• Tentang UGM
  • Portal Akademik
  • Pusat TI
  • Perpustakaan
  • Penelitian
Universitas Gadjah Mada
  • About Us
    • About CRCS
    • Vision & Mission
    • People
      • Faculty Members and Lecturers
      • Staff Members
      • Students
      • Alumni
    • Facilities
    • Library
  • Master’s Program
    • Overview
    • Curriculum
    • Courses
    • Schedule
    • Admission
    • Scholarship
    • Accreditation and Certification
    • Academic Collaborations
      • Crossculture Religious Studies Summer School
      • Florida International University
    • Student Satisfaction Survey
    • Academic Documents
  • Article
    • Perspective
    • Book Review
    • Event Report
    • Class Journal
    • Interview
    • Wed Forum Report
    • Thesis Review
    • News
  • Publication
    • Reports
    • Books
    • Newsletter
    • Monthly Update
    • Infographic
  • Research
    • CRCS Researchs
    • Resource Center
  • Community Engagement
    • Film
      • Indonesian Pluralities
      • Our Land is the Sea
    • Wednesday Forum
    • ICIR
    • Amerta Movement
  • Beranda
  • Tesis
  • Upacara Beati terhadap Gadis Remaja Muslim dalam Kultur Masyarakat Gorontalo

Upacara Beati terhadap Gadis Remaja Muslim dalam Kultur Masyarakat Gorontalo

  • Tesis
  • 20 June 2011, 00.00
  • Oleh:
  • 1

Judul: Upacara Beati terhadap Gadis Remaja Muslim dalam Kultur Masyarakat Gorontalo

Penulis: Yowan Tamu (CRCS, 2009)

Kata-kata Kunci: beati, gadis remaja muslim, masyarakat, Gorontalo

Abstrak:


Penelitian ini berjudul “Upacara Beati terhadap Gadis Remaja Muslim dalam Kultur Masyarakat Gorontalo”. Upacara adat ini adalah sebuah ritual yang dilaksanakan sebagai bentuk perubahan status seorang gadis kecil manjadi gadis remaja. Tujuan penelitian ini adalah memberikan pemahaman spiritual Islam kepada gadis remaja yang telah akil baligh, karena dianggap belum sempurna keIslamannya sebelum melakukan ritual Beati.

 

Penelitian ini merupakan penelitian etnografi, dimana seluruh data yang digunakan berdasarkan pada pandangan, penataan, dan penghayatan suatu masyarakat yang mencakup semua aturan, kaidah, dan kategori yang dikenal oleh masyarakat. Pendekatan yang digunakan adalah menentukan satuan analisis, satuan pengamatan dan sumber informasi. Satuan pengamatannya adalah sama dengan satuan analisisnya, sumber informasi segi- segi penting dalam ritual Upacara Beati yang melibatkan para pelaku ritual Upacara Beati baik gadis remaja yang dibeati maupun gadis remaja yang belum dibeati.

 

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Marisa Kabupaten Pohuwato. Waktu yang dilakukan selama enam bulan untuk melihat tahap-tahap persiapan, pelaksanaan dan sesudah pelaksanaan Upacara Beati. Teknik-teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data yang diperlukan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Tahapan penelitian ini dirangkum dalam tiga pertanyaan berikut: Pertama, Bagaimanakah eksistensi Upacara Beati dalam perannya pada perkembangan mental, spiritual dan karakter gadis remaja di Marisa? Kedua, Mengapa Upacara Beati masih bertahan di saat gempuran penetrasi budaya asing makin mengemuka? Ketiga, bagaimanakah bentuk penerimaan masyarakat Marisa terhadap tradisi Upacara Beati?

 

Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa Upacara Beati adalah membentuk karakter mental gadis remaja menjadi seorang yang memiliki kepribadian baik, bermoral, bisa bertanggung jawab pada dirinya dan orang lain. Juga sebagaian masyarakat memandang sebagai salah satu wujud pelestarian budaya lokal, sebagaian lainnya menganggap sebuah pelanggengan tradisi yang sudah tidak relevan lagi dengan peradaban sekarang.

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Comment (1)

  1. cloudy 1 years ago

    that good

    Reply

Instagram

L A B E L Seberapa penting sebuah label? Bagi makh L A B E L
Seberapa penting sebuah label? Bagi makhluk modern, label itu penting walau bukan yang paling penting. Ia menjadi jendela informasi sekaligus penanda diri. Dalam kacamata masyarakat legalis, label juga berarti penerimaan dan perlindungan. Namun, seringkali label itu disematkan oleh entitas di luar diri, terlepas ada persetujuan atau tidak. Karenanya, tak jarang label juga menjadi penghakiman. Dalam silang sengkarut semacam ini, perebutan kuasa bahasa atas label menjadi vital, terutama bagi kelompok rentan yang dimarjinalkan. Kalau kata teman yang alumni dusun Inggris , "label is rebel!"

Simak bincang @astridsyifa bersama @dedeoetomo tentang lokalitas dan ekspresi identitas gender di situs web crcs
Waktu Hampir Habis 😱 HARI INI TERAKHIR PENDAFTA Waktu Hampir Habis 😱
HARI INI TERAKHIR PENDAFTARAN MASUK CRCS UGM 🫣

Jangan sampai lewatin kesempatan terakhir ini !! 
#crcs #ugm #s2 #sekolahpascasarjanaugm
Kupas Tuntas masuk CRCS UGM (Live Recap) #crcsugm Kupas Tuntas masuk CRCS UGM
(Live Recap)

#crcsugm #pendaftarancrcsugm #sekolahpascasarjanaugm #s2 #ugm #live
Beli kerupuk di pasar baru Nih loh ada info terbar Beli kerupuk di pasar baru
Nih loh ada info terbaruuu

Penasaran gimana rasanya jadi bagian dari CRCS UGM? 🧐 Yuk, intip live streaming kita hari Senin, 30 Juni jam 15.00-17.00 WIB yang akan mengupas tuntas seputar pendaftaran, kehidupan kampus CRCS UGM dan banyak lagi!
Follow on Instagram

Twitter

Tweets by crcsugm

Universitas Gadjah Mada

Gedung Sekolah Pascasarjana UGM, 3rd Floor
Jl. Teknika Utara, Pogung, Yogyakarta, 55284
Email address: crcs@ugm.ac.id

 

© CRCS - Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY