• Tentang UGM
  • Portal Akademik
  • Pusat TI
  • Perpustakaan
  • Penelitian
Universitas Gadjah Mada
  • About Us
    • About CRCS
    • Vision & Mission
    • People
      • Faculty Members and Lecturers
      • Staff Members
      • Students
      • Alumni
    • Facilities
    • Library
  • Master’s Program
    • Overview
    • Curriculum
    • Courses
    • Schedule
    • Admission
    • Scholarship
    • Accreditation and Certification
    • Academic Collaborations
      • Crossculture Religious Studies Summer School
      • Florida International University
    • Academic Documents
    • Student Satisfaction Survey
  • Article
    • Perspective
    • Book Review
    • Event Report
    • Class Journal
    • Interview
    • Wed Forum Report
    • Thesis Review
    • News
  • Publication
    • Reports
    • Books
    • Newsletter
    • Monthly Update
    • Infographic
  • Research
    • CRCS Researchs
    • Resource Center
  • Community Engagement
    • Film
      • Indonesian Pluralities
      • Our Land is the Sea
    • Wednesday Forum
    • ICIR
    • Amerta Movement
  • Beranda
  • Berita
  • Kuliah Umum: Belajar dari "The Imam and the Pastor"

Kuliah Umum: Belajar dari "The Imam and the Pastor"

  • Berita, Berita Utama
  • 6 October 2017, 10.17
  • Oleh:
  • 0


Pada 1990-an, Imam Muhammad Ashafa dan Pastor James Wuye memimpin dua kelompok milisi yang saling berperang di Nigeria. “Kebencian saya terhadap Muslim waktu itu tak terbatas,” kata Pastor James, yang kelompoknya membunuh guru Imam Ashafa dan dua sepupunya. Tiga tahun Imam Ashafa merencanakan aksi balas dendam, hingga suatu hari khotbah Jumat tentang aksi memaafkan Nabi Muhammad mengubah hidupnya.
Imam dan Pastor itu lalu bertemu, saling memaafkan, dan bekerjasama mengatasi konflik-konflik bernuansa agama dan etnis. Melalui Pusat Mediasi Antariman (Interfaith Mediation Center), lembaga yang mereka dirikan, keduanya berjasa mengembangkan bina-damai dan tatakelola pemerintahan yang inklusif tidak saja di Nigeria atau Afrika, tapi juga dunia.
Kuliah umum bersama mereka akan diadakan di Jakarta dan Yogyakarta. Acara ini diselenggarakan atas kerja sama Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD) Paramadina, Lembaga Antar-Iman Maluku, Program Studi Agama dan Lintas Budaya (CRCS) UGM, Magister Perdamaian dan Resolusi Konflik (MPRK) UGM, Tanenbaum Foundation, dan Yayasan Tifa.
Kuliah Umum Jakarta
9 Oktober 2017, 13.00-15.00 WIB

Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail
Jl. HR Rasuna Said Kav. C22, Jakarta Selatan
Narahubung: 081511666075 (WA)
Kuliah Umum Yogyakarta
10 Oktober 2017, 18.30-21.00 WIB

Gadjah Mada University Club
Jl. Pancasila No. 2, Bulaksumur Yogyakarta
Narahubung: 0895348826158 (WA)

Tags: CRCS imam ashafa Kuliah Umum laim maluku nigeria pastor wuye pusad paramadina tanenbaum yayasan tifa

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Kuliah Umum: Belajar dari "The Imam and the Pastor"

  • Headline, News
  • 3 October 2017, 11.02
  • Oleh:
  • 0


Pada 1990-an, Imam Muhammad Ashafa dan Pastor James Wuye memimpin dua kelompok milisi yang saling berperang di Nigeria. “Kebencian saya terhadap Muslim waktu itu tak terbatas,” kata Pastor James, yang kelompoknya membunuh guru Imam Ashafa dan dua sepupunya. Tiga tahun Imam Ashafa merencanakan aksi balas dendam, hingga suatu hari khotbah Jumat tentang aksi memaafkan Nabi Muhammad mengubah hidupnya.
Imam dan Pastor itu lalu bertemu, saling memaafkan, dan bekerjasama mengatasi konflik-konflik bernuansa agama dan etnis. Melalui Pusat Mediasi Antariman (Interfaith Mediation Center), lembaga yang mereka dirikan, keduanya berjasa mengembangkan bina-damai dan tatakelola pemerintahan yang inklusif tidak saja di Nigeria atau Afrika, tapi juga dunia.
Kuliah umum bersama mereka akan diadakan di Jakarta dan Yogyakarta. Acara ini diselenggarakan atas kerja sama Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD) Paramadina, Lembaga Antar-Iman Maluku, Program Studi Agama dan Lintas Budaya (CRCS) UGM, Magister Perdamaian dan Resolusi Konflik (MPRK) UGM, Tanenbaum Foundation, dan Yayasan Tifa.
Kuliah Umum Jakarta
9 Oktober 2017, 13.00-15.00 WIB

Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail
Jl. HR Rasuna Said Kav. C22, Jakarta Selatan
Narahubung: 081511666075 (WA)
Kuliah Umum Yogyakarta
10 Oktober 2017, 18.30-21.00 WIB

Gadjah Mada University Club
Jl. Pancasila No. 2, Bulaksumur Yogyakarta
Narahubung: 0895348826158 (WA)

Tags: Kuliah Umum nigeria the imam and the pastor

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Instagram

Faith could be cruel. It can be used to wound thos Faith could be cruel. It can be used to wound those we might consider "the other". Yet, rather than abandoning their belief, young queer Indonesians choose to heal by re-imagining it. The Rainbow Pilgrimage is a journey through pain and prayer, where love becomes resistance and spirituality turns into shelter. Amidst the violence, they walk not away from faith, but towards a kinder, more human divine. 

Come and join #wednesdayforum discussion at UGM Graduate School building, 3rd floor. We provide snacks and drinks, don't forget to bring your tumbler. This event is free and open to public.
H I J A U "Hijau" punya banyak spektrum dan metrum H I J A U
"Hijau" punya banyak spektrum dan metrum, jangan direduksi menjadi cuma soal setrum. Hijau yang sejati ialah yang menghidupi, bukan hanya manusia melainkan juga semesta. Hati-hati karena ada yang pura-pura hijau, padahal itu kelabu. 

Simak kembali perbincangan panas terkait energi panas bumi bersama ahli panas bumi, pegiat lingkungan, dan kelompok masyarakat terdampak di YouTube CRCS UGM.
T E M U Di antara sains yang mencari kepastian, a T E M U

Di antara sains yang mencari kepastian, agama yang mencari makna, dan tradisi yang merawati relasi, kita duduk di ruang yang sama dan mendengarkan gema yang tak selesai. Bukan soal siapa yang benar, melainkan  bagaimana kita tetap mau bertanya. 

Tak sempat gabung? Tak perlu kecewa, kamu dapat menyimak rekamannya di YouTube CRCS.
Dance is a bridge between two worlds often separat Dance is a bridge between two worlds often separated by distance and differing histories. Through Bharata Natyam, which she learned from Indu Mitha, Aslam's dances not only with her body, but also with the collective memory of her homeland and the land she now loves. There is beauty in every movement, but more than that, dance becomes a tool of diplomacy that speaks a language that needs no words. From Indus to Java, dance not only inspires but also invites us to reflect, that even though we come from different backgrounds, we can dance towards one goal: peace and mutual understanding. Perhaps, in those movements, we discover that diversity is not a distance, but a bridge we must cross together.

Come and join #wednesdayforum discussion at UGM Graduate School building, 3rd floor. We provide snacks and drinks, don't forget to bring your tumbler. This event is free and open to public.
Follow on Instagram

Twitter

Tweets by crcsugm

Universitas Gadjah Mada

Gedung Sekolah Pascasarjana UGM, 3rd Floor
Jl. Teknika Utara, Pogung, Yogyakarta, 55284
Email address: crcs@ugm.ac.id

 

© CRCS - Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY