil penelitian dirumuskan dan dianalisis melalui analisis isi (content analyze). Metode penulisan tesis ini melibatkan penggunaan indeks ayat al-Qur’an (concordance), pembacaan yang teliti atas teks ayat dan pengkajian penafsiran al-Maraghi atas ayat-ayat yang berkaitan. Beberapa ayat dikumpulkan dengan merujuk pada frase-frase yang menunjuk secara langsung kepada kaum Yahudi dan Nasrani maupun merujuk pada frase-frase yang tidak secara langsung menunjuk pada dua komunitas ini. Setelah dikumpulkan, ayat-ayat yang berkaitan diklasifikasikan ke dalam beberapa kelompok sesuai dengan gagasan yang dikandungnya. Kelompok pertama terdiri dari ayat-ayat yang berbicara tentang apresiasi al-Qur’an terhadap komunitas agama tersebut, baik apresiasi positif maupun negatif. Kelompok kedua merupakan ayat-ayat yang memuat konsekuensi logis dari kedua bentuk apresiasi tersebut, yaitu tentang keselamatan dan ketidakselamatan bagi mereka. Langkah selanjutnya adalah menemukan ayat-ayat tersebut dalam Tafsīr al-Maraghī dan menganalisis bagaimana al-Maraghi menafsirkannya.
Berdasarkan analisis terhadap penafsiran-penafsiran al-Maraghi tentang keselamatan ahl al-kitāb dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya ahl al-kitāb yang telah pasrah dan menundukkan diri kepada Allah, atau telah islām (dengan i kecil) maka ia akan memperoleh keselamatan. Namun dalam berbagai penafsirannya al-Maraghi juga menyatakan bahwa sebagian besar dari mereka tidak dapat dikategorikan sebagai orang-orang beriman yang benar, sebab mereka telah mengingkari fitrah mereka –yaitu melakukan kekufuran, kemusyrikan dan kefasikan.
Dualisme konsep soteriologi ahl al-kitāb al-Maraghi dalam menafsirkan ayat-ayat tentang keselamatan bagi ahl al-kitāb tersebut dapat dipahami dengan penjabarannya tentang pembatasan bagi ahl al-kitāb yang selamat. Al-Maraghi membatasi bahwa keselamatan ahl al-kitāb adalah didasarkan pada parameter keberimanan mereka kepada risalah Muhammad SAW atau didasarkan keIslaman mereka dalam arti sebagai agama. Pembatasan yang sangat eksklusif ini, menurutnya, sebenarnya telah diindikasikan dalam kitab-kitab nabi terdahulu. Meskipun demikian, secara umum dapat disimpulkan bahwa pandangan-pandangan al-Maraghi tentang keselamatan ahl al-kitāb lebih cenderung inklusif. Hal ini dapat disimpulkan dari fakta kuantitatif.