• Tentang UGM
  • Portal Akademik
  • Pusat TI
  • Perpustakaan
  • Penelitian
Universitas Gadjah Mada
  • About Us
    • About CRCS
    • Vision & Mission
    • People
      • Faculty Members and Lecturers
      • Staff Members
      • Students
      • Alumni
    • Facilities
    • Library
  • Master’s Program
    • Overview
    • Curriculum
    • Courses
    • Schedule
    • Admission
    • Scholarship
    • Accreditation and Certification
    • Academic Collaborations
      • Crossculture Religious Studies Summer School
      • Florida International University
    • Student Satisfaction Survey
    • Academic Documents
  • Article
    • Perspective
    • Book Review
    • Event Report
    • Class Journal
    • Interview
    • Wed Forum Report
    • Thesis Review
    • News
  • Publication
    • Reports
    • Books
    • Newsletter
    • Monthly Update
    • Infographic
  • Research
    • CRCS Researchs
    • Resource Center
  • Community Engagement
    • Film
      • Indonesian Pluralities
      • Our Land is the Sea
    • Wednesday Forum
    • ICIR
    • Amerta Movement
  • Beranda
  • Tesis
  • Pendidikan Agama Berwawasan Pluralis

Pendidikan Agama Berwawasan Pluralis

  • Tesis
  • 15 June 2011, 00.00
  • Oleh:
  • 0

Judul: Pendidikan Agama Berwawasan Pluralis: Analisis Hubungan dan Pengaruh Pendidikan Agama terhadap Pandangan, Sikap, dan Perilaku Para Siswa Sekolah Menengah Umum di Denpasar Bali

Penulis: Jeny Elna Mahupale (CRCS, 2007)

Kata-kata Kunci: pendidikan agama, pluralisme, sikap, perilaku, dan pandangan siswa

Abstrak:


Tesis ini memuat tema Pendidikan Agama dan Pluralisme dalam konteks komunitas sekolah-sekolah di Denpasar yang dikaji melalui pendekatan ilmu pendidikan dan agama. Penelitian ini bertujuan: pertama, mendeskripsikan konteks dan model penyelenggaraan pendidikan agama, baik dalam konteks siswa yang homogen mupun heterogen. Kedua, mengetahui penyelenggaraan pendidikan agama yang berwawasan pluralis di sekolah-sekolah tersebut. Ketiga, mengetahui hubungan dan pengaruh penyelenggaraan pendidikan agama yang berwawasan pluralis terhadap sikap, perilaku dan pandangan siswa yang menghargai pentingnya nilai-nilai plural. Penulis berasumsi bahwa masyarakat sekolah dalam melaksanakan proses pendidikan telah memiliki kesadaran tentang kontekstualisasi wacana pendidikan agama yang berwawasan pluralis. Penulis beranggapan bahwa kesadaran masyarakat sekolah tersebut sangat dipengaruhi oleh kontekstualisasi wacana multikultural yang berkembang di dalam masyarakat sosial.

 

Penelitian ini dilakukan dengan dua cara: penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Penelitian pustaka dilakukan untuk menentukan kerangka teori dan untuk menganalisis data yang terkumpul. Penelitian lapangan ini dilakukan di sekolah-sekolah di Denpasar dengan fokus pada lima sekolah yaitu SMU Negeri 1 Denpasar (sekolah negeri), SMA Katholik Santo Yoseph (sekolah milik yayasan Katholik), SMU Dwijendra (sekolah dengan status disamakan dan berada di bawah naungan Yayasan Hindu), MAS Al-Ma’ruf (Madrasah swasta), SMU Taman Rama Mahatma Gandhi (sekolah swasta bertaraf internasional yang menganut prinsip dan ajaran Mahatma Gandhi). Penelitian lapangan pada kelima sekolah berguna untuk menyusuri proses penyelenggaraan pendidikan agama melalui interview, observasi, pengumpulan data kuesioner. Hasil penelitian dianalisis dengan mendeskripsikan penyelenggaraan pendidikan agama di setiap sekolah serta analisis pengaruh dan hubungan antara pendidikan agama terhadap sikap, perilaku dan pandangan siswa yang pluralis.

 

Hasil analisis deskriptif memperlihatkan konteks sekolah yang multikultural, sedangkan hasil analisis pengaruh memperlihatkan bahwa penyelenggaraan kurikulum pendidikan agama tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap sikap dan perilaku siswa yang menghargai nilai-nilai pluralis disebabkan karena faktor rendahnya kualitas penyelenggaraan pendidikan agama. Hasil analisis hubungan dengan crosstab uji chi square memperlihatkan bahwa pendidikan agama memiliki hubungan yang cukup erat terhadap upaya peningkatan sikap, perilaku, dan pandangan pluralis para siswa.

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Instagram

When faith meets extraction, what or whose priorit When faith meets extraction, what or whose priority comes first: local communities, organizations, or the environment?

Both Nahdlatul Ulama and Muhammadiyah have voiced their acceptance of mining concessions, each with their own set of carefully considered perspectives. But what lies beneath their words?  In this upcoming #wednesdayforum, @chitchatsalad will dive deep using critical discourse analysis to unravel the layers of these powerful statements. We'll explore how these two of the world’s largest Islamic mass organizations justify their positions and what it reveals about their goals, values, and the bigger narratives in play.

This is more than just a conversation about mining. Come and join #wednesdayforum discussion at UGM Graduate School building, 3rd floor. We provide snacks and drinks, don't forget to bring your tumbler. This event is free and open to public.
J O G E D Kapan terakhir kali kamu menyapa teman d J O G E D
Kapan terakhir kali kamu menyapa teman dengan sebuah gestur tubuh, alih-alih meminjam seperangkat huruf dan emoji  dari balik layar? Tubuh kita menyimpan potensi ruang untuk berbicara satu sama lain, menggunakan perangkat bahasa yang sama-sama kita punya, saling menyelaraskan frekuensi melalui gerak. 

Simak artikel dari alexander GB pada seri amerta di web crcs ugm.
L I B A T Berbicara tentang kebebasan beragama ata L I B A T
Berbicara tentang kebebasan beragama atau berkeyakinan itu tidak cukup hanya di kelas; ataupun sebaliknya, bertungkus lumus penuh di lapangan. Keduanya saling melengkapi. Mengalami sendiri membuat pengetahuan kita lebih masuk dan berkembang. Menarik diri dan berefleksi membuat pengetahuan itu mengendap dan matang. Melibatkan diri adalah kunci.

Simak laporan lengkap Fellowship KBB 2025 hanya di situs web crcs ugm.
The Ecumenical Patriarchate has quietly built a mi The Ecumenical Patriarchate has quietly built a mission in Indonesia, nurturing faith while navigating a tough reality. Inside, the community faces its own struggles. Outside, it confronts Indonesia’s rigid rules on “legal religions,” leaving them without full recognition. This research uncovers their journey. This is a story of resilience, challenge, and the ongoing question of what religious freedom really means in Indonesia.

Come and join @wednesdayforum discussion at UGM Graduate School building, 3rd floor. We provide snacks and drinks, don't forget to bring your tumbler. This event is free and open to public.
Follow on Instagram

Twitter

Tweets by crcsugm

Universitas Gadjah Mada

Gedung Sekolah Pascasarjana UGM, 3rd Floor
Jl. Teknika Utara, Pogung, Yogyakarta, 55284
Email address: crcs@ugm.ac.id

 

© CRCS - Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY