• Tentang UGM
  • Portal Akademik
  • Pusat TI
  • Perpustakaan
  • Penelitian
Universitas Gadjah Mada
  • About Us
    • About CRCS
    • Vision & Mission
    • People
      • Faculty Members and Lecturers
      • Staff Members
      • Students
      • Alumni
    • Facilities
    • Library
  • Master’s Program
    • Overview
    • Curriculum
    • Courses
    • Schedule
    • Admission
    • Scholarship
    • Accreditation and Certification
    • Academic Collaborations
      • Crossculture Religious Studies Summer School
      • Florida International University
    • Student Satisfaction Survey
    • Academic Documents
  • Article
    • Perspective
    • Book Review
    • Event Report
    • Class Journal
    • Interview
    • Wed Forum Report
    • Thesis Review
    • News
  • Publication
    • Reports
    • Books
    • Newsletter
    • Monthly Update
    • Infographic
  • Research
    • CRCS Researchs
    • Resource Center
  • Community Engagement
    • Film
      • Indonesian Pluralities
      • Our Land is the Sea
    • Wednesday Forum
    • ICIR
    • Amerta Movement
  • Beranda
  • Berita Wednesday Forum
  • Bunuh Diri Sebagai Fenomena Multidimensi

Bunuh Diri Sebagai Fenomena Multidimensi

  • Berita Wednesday Forum
  • 2 November 2010, 00.00
  • Oleh:
  • 0

wedforumSalah satu fenomena masyarakat yang masih layak dikaji secara komprehensif adalah persoalan bunuh diri. Frekuensi kasus bunuh diri relatif tinggi dan berkait erat dengan berbagai aspek kehidupan manusia. Mengatasi persoalan ini, dengan demikian, harus diawali dengan kajian menyeluruh yang melibatkan metodologi interdisipliner. Demikianlah yang disampaikan Dicky Sofjan, Ph.D. dalam presentasinya di Wednesday Forum CRCS-ICRS pada Rabu 27 oktober 2010 lalu.

Mengangkat judul “Suicide and Social Disintegration: Where’s the (Dis)-Connection?” Sofjan, Regional Project Manager di lembaga Asian Public Intellectuals (API), mengawali presentasinya dengan deskripsi intensitas bunuh diri di seluruh penjuru dunia. Motif serta tipe bunuh diri yang sedemikian beragam juga ia paparkan. Secara khusus ia kemudian membahas seputar angka bunuh diri yang cukup tinggi di wilayah Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Terkait dengan tema integrasi sosial, Sofjan mencoba menguraikan fenomena bunuh diri menggunakan teorinya Émile Durkheim, Johnson, B. D. serta Ted Robert Gurr. Alienasi, agresi, frustrasi, dan disintegrasi adalah persoalan-persoalan kunci yang berada di sekitar fenomena bunuh diri. Fakta menarik dari teori Gurr yang dipaparkan Sofjan adalah apabila integrasi sosial menjadi tinggi, angka bunuh diri juga bisa menjadi semakin tinggi. Angka bunuh diri justru mencapai titik terendah pada saat angka integrasi sosial seimbang.

Tentang Islam, Sofjan menyebut bahwa bunuh diri di kalangan penganut agama ini adalah persoalan tersendiri. Dalam survey bunuh diri di dunia, sulit didapatkan angka pasti di negara-negara Muslim, karena bunuh diri belum bisa dikaji secara terbuka. Sikap Islam terhadap bunuh diri pun masih mengandung ambiguitas dan terhadap persoalan ini masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut secara mendalam.
Presentasi yang dimulai pada pukul 13.00 ini berlangsung selama empat puluh lima menit, dilanjutkan dengan sesi komentar dan tanya jawab. Para peserta forum yang memenuhi Ruang 306 Gedung Sekolah Pascasarjana UGM lantai tiga itu kemudian terlibat aktif dalam diskusi yang berlangsung seru. Beberapa peserta mendiskusikan bagaimana korelasi sikap pasrah dalam tradisi Jawa dengan tingginya angka bunuh diri di Gunungkudul. Sementara itu peserta lain terlibat diskusi dengan pembicara terutama tentang persoalan metodologi.

Diskusi sempat pula menyinggung kasus meninggalnya tokoh fenomenal Mbah Maridjan dalam bencana meletusnya Gunung Merapi pada sore hari sebelumnya. Seorang peserta diskusi membahas sikap sang penjaga Gunung Merapi ini yang tetap tinggal di rumahnya meski letusan gunung telah diprediksikan pihak berwenang. Bagi Sofjan, kematian Mbah Maridjan ini dapat dikategorikan sebagai altruistic suicide, bukan disebabkan oleh alienasi sosial namun justru karena tingkat integrasi sosial yang begitu tinggi.

Pada penutup diskusi, Sofjan yang juga konsultan di UNDP serta pendiri sekaligus direktur lembaga INA Frontier ini menekankan bahwa persoalan bunuh diri mesti disikapi secara bijaksana. Perlu pendekatan dari beragam dimensi, tak hanya psikologi, namun juga dimensi sosial hingga biologi. Usaha menekan angka bunuh diri dengan menggunakan argumen teologi belum juga berdampak signifikan. Lebih dari itu seluruh elemen masyarakat mesti proaktif mengambil bagian dalam pemecahan persoalan ini. [MoU]

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Instagram

L A B E L Seberapa penting sebuah label? Bagi makh L A B E L
Seberapa penting sebuah label? Bagi makhluk modern, label itu penting walau bukan yang paling penting. Ia menjadi jendela informasi sekaligus penanda diri. Dalam kacamata masyarakat legalis, label juga berarti penerimaan dan perlindungan. Namun, seringkali label itu disematkan oleh entitas di luar diri, terlepas ada persetujuan atau tidak. Karenanya, tak jarang label juga menjadi penghakiman. Dalam silang sengkarut semacam ini, perebutan kuasa bahasa atas label menjadi vital, terutama bagi kelompok rentan yang dimarjinalkan. Kalau kata teman yang alumni dusun Inggris , "label is rebel!"

Simak bincang @astridsyifa bersama @dedeoetomo tentang lokalitas dan ekspresi identitas gender di situs web crcs
Waktu Hampir Habis 😱 HARI INI TERAKHIR PENDAFTA Waktu Hampir Habis 😱
HARI INI TERAKHIR PENDAFTARAN MASUK CRCS UGM 🫣

Jangan sampai lewatin kesempatan terakhir ini !! 
#crcs #ugm #s2 #sekolahpascasarjanaugm
Kupas Tuntas masuk CRCS UGM (Live Recap) #crcsugm Kupas Tuntas masuk CRCS UGM
(Live Recap)

#crcsugm #pendaftarancrcsugm #sekolahpascasarjanaugm #s2 #ugm #live
Beli kerupuk di pasar baru Nih loh ada info terbar Beli kerupuk di pasar baru
Nih loh ada info terbaruuu

Penasaran gimana rasanya jadi bagian dari CRCS UGM? 🧐 Yuk, intip live streaming kita hari Senin, 30 Juni jam 15.00-17.00 WIB yang akan mengupas tuntas seputar pendaftaran, kehidupan kampus CRCS UGM dan banyak lagi!
Follow on Instagram

Twitter

Tweets by crcsugm

Universitas Gadjah Mada

Gedung Sekolah Pascasarjana UGM, 3rd Floor
Jl. Teknika Utara, Pogung, Yogyakarta, 55284
Email address: crcs@ugm.ac.id

 

© CRCS - Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY