• Tentang UGM
  • Portal Akademik
  • Pusat TI
  • Perpustakaan
  • Penelitian
Universitas Gadjah Mada
  • About Us
    • About CRCS
    • Vision & Mission
    • People
      • Faculty Members and Lecturers
      • Staff Members
      • Students
      • Alumni
    • Facilities
    • Library
  • Master’s Program
    • Overview
    • Curriculum
    • Courses
    • Schedule
    • Admission
    • Scholarship
    • Accreditation and Certification
    • Academic Collaborations
      • Crossculture Religious Studies Summer School
      • Florida International University
    • Academic Documents
    • Student Satisfaction Survey
  • Article
    • Perspective
    • Book Review
    • Event Report
    • Class Journal
    • Interview
    • Wed Forum Report
    • Thesis Review
    • News
  • Publication
    • Reports
    • Books
    • Newsletter
    • Monthly Update
    • Infographic
  • Research
    • CRCS Researchs
    • Resource Center
  • Community Engagement
    • Film
      • Indonesian Pluralities
      • Our Land is the Sea
    • Wednesday Forum
    • ICIR
    • Amerta Movement
  • Beranda
  • Articles
  • Press Release 15 Tahun CRCS: Mengurai Kompleksitas Agama di Indonesia

Press Release 15 Tahun CRCS: Mengurai Kompleksitas Agama di Indonesia

  • Articles, Headline, Interview, News, Pluralism News
  • 6 October 2015, 17.30
  • Oleh:
  • 0

PHOTO_20151006_130919Setelah Reformasi 1998, dalam situasi transisi menuju demokrasi, Indonesia dikejutkan dengan makin maraknya konflik-konflik bernuansa agama dan etnis, dan beberapa di antaranya hingga memakan korban jiwa dalam hitungan ribuan. Demokrasi membuka saluran yang tersumbat selama beberapa dasawarsa sebelumnya, dan ternyata tidak otomatis membawa pada kedamaian dan kesejahteraan. Identitas agama dan etnis, khususnya, menjadi bahasa utama untuk membolisiasi massa. Apa yang pada periode Orde Baru diasumsikan sebagai “kerukunan”, sebagai  ciri yang dibanggakan  Indonesia sebagai masyarakat majemuk, ternyata tampak hanya seperti bangunan yang rapuh. Dan yang lebih penting, ternyata kita tampaknya belum sepenuhnya memahami kemajemukan Indonesia dan bagaimana mengelolanya.

Dalam situasi seperti itulah, pada tahun 2000 Program Studi Agama dan Lintas Budaya didirikan di Sekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada. Secara akademik, program ini ingin mengembangkan disiplin ilmu yang diperlukan untuk memahami kebhinnekaan Indonesia, kompleksitas yang muncul dari kemajemukan itu, dan bagaimana mengelolanya. Selain itu, melampaui tujuan akademik, Prodi ini juga berupaya menyediakan ruang yang nyaman untuk timbulnya interaksi antar-agama.

Lima belas tahun setelah upaya awal itu, Prodi ALB (CRCS) telah melahirkan sekitar 250 alumni program S-2 yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, dan beberapa juga di luar negeri. Dari program-program yang lain, seperti Sekolah Pengelolaan Keragaman, telah ada sekitar 150 orang alumni. Mereka aktif di lembaga-lembaga pendidikan umum dan agama, lembaga masyarakat sipil, maupun beberapa sektor lain. Selain itu, telah banyak penelitian yang dihasilkan yang mencoba mengembangkan kajian agama dalam konteks yang khas Indonesia. Dengan itu, ada harapan pula bahwa Prodi ini telah menyumbangkan pemahaman yang lebih baik mengenai agama dan segala kompleksitasnya di Indonesia.

Untuk itulah, pada 8-9 Oktober Prodi ALB menyelenggarakan serangkaian acara untuk menandai usianya yang belum terlalu tua, namun sudah cukup mapan. Beberapa acara yang diselenggarakan adalah:

  1. Kuliah Umum dalam rangka Nurcholish Madjid Memorial Lecture (bekerjasama dengan Pusat Studi Agama dan Demokrasi – Paramadina) yang akan disampaikan oleh Chaiwat Satha Anand, seorang ahli resolusi konflik, khususnya mengenai studi perdamaian dan agama-agama, dari Thailand.
  2. Seminar Great Thinker (bekerjasama dengan Sekolah Pascasarjana UGM) yang akan membicarakan warisan Prof. Mukti Ali, tokoh Indonesia, mantan Menteri Agama pada tahun 1970-an, dan pendiri disiplin “Perbandingan Agama”, sebagai awal dari perkembangan studi agama di Indonesia.
  3. Konferensi “masa Depan Studi Agama” yang akan membincangkan tema tersebut, dan akan dihadiri oleh beberapa tokoh penting, di antaranya Indonesianis terkemuka Robert Hefner, yang dikenal di Indonesia dengan bukunya Civil Islam (2000).

Beberapa pertanyaan penting diharapkan akan terjawab dari rangkaian acara ini:

  • Bagaimanakah kemajemukan agama di Indonesia seharusnya dipahami dan dikelola agar menjadi sumber maslahat, bukan konflik?
  • Adakah cara terbaik untuk mengajarkan agama?
  • Bagaimana prospek penelitian mengenai agama di Indonesia, dan apa kontribusinya untuk menjadikan Indonesia negara demokratis yang sepenuhnya mengakui keragaman identitas agama dan etnis?

Informasi lebih lanjut terkait acara ini dan pendaftaran silakan klik Konferensi 15 Tahun CRCS: Masa Depan Studi Agama di Indonesia. 

Tags: Agama Bob Hefner CRCS Anniversary Kebebasan beragama Press Release Zainal Abidin Bagir

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Instagram

A L U M N I Pengetahuan memang lahir dari ruang ya A L U M N I
Pengetahuan memang lahir dari ruang yang hening, tapi ia menemukan maknanya di jalanan yang bising.

Begitu pula dengan alumni CRCS UGM. Sebutan "alumni" kerap disematkan kepada lulusan atau jebolan suatu perguruan. Asal katanya dari bahasa latin, alere, yang berarti merawat. Maka, sudah selayaknya seorang alumnus senantiasa merawat pengetahuan apa yang ia dapat, merumat relasi yang disemai, dan meruwat ketidakadilan sesuai dengan kemampuan. Maka,  alumni studi agama tak lagi berbicara semata tentang surga dan neraka,  tetapi tentang luka dan harapan manusia.

Pada helatan seperempat abad ini, alumni CRCS datang membawa beragam kisah: tentang bagaimana kerja akademik bertemu aktivisme, bagaimana riset menjelma menjadi keberpihakan. Sebab belajar, pada akhirnya, adalah cara lain untuk mencintai dunia.

Mari ikut berbagi bersama dalam kudapan, pengalaman, dan harapan.
Terbuka untuk umum ya :D
A R S I P Arsip-arsip Tionghoa di Nusantara adala A R S I P 
Arsip-arsip Tionghoa di Nusantara adalah ingatan yang bernafas pelan di antara debu dan waktu. Ia adalah sebuah fragmen tentang perjumpaan budaya, iman, dan keberanian untuk menetap di tanah yang kadang menolak untuk mengingat. Dalam lembar-lembar rapuh itu tersimpan bukan hanya doa dan bahasa, melainkan  juga cara bangsa ini bernegosiasi dengan lupa. 
CRCS UGM meluncurkan sebuah ruang arsip digital terkait agama dan budaya Tionghoa. Mari menyambut bersama ruang jumpa ini agar digitalisasi arsip tidak berhenti di bita-bita dunia maya. Dari kelenteng, rumah ibadah, hingga ruang digital, masa lalu menemukan napas barunya.
Bangsa yang Bergerak Setelah tujuh film panjang d Bangsa yang Bergerak

Setelah tujuh film panjang dan enam film pendek menjelajah layar dan ruang diskusi di berbagai penjuru tanah air dan dunia, kini Indonesian Pluralities hadir dengan kisah di baliknya. Buku ini menyingkap perjalanan riset, proses kreatif, dan refleksi yang tak sempat tertuang dalam medium film, disertai pula wawancara eksklusif, foto-foto, dan dokumentasi pemutaran.
Sebuah persembahan dari CRCS UGM, Pardee School of Global Studies Boston University, dan WatchdoC Documentary, dengan dukungan Henry Luce Foundation. Mari menelusuri bagaimana Indonesian Pluralities bergerak di layar, di lapangan, dan dalam kehidupan kita bersama.
K I S A H Sejarah perjuangan gender di Indonesia a K I S A H
Sejarah perjuangan gender di Indonesia adalah kisah panjang tentang tubuh, ingatan, dan perlawanan.
Kini, perjuangan itu hadir dalam banyak wajah: perempuan adat, gerakan queer, hingga ulama perempuan. Kesemuanya itu menantang warisan kolonialitas, patriarki, dan kapitalisme, sambil merumuskan ulang masa depan yang lebih adil bagi semua. 
Mari bergabung dalam ruang bincang lintas gerakan ini untuk menapaktilasi jejak perjuangan  dan menenun kembali makna kebebasan dan keadilan gender hari ini.

Selasa, 21 Oktober 2025, Pukul 15:15 WIB
di Auditorium Sekolah Pascasarjana UGM
Follow on Instagram

Twitter

Tweets by crcsugm

Universitas Gadjah Mada

Gedung Sekolah Pascasarjana UGM, 3rd Floor
Jl. Teknika Utara, Pogung, Yogyakarta, 55284
Email address: crcs@ugm.ac.id

 

© CRCS - Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY