Unduh Buku – Jalan Dialog Hans Küng
CRCS UGM – 11 April 2021
Berkebalikan dengan ramalan tesis sekularisasi yang menyatakan bahwa agama pada abad 21 akan semakin terpinggirkan, kenyataan yang terjadi menunjukkan bahwa agama(-agama) malah semakin tampak kentara di ruang publik dan senantiasa memengaruhi gerak masyarakat. Dari kenyataan yang demikian inilah para sosiolog pada periode akhir abad 20 mulai merevisi tesis klasik itu dan menawarkan pembacaan baru seperti ‘kebangkitan kembali (resurgence) agama’ (Peter Berger) atau ‘deprivatisasi agama’ (Jose Casanova).
Melihat kenyataan yang demikian itu, sejumlah pihak kemudian mengajukan pandangan tentang apa yang telah dan akan terjadi. Satu pihak membacanya sebagai suatu ‘benturan peradaban’ yang tidak terhindarkan. Pihak lain memprakarsai ‘dialog peradaban’. Salah satu nama terkenal yang berada dalam jalur kedua ini ialah Hans Küng—seorang Katolik berkebangsaan Swiss, profesor emeritus dalam teologi di Universitas Tübingen Jerman, dan pendiri Global Ethic Foundation—yang meninggal dunia pekan lalu pada 6 April 2021.
Hans Küng terlibat sebagai salah satu penasihat dalam Konsili Vatikan II (1962-1965), satu peristiwa monumental dalam sejarah Gereja Katolik yang membuka jalan bagi paradigma tentang gereja yang ekumenis: keselamatan yang menginklusi semua umat Kristen dan para “Kristen anonim”. Di antara karya besar Küng ialah Christianity and the World Religions: Paths of Dialogue with Islam, Hinduism, and Buddhism (1986). Para mahasiswa studi agama akan mudah menjumpai ucapan Küng yang sering terkutip dalam buku-buku tentang dialog antaragama: “Tiada perdamaian antarbangsa tanpa perdamaian antaragama; tiada perdamaian antaragama tanpa dialog antaragama.”
Kung juga menggagas ‘etika global’ agama-agama. Pada 1993 ia menginisiasi suatu deklarasi tentang etika global yang ditandatangani dalam Parlemen Agama-Agama Dunia tahun itu. Prakarsa Kung tentang etika global ini juga pernah disambut oleh PBB pada 2001, tahun yang kemudian dideklarasikan PBB sebagai Tahun Dialog Antar-Peradaban.
Dialog sebagai modus perjumpaan antargama dan etika global sebagai tanggung jawab agama-agama dalam merambah dan terlibat penuh dalam masalah sosial, ekonomi, dan politik inilah dua dari sekian buah pikiran yang ditinggalkan Hans Küng—dua gagasan yang juga menjadi perhatian CRCS UGM.
Dalam acara yang menjadi bagian dari ulang tahun CRCS ke-10 dahulu, Hans Küng datang ke Yogyakarta dan memberikan kuliah umum di UGM pada 29 April 2010 dengan tajuk Finding New Paths to Dialogue. Acara ini diselenggarakan atas kerja sama CRCS dengan International Center for Islam dan Pluralism (ICIP) Jakarta dan Kedutaan Besar Swiss. Simak video dokumentasi kunjungan Hans Kung ke Indonesia di bawah ini:
Bersamaan dengan acara ini, CRCS bekerja sama dengan Penerbit Mizan menerbitkan buku 80 halaman berjudul Jalan Dialog Hans Küng dan Perspektif Muslim.
Untuk mengenang Hans Küng, buku itu kami muat ke unggahan ini dan dapat diunduh dengan menekan ‘download’ dalam kotak biru di bawah ini.
Jalan Dialog Hans Küng dan Perspektif Muslim