Pada bulan Juli lalu, beberapa mahasiswa, staf, dan dosen CRCS UGM terlibat dalam agenda “Vienna International Christian-Islamic Summer University” (VICISU) 2010. Tepatnya mulai tanggal 5 hingga 23, Dian Maya Safitri, Yuyun Sri Wahjuni, Sholahudin, Mohammad Rokib, juga Maria Inggrid Nabuboga, dan Dr. Fatimah Husein mengikuti agenda yang diadakan di Austria ini.
Dalam Wednesday Forum, 3 November lalu, dua di antara beberapa nama di atas yaitu Yuyun Sri Wahyuni dan Mohammad Rokib mendapat kesempatan berbagi pengalaman mengikuti acara yang diadakan oleh University of Vienna bekerja sama dengan Kementerian Riset dan Sains Austria tersebut.
Segera setelah forum dibuka moderator John Compaglia, mahasiswa LUCE fellowship di ICRS asal Amerika Serikat, Yuyun dan Rokib secara bergantian menyampaikan presentasinya yang berjudul “The Making of Interfaith Peace: Reflections from the Interfaith Dialogue on VICISU 2010. Menurutnya, edisi kedua dari acara dua tahunan ini melibatkan sekitar 46 peserta Kristen dan Muslim dari 16 negara.
Bertempat di Stift Altenburg, sebuah biara Kristen ordo Benedict di provinsi Lower Austria, para peserta mendapatkan bermacam course dengan beragam tema berkaitan dengan usaha pembangunan dialog antar iman. Yang menjadi pengajar adalah para professor yang tak hanya berasal dari Austria atau Eropa, namun dari beragam negara. Dr. Fatimah Hussein dari CRCS pun sempat turut memandu course pluralisme agama.
Tak hanya kelas enam jam dan satu jam diskusi tutorial per hari, para peserta juga terlibat dalam aktivitas luar ruangan semisal olahraga, kumpul sore hari, jalan lintas desa, masak-memasak, juga ajang bakat. Untuk aktivitas religius, semua peserta mengikuti ibadah ritual Kristen berupa Misa pagi serta ibadah ritual Islam berupa shalat Jumat. Kegiatan ini diharapkan mampu menjadi ajang berbagi pengalaman relijius.
Para peserta diskusi Wednesday Forum kemudian begitu antusias mengikuti sesi tanya jawab dan komentar. Pada umumnya, pertanyaan mengarah tentang bagaimana VICISU 2010 membincangkan isu-isu sensitive keagamaan, misalnya isu perdamaian Timur Tengah, konflik antar agama di kalangan akar rumput, juga perkembangan sekulerisme. Pembicara juga ditanya tentang bagaimana mereka sebagai wakil Indonesia menjelaskan dialog antar iman dalam negeri di VICISU 2010.
Wednesday Forum kali ini terbilang berjalan singkat, hanya berlangsung selama sekitar satu jam sejak dimulai pada pukul 13.00. Dalam uraian akhirnya, pembicara menjelaskan tentang agenda VICISU yang bakal digelar lagi dua tahun ke depan. Dalam ajang ini, para professor dan pengajar yang terlibat berhak untuk mengajak serta para mahasiswanya. Untuk itu, bagi mahasiswa CRCS yang berminat dipersilahkan menghubungi Dr. Fatimah Husein. [MoU]