• Tentang UGM
  • Portal Akademik
  • Pusat TI
  • Perpustakaan
  • Penelitian
Universitas Gadjah Mada
  • About Us
    • About CRCS
    • Vision & Mission
    • People
      • Faculty Members and Lecturers
      • Staff Members
      • Students
      • Alumni
    • Facilities
    • Library
  • Master’s Program
    • Overview
    • Curriculum
    • Courses
    • Schedule
    • Admission
    • Scholarship
    • Accreditation and Certification
    • Academic Collaborations
      • Crossculture Religious Studies Summer School
      • Florida International University
    • Academic Documents
    • Student Satisfaction Survey
  • Article
    • Perspective
    • Book Review
    • Event Report
    • Class Journal
    • Interview
    • Wed Forum Report
    • Thesis Review
    • News
  • Publication
    • Reports
    • Books
    • Newsletter
    • Monthly Update
    • Infographic
  • Research
    • CRCS Researchs
    • Resource Center
  • Community Engagement
    • Film
      • Indonesian Pluralities
      • Our Land is the Sea
    • Wednesday Forum
    • ICIR
    • Amerta Movement
  • Beranda
  • Pos oleh
  • page. 135
Pos oleh :

Evolusi dan Penciptaan dalam Dunia Muslim

Berita Wednesday Forum Thursday, 10 June 2010

Pembukaan Wednesday Forum untuk semester ini ditandai dengan presentasi dari Zainal Abidin Bagir yang juga direktur CRCS. Dalam forum yang dihadiri sekitar 30 peserta ini Zainal mempresentasikan “Evolution and Creation in the Muslim World: Ambiguities in the Moslem World”?. Argumentasi utama yang diajukan oleh Zainal adalah teori evolusi belumlah dianggap penting dalam agenda keagamaan di dunia, dan penentangan teori Darwin lebih ditekankan pada isu kreasionisme yang di dalam kitab suci sendiri masih bersifat ambigu. Zainal juga mengajukan argumentasi lainnya bahwa penafsiran terhadap anti evolusionisme sekarang juga bagian dari politik identitas masyarakat. Gerakan anti evolusionisme ini menyebar di berbagai negara dan di berbagai komunitas keagamaan Hindu, Yahudi dan Kristen di dunia, seperti di Amerika Latin, Eropa Utara, Australia, bahkan di Asia seperti India, Korea, Japan, Taiwan, Sri Lanka, dan Hongkong.

Perbedaan dan Dialog dalam Kekristenan

Berita Wednesday Forum Thursday, 10 June 2010

Umat Kristen harus menjalin hubungan dengan umat non-Kristen, dengan cinta dan sikap menghargai, terlibat dalam dialog dengan kerendahan hati, mengakui kebenaran dan kekudusan yang disampaikan oleh Roh Kudus terhadap agama-agama lainnya. Demikian salah satu pandangan Mega Hidayati pada Wednesday Forum, 3 Juni 2009, dengan mengangkat topik diskusi “Sebuah Pandangan Muslim terhadap Dialog Inter-Kristian.”

Berdasarkan pengalaman mengikuti sandwich program di Union Theological Seminary, New York, 2008, Mega melihat bahwa di dalam kekristenan terdapat berbagai pandangan yang berbeda. Sebagai contoh, dalam perdebatan evangelikal, terdapat dua pandangan yang dianggap dominan dan berbeda satu sama lainnya, yakni ekslusivisme dan inklusivisme. Orang-orang yang dianggap eksklusif lebih menempatkan Yesus di atas kepercayaan lainnya. Sedangkan Inklusif, termasuk di dalamnya pluralis, menyangkal adanya otoritas yang unik dan menguasai segalanya.

CRCS&ICRS Wednesday Forum: "Sebuah Trans-yanik Buddhisme Baru dalam Pembuatan?"

Berita Wednesday Forum Thursday, 10 June 2010

Wednesday Forum minggu ini menyajikan topik “Sebuah Trans-yanik Buddhisme Baru dalam Pembuatan?” yang akan diartikulasikan oleh Prof. Asanga Tilakaratne, pembicara minggu ini. Kami mengundang Anda untuk bergabung dalam forum ini. Beberapa informasi mengenai forum ini dapat dibaca sebagai berikut ini.

Hari/tanggal: Rabu, 10 Juni 2009
Waktu: 12.30 – 14.30 WIB (makan siang gratis)
Tempat: Ruang 306, UGM Sekolah Pascasarjana Jln. Teknika Utara Pogung
Pembicara: Prof. Asanga Tilakaratne

Rejeksionisme di Amerika

Berita Wednesday Forum Thursday, 10 June 2010

Berbicara tentang negara Islam, ada banyak interpretasi terhadap konsep tersebut. Salem Gandhour sebagai pembicara pada Wednesday Forum, 13 April 2009, mengatakan bahwa pemikiran tentang negara Islam dengan merujuk pada Qur’an and Hadis adalah pemikiran yang terbatas. Nabi Muhammad sendiri pada massanya tidak mengklaim mendirikan negara Islam. Pemikiran yang terbatas itu lebih banyak dipengaruhi oleh negeri Arab, khususnya dimotori oleh para Imam dari Al-Azhar, Mesir.

Untuk menunjukkan perbedaan interpretasi yang beragam terhadap negara Islam, di awal diskusi Salem melemparkan pertanyaan kepada dua peserta mengenai apa itu negara Islam. Peserta pertama menjawab bahwa negara Islam adalah negara yang harus memberlakukan hukum Islam dalam sistem kenegaraannya. Indonesia secara substansial adalah negara Islam, tegasnya. Sedangkan peserta kedua, ia lebih menonjolkan sisi pemerintahan yang mendominasi keberagaman yang ada di bawah kekuasaan negara Islam.

Pemuda dalam Menghadapi Segregasi di Poso

Laporan Wednesday Forum Thursday, 10 June 2010

Konflik di Poso menyebabkan segregasi didalam masyarakat Poso, hal ini ditandai dengan adanya wilayah teritorial dari masing-masing kelompok umat beragama. Terkait dengan segregasi tersebut, Izak Y. M. Lattu, alumni CRCS yang saat ini menjadi salah satu staf pengajar di UKSW, pada Wednesday Forum (6/5), menjelaskan bahwa kehadiran Youth Centre di Poso sangat efektif dalam membangun keterbukaan dan hubungan damai di antara Pemuda Poso. Dengan demikian tentu akan lahir berbagai dampak positif termasuk diantaranya menjembatani segregasi yang ada.

CRCS&ICRS Wednesday Forum: Pandangan Muslim terhadap Dialog Inter-Kristian

Berita Wednesday Forum Thursday, 10 June 2010

Topik dikusi pada Wednesday Forum minggu ini adalah “Pandangan Muslim terhadap Dialog Inter-Kristian,” yang akan diartikulasikan oleh Mega Hidayati, M. A., pembicara minggu ini. Kami mengundang Anda untuk bergabung dalam forum ini. Beberapa informasi mengenai forum ini dapat dibaca sebagai berikut ini.

Hari/tanggal: Rabu, 6 Juni 2009
Waktu: 12.30 – 14.30 WIB (makan siang gratis)
Tempat: Ruang 306, UGM Sekolah Pascasarjana Jln. Teknika Utara Pogung
Pembicara: Mega Hidayati, M. A.

Abstrak:

1…133134135136137…190

Instagram

Faith could be cruel. It can be used to wound thos Faith could be cruel. It can be used to wound those we might consider "the other". Yet, rather than abandoning their belief, young queer Indonesians choose to heal by re-imagining it. The Rainbow Pilgrimage is a journey through pain and prayer, where love becomes resistance and spirituality turns into shelter. Amidst the violence, they walk not away from faith, but towards a kinder, more human divine. 

Come and join #wednesdayforum discussion at UGM Graduate School building, 3rd floor. We provide snacks and drinks, don't forget to bring your tumbler. This event is free and open to public.
H I J A U "Hijau" punya banyak spektrum dan metrum H I J A U
"Hijau" punya banyak spektrum dan metrum, jangan direduksi menjadi cuma soal setrum. Hijau yang sejati ialah yang menghidupi, bukan hanya manusia melainkan juga semesta. Hati-hati karena ada yang pura-pura hijau, padahal itu kelabu. 

Simak kembali perbincangan panas terkait energi panas bumi bersama ahli panas bumi, pegiat lingkungan, dan kelompok masyarakat terdampak di YouTube CRCS UGM.
T E M U Di antara sains yang mencari kepastian, a T E M U

Di antara sains yang mencari kepastian, agama yang mencari makna, dan tradisi yang merawati relasi, kita duduk di ruang yang sama dan mendengarkan gema yang tak selesai. Bukan soal siapa yang benar, melainkan  bagaimana kita tetap mau bertanya. 

Tak sempat gabung? Tak perlu kecewa, kamu dapat menyimak rekamannya di YouTube CRCS.
Dance is a bridge between two worlds often separat Dance is a bridge between two worlds often separated by distance and differing histories. Through Bharata Natyam, which she learned from Indu Mitha, Aslam's dances not only with her body, but also with the collective memory of her homeland and the land she now loves. There is beauty in every movement, but more than that, dance becomes a tool of diplomacy that speaks a language that needs no words. From Indus to Java, dance not only inspires but also invites us to reflect, that even though we come from different backgrounds, we can dance towards one goal: peace and mutual understanding. Perhaps, in those movements, we discover that diversity is not a distance, but a bridge we must cross together.

Come and join #wednesdayforum discussion at UGM Graduate School building, 3rd floor. We provide snacks and drinks, don't forget to bring your tumbler. This event is free and open to public.
Follow on Instagram

Twitter

Tweets by crcsugm

Universitas Gadjah Mada

Gedung Sekolah Pascasarjana UGM, 3rd Floor
Jl. Teknika Utara, Pogung, Yogyakarta, 55284
Email address: crcs@ugm.ac.id

 

© CRCS - Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY