Judul: Politik Identitas: Studi Kasus Masyarakat Hindu Kaharingan di Palangka Raya Kalimantan Tengah
Penulis: I Nyoman Sidi Astawa (CRCS, 2006)
Kata-kata Kunci: Politik, identitas, Hindu, Kaharingan
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan politik identitas masyarakat Hindu Kaharingan. Gambaran tentang politik identitas dilakukan dengan menganalisis proses pencarian bentuk identitas yang mereka inginkan sejak Orde Lama sampai Era Reformasi. Di samping itu, penelitian ini juga bertujuan menganalisis pembentukan identitas masyarakat Hindu Kaharingandan hubungannya dengan konflik yang terjadi antara masyarakat Hindu Kaharingan dengan masyarakat Hindu Dharma (Bali).
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-kualitatif dengan model penelitian studi kasus, yaitu masyarakat Hindu Kaharingan di Palangka Raya Kalimantan Tengah. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi lapangan tentang politik identitas dan pembentukan identitas masyarakat Hindu Kaharingan. In-depth interview dilakukan terhadap tokoh-tokoh masyarakat, maupun tokoh agama yang memiliki posisi paling penting dalam identitas Kaharingan. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan pendekatan politik dan diuraikan dalam bentuk deskriptif-kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukan adanya usaha pembentukan identitas budaya Kaharingan. Oleh karena itu, muncul politik identitas (strategi kebudayaan) dalam masyarakat Hindu Kaharingan. Politik identitas tersebut tampak telah dimanfaatkan untuk memobilisasi masyarakat Kaharingan dalam mendukung kegiatan politik di Palangka Raya. Pengunaan identitas tersebut sudah terjadi sejak Orde Lama, Orde Baru dan lebih kuat lagi muncul pada masa Reformasi. Pemanfaatan identitas lokal dalam kegiatan-kegiatan politik telah memunculkan konflik dalam masyarakat Kaharingan. Konflik muncul antara masyarakat Kaharingan dengan masyarakat Hindu Dharma (Bali). Konflik tersebut merupakan akibat dari pengunaan politik identitas oleh masyarakat Hindu Kaharingan dan para elit politik setempat. Politik identitas yang dimaksud dilakukan, baik dari Hindu Kaharingan, Hindu Bali maupun di luar masyarakat keduanya. Oleh karena itu, tampak seolah-olah konflik yang terjadi adalah konflik agama. Padahal, sesungguhnya konflik tersebut merupakan konflik identitas dan konflik politik. Konflik ini tidak berbeda dengan konflik yang dianggap sebagai konflik antaragama di daerah lain di Indonesia. Konflik antara Hindu Kaharingan dan Hindu Dharma merupakan proses pembentukan identitas masyarakat Hindu Kaharingan. Proses yang berlangsung dalam jangka panjang telah memunculkan varian identitas dalam masyarakat Kaharingan. Identitas Kaharingan dewasa ini dapat diidentifikasi menjadi tiga varian: Hindu Kaharingan, Kaharingan, Hindu Kaharingan Bali. Hindu Kaharingan dan Kaharingan dapat diidentifikasi dalam masyarakat dengan jelas, sedangkan Hindu Kaharingan Bali masih sangat samar-samar.