Sains, berikut turunannya teknologi, telah memberi manusia manfaat yang begitu besar. Bak Midas yang mengubah apa pun yang disentuhnya menjadi emas, sains “dengan satu sentuhan jari” telah mengubah segala aspek kehidupan tampak lebih cemerlang, cepat, mudah, dan menyenangkan.
Tapi dengan sains pulalah, manusia mengintensifkan tragedi dan bencana:bom nuklir yang meluluhlantahkan Hirosima, Perang Dunia I dan II, krisis lingkungan global yang mengancam kelestarian bumi, kejahatan teknologi yang semakin kompleks dan canggih.
Atas kenyataan ini, sekurang-kurangnya ada dua tanggapan: sains itu netral (dalih populernya: the man behind the gun ) dan sains itu tidak netral.
Nah, buku ini mewakili tanggapan yang kedua: sains itu sarat nilai, terutama pada tingkat asumsi-asumsi dasarnya. Dengan pandangan seperti ini, Golshani menawarkan sains islami sebagai sains yang berlandaskan nilai-nilai universal Islam.
Dengan kritis, pengarang tidak hendak meleburkan sains dan Islam secara gampangan dan ceroboh, seakan-akan sains isalami ini menghendaki laboratorium khas Islam atau semacam hukum gerak Newton versi Islam. Atau seakan-akan denganmempelajari ayat-ayat al-Qur’an tertentu, Orang dengan serta-merta bisa memahami sifat-sifat alam. Dengan sains islami, Golshani bermaksud memberi kerangka metafisis yang islami atas sains yang berkembang dewasa ini.
Dengan demikian, sains diharapkan dapat dimanfaatkan untuk tujuan-tujuan kemanusiaan. Lebih dari itu, sains mengantarkan manusia mengenal secara lebih dekat Tuhan semesta alam.
Bagi yang tertarik, bisa menghubungi:
Divisi Marketing CRCS UGM
Gedung Lengkung Lantai 3
Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada
Jl. Teknika Utara, Pogung, Yogyakarta, Indonesia 55281
Telephone/Fax : + 62-274-544976