• Tentang UGM
  • Portal Akademik
  • Pusat TI
  • Perpustakaan
  • Penelitian
Universitas Gadjah Mada
  • About Us
    • About CRCS
    • Vision & Mission
    • People
      • Faculty Members and Lecturers
      • Staff Members
      • Students
      • Alumni
    • Facilities
    • Library
  • Master’s Program
    • Overview
    • Curriculum
    • Courses
    • Schedule
    • Admission
    • Scholarship
    • Accreditation and Certification
    • Academic Collaborations
      • Crossculture Religious Studies Summer School
      • Florida International University
    • Academic Documents
    • Student Satisfaction Survey
  • Article
    • Perspective
    • Book Review
    • Event Report
    • Class Journal
    • Interview
    • Wed Forum Report
    • Thesis Review
    • News
  • Publication
    • Reports
    • Books
    • Newsletter
    • Monthly Update
    • Infographic
  • Research
    • CRCS Researchs
    • Resource Center
  • Community Engagement
    • Film
      • Indonesian Pluralities
      • Our Land is the Sea
    • Wednesday Forum
    • ICIR
    • Amerta Movement
  • Beranda
  • Berita Wednesday Forum
  • CRCS-ICRS: Dialog Inter-religious di Indonesia: Ide dan Praktik

CRCS-ICRS: Dialog Inter-religious di Indonesia: Ide dan Praktik

  • Berita Wednesday Forum
  • 13 April 2009, 00.00
  • Oleh:
  • 0

Wednesday Forum minggu ini akan menyajikan sebuah topik yang menarik. Tim Riset Dialog Inter-religious CRCS akan memimpin kita untuk mendiskusikan tentang ide dan praktik-praktik dialog inter-religious di Indonesia. Zainal Abidin Bagir dan J. B. Banawiratma, sebagai bagian dari tim tersebut, akan menjadi pembicara dalam Forum ini. Beberapa informasi dapat dibaca di bawah ini.

Hari/tanggal: Rabu, 15 April 2009
Waktu: 12.30 14.30 WIB (makan siang gratis)
Tempat: Room 306, UGM Graduate School Teknika Utara Pogung
Pembicara: CRCS Research Team (Presenters: Zainal Abidin Bagir and J. B. Banawiratma)

Abstrak:

Thisresearch is motivated by the fact that compared to many other countries,(institutionalized) inter-religious dialog has had quite a long history inIndonesia. We understand such inter-religious dialogue broadly in terms ofencounters of people of different faith, but limited our attention to itsinstitutionalized form. The idea and practice of inter-religious dialog inIndonesia started with the Ministry of Religious Affairs in 1960s. In addition,starting 2001, the Ministry of Foreign Affairs sponsored dialog with othercountries in the regional and international levels. Partly as a disappointmentto the way dialog was becoming part of governments way of controlling therelations between religious communities, starting in late 1980s inter-religiousdialogue was promoted by many non-governmental organizations (some NGOs wereeven established to focus on dialog). Most recently, we noted that dialog hasbeen part of the academia: starting late 1990s, courses on dialog are offeredand academic programs and centers made dialog as part of their academicinterestCRCS and ICRS-Yogya are two of the latest examples on this.

Our mainquestions were: what have happened in those three domains of dialoggovernmentalinstitutions, NGOs, and the academiaand what motivate them? In this research,we did not intend to document everything that have happened, but tried to findtheir varieties. The presentation will describe such varieties of dialog,analyze them and give some recommendations as to the course of dialog in thethree domains in the future.

Tim Riset:

Tim Riset ini terdiri atas J.B. Banawiratma(co-instructor of Inter-religious Dialogue course at CRCS), Zainal AbidinBagir (CRCS), Fatimah Husein (co-instructor of Inter-religiousDialogue course), Suhadi (CRCS), Novita Rakhmawati (mahasiswa CRCS), Budi Asyhari (CRCS), Ali Amin (CRCS), dan MegaHidayati (mahasiswa ICRS).

Registrasi:

Forum ini tidak memungut biaya apapun dan terbuka untuk umum.

Contact person:

Elis (ICRS): elis@ugm.ac.id; Lina(CRCS): lina_pary@yahoo.com; Mustaghfiroh Rahayu(CRCS): mth.rahayu@gmail.com

(JMI)

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Instagram

A L U M N I Pengetahuan memang lahir dari ruang ya A L U M N I
Pengetahuan memang lahir dari ruang yang hening, tapi ia menemukan maknanya di jalanan yang bising.

Begitu pula dengan alumni CRCS UGM. Sebutan "alumni" kerap disematkan kepada lulusan atau jebolan suatu perguruan. Asal katanya dari bahasa latin, alere, yang berarti merawat. Maka, sudah selayaknya seorang alumnus senantiasa merawat pengetahuan apa yang ia dapat, merumat relasi yang disemai, dan meruwat ketidakadilan sesuai dengan kemampuan. Maka,  alumni studi agama tak lagi berbicara semata tentang surga dan neraka,  tetapi tentang luka dan harapan manusia.

Pada helatan seperempat abad ini, alumni CRCS datang membawa beragam kisah: tentang bagaimana kerja akademik bertemu aktivisme, bagaimana riset menjelma menjadi keberpihakan. Sebab belajar, pada akhirnya, adalah cara lain untuk mencintai dunia.

Mari ikut berbagi bersama dalam kudapan, pengalaman, dan harapan.
Terbuka untuk umum ya :D
A R S I P Arsip-arsip Tionghoa di Nusantara adala A R S I P 
Arsip-arsip Tionghoa di Nusantara adalah ingatan yang bernafas pelan di antara debu dan waktu. Ia adalah sebuah fragmen tentang perjumpaan budaya, iman, dan keberanian untuk menetap di tanah yang kadang menolak untuk mengingat. Dalam lembar-lembar rapuh itu tersimpan bukan hanya doa dan bahasa, melainkan  juga cara bangsa ini bernegosiasi dengan lupa. 
CRCS UGM meluncurkan sebuah ruang arsip digital terkait agama dan budaya Tionghoa. Mari menyambut bersama ruang jumpa ini agar digitalisasi arsip tidak berhenti di bita-bita dunia maya. Dari kelenteng, rumah ibadah, hingga ruang digital, masa lalu menemukan napas barunya.
Bangsa yang Bergerak Setelah tujuh film panjang d Bangsa yang Bergerak

Setelah tujuh film panjang dan enam film pendek menjelajah layar dan ruang diskusi di berbagai penjuru tanah air dan dunia, kini Indonesian Pluralities hadir dengan kisah di baliknya. Buku ini menyingkap perjalanan riset, proses kreatif, dan refleksi yang tak sempat tertuang dalam medium film, disertai pula wawancara eksklusif, foto-foto, dan dokumentasi pemutaran.
Sebuah persembahan dari CRCS UGM, Pardee School of Global Studies Boston University, dan WatchdoC Documentary, dengan dukungan Henry Luce Foundation. Mari menelusuri bagaimana Indonesian Pluralities bergerak di layar, di lapangan, dan dalam kehidupan kita bersama.
K I S A H Sejarah perjuangan gender di Indonesia a K I S A H
Sejarah perjuangan gender di Indonesia adalah kisah panjang tentang tubuh, ingatan, dan perlawanan.
Kini, perjuangan itu hadir dalam banyak wajah: perempuan adat, gerakan queer, hingga ulama perempuan. Kesemuanya itu menantang warisan kolonialitas, patriarki, dan kapitalisme, sambil merumuskan ulang masa depan yang lebih adil bagi semua. 
Mari bergabung dalam ruang bincang lintas gerakan ini untuk menapaktilasi jejak perjuangan  dan menenun kembali makna kebebasan dan keadilan gender hari ini.

Selasa, 21 Oktober 2025, Pukul 15:15 WIB
di Auditorium Sekolah Pascasarjana UGM
Follow on Instagram

Twitter

Tweets by crcsugm

Universitas Gadjah Mada

Gedung Sekolah Pascasarjana UGM, 3rd Floor
Jl. Teknika Utara, Pogung, Yogyakarta, 55284
Email address: crcs@ugm.ac.id

 

© CRCS - Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY