• Tentang UGM
  • Portal Akademik
  • Pusat TI
  • Perpustakaan
  • Penelitian
Universitas Gadjah Mada
  • About Us
    • About CRCS
    • Vision & Mission
    • People
      • Faculty Members and Lecturers
      • Staff Members
      • Students
      • Alumni
    • Facilities
    • Library
  • Master’s Program
    • Overview
    • Curriculum
    • Courses
    • Schedule
    • Admission
    • Scholarship
    • Accreditation and Certification
    • Academic Collaborations
      • Crossculture Religious Studies Summer School
      • Florida International University
    • Student Satisfaction Survey
    • Academic Documents
  • Article
    • Perspective
    • Book Review
    • Event Report
    • Class Journal
    • Interview
    • Wed Forum Report
    • Thesis Review
    • News
  • Publication
    • Reports
    • Books
    • Newsletter
    • Monthly Update
    • Infographic
  • Research
    • CRCS Researchs
    • Resource Center
  • Community Engagement
    • Film
      • Indonesian Pluralities
      • Our Land is the Sea
    • Wednesday Forum
    • ICIR
    • Amerta Movement
  • Beranda
  • Berita Wednesday Forum
  • Membaca Strategi Politik Hizbut Tahrir Indonesia

Membaca Strategi Politik Hizbut Tahrir Indonesia

  • Berita Wednesday Forum
  • 1 December 2011, 00.00
  • Oleh:
  • 0

Pergulatan ideologi transnasional di tengah kebebasan politik menyisakan dilema tersendiri. Salah satu gerakan transnasional yang berkembang pesat di Indonesia saat ini adalah Hizbut Tahrir yang masuk ke Indonesia pada 1980-an melalui kampus-kampus besar di seluruh Indonesia. Mereka menyuarakan penentangan terhadap sistem perundang-undangan, dan hukum-hukum kufur, berusaha membebaskan masyarakat (muslim) dari cengkeraman dominasi dan pengaruh negara-negara kafir serta kampanye massif penegakkan Daulah Khilafah Islamiyah.

 

Wednesday Forum CRCS – ICRS Rabu 30 November 2011 menghadirkan Muhammad Iqbal Ahnaf, Ph.D untuk membedah persoalan HTI dengan tajuk “From Revolution to Refolution: The Evolution of the Political Strategy of Hizbut Tahrir Indonesia”.

 

Hizbut Tahrir secara terbuka menyatakan diri sebagai partai politik yang berideologi Islam (Partai Islam Ideologis), walaupun secara yuridis formal organisasi yang didirikan Taqiyuddin an-Nabhani ini tidak terdaftar sebagai parpol peserta Pemilu di Kementerian Hukum dan HAM. Alasan yang sering diungkapkan oleh para petinggi HTI terkait pilihan tak mau terlibat dengan Pemilu adalah keenganan untuk ikut dalam proses demokrasi yang dicap sebagai sistem kufur.

 

Ketika mengambil posisi oposisi, HTI ternyata sering berinteraksi dengan Parlemen serta punya hubungan dekat dengan politisi di DPR dan para pejabat baik di level daerah maupun pusat. “Meskipun mengkritik keberadaan Partai dan Parlemen, HTI memberikan dukungan kepada calon yang konsen dengan penerapan syari’ah dan tertarik dengan ide-ide khilafah,” ungkap Iqbal.

 

Daya tarik HTI adalah kemampuan mereka menyampaikan pemikiran-pemikiran detail tentang kemiskinan, kerusakan lingkungan, dan kontak kerja perusahaan asing yang memang menjadi persoalan serius yang dihadapi Indonesia saat ini dengan artikulasi Islam sebagai solusi. Kekuatan ini dilatarbelakangi kehadiran para ilmuwan dan akademisi yang bergabung di struktur kepengurusan.

 

Interaksi HTI dengan umat (Marhalah Tafa’ul Ma’a Al Ummah) dalam pengamatan lulusan Victoria University New Zealand ini cukup menarik. HTI sangat ambisius mengadakan forum yang melibatkan banyak orang seperti Konferensi Rajab 1432 yang acara puncaknya di Stadion Lebak Bulus Jakarta dihadiri 20.000-an kaum muslimin (29/6/2011) , Kongres Mahasiswa Islam Indonesia di Hall Basket Gelora Bung Karno Jakarta yang diikuti 5.000-an mahasiswa Islam dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia 18/10/2009, dan Liqo’ Syawal Ulama 1432 H yang berhasil mengumpulkan 11.000-an ulama, kiyai dan asatidz di Pondok Pesantren Nurul Ulum, Wirowongso, Ajung, Jember (25/9/2011).

 

Gerakan-gerakan persuasif di atas dalam tataran tertentu punya kemiripan dengan Teori Hegemoni Gramsci. Pendekatan kepada tokoh-tokoh penting dalam masyarakat baik itu ulama, politisi maupun pejabat sangat kuat hubungan dalam upaya transfer ide-ide HTI dan juga bisa dijustifikasi sebagai dukungan kelas dominan (birokrasi – otoritas keagamaan). Apabila kelas dominan sudah terpegang maka proses penguasaan terhadap kelas bawah (masyarakat umum) bisa berjalan mudah dan mereka akhirnya bergerak menyokong ide-ide yang telah dipercayai sebagai nilai-nilai (ideologi) perjuangan bersama.

 

Tak sepenuhnya idealis, pemimpin HTI sangat rasional mencermati situasi khas Indonesia. Mereka menghindari konfrontasi retorika terkait Pancasila dan NKRI, tetapi ambigu dalam menyikapi Pemilu (Pemiihan Presiden dilarang – Pemilihan Kepala Negara dibolehkan) dan selalu menyuarakan penolakan terhadap demokrasi. Hal ini sangat erat hubungannya dengan strategi eksistensi organisasi dari ancaman pembubaran oleh pemerintah. (ANG)

 

Sumber Foto: Blogspot

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Instagram

A M P A T Baru kemarin, pemerintah YTTA melakukan A M P A T
Baru kemarin, pemerintah YTTA melakukan aksi simsalabim dengan mencabut empat konsesi tambang di salah satu gugusan Red Line. Aksi "heroik" itu terlihat janggal ketika perusahaan yang paling bermasalah dalam perusakan lingkungan, bahkan yang menjadi pusat viral, justru dilindungi. Tentu bukan karena cocokologi dengan nama Raja Ampat sehingga hanya empat perusahaan yang dicabut konsesinya. Bukan cocokologi juga ketika Raja Ampat akan menjadi lokus tesis yang akan diuji esok di CRCS UGM. Berkebalikan dengan aksi badut jahat di Raja Ampat, @patricia_kabes akan bercerita bagaimana komunitas masyarakat di Aduwei mengelola laut dengan lestari melalui sasi. Berangkat dari negeri timur, peraih beasiswa LPDP ini justru menjadi yang pertama di angkatannya untuk menambahkan dua huruf pada akhir namanya.
For people who learn religious studies, it is comm For people who learn religious studies, it is common to say that "religion", as a concept and category, is Western modern invention. It is European origin, exported globally through colonialism and Christian mission. Despite its noble intention to decolonize modern social categories, it suffers from historical inaccuracy. Precolonial Islamic Malay and Javanese texts in the 16th and 17th century reflect a strong sense of reified religion, one whose meaning closely resembles the modern concept.

Come and join @wednesdayforum discussion at UGM Graduate School building, 3rd floor. We provide snacks and drinks, don't forget to bring your tumbler. This event is free and open to public.
I N S P I R A S I Secara satir, penyandang disabil I N S P I R A S I
Secara satir, penyandang disabilitas baru mendapatkan sorotan ketika dia mampu berprestasi, mampu mengatasi segala rintangan dan kekurangan. Singkat kata, penyandang disabilitas kemudian menjadi sumber inspirasi bagi nondisabilitas. Budi Irawanto menyebutnya sebagai "inspirational porn". Simak ulasan lengkapnya di situs web crcs ugm.
Human are the creature who live between the mounta Human are the creature who live between the mountain and the sea. Yet, human are not the only one who live between the mountain and the sea. Human are the one who lives by absorbing what above and beneath the mountain and the sea. Yet, human are the same creature who disrupt and destroy the mountain, the sea, and everything between. Not all human, but always human. By exploring what/who/why/and how the life between the mountain and the sea is changing, we learn to collaborate and work together, human and non-human, for future generation—no matter what you belief, your cultural background.

Come and join @wednesdayforum with Arahmaiani at UGM Graduate School building, 3rd floor. We provide snacks and drinks, don't forget to bring your tumbler. This event is free and open to public.
Follow on Instagram

Twitter

Tweets by crcsugm

Universitas Gadjah Mada

Gedung Sekolah Pascasarjana UGM, 3rd Floor
Jl. Teknika Utara, Pogung, Yogyakarta, 55284
Email address: crcs@ugm.ac.id

 

© CRCS - Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju