Pekan Budaya Tionghoa di Yogyakarta
CRCS UGM – 11 Maret 2019
Tahun baru orang Tioghoa atau Imlek baru saja berlalu, dan beberapa kota besar di Indonesia turut merayakannya. Di Yogyakarta, Imlek antara lain dirayakan di kampung pecinan Ketandan, di kawasan Malioboro. Perayaan ini dilangsukan dalam tajuk Pekan Budaya Tioghoa Yogyakarta (PBTY) yang berlangsung pada 13-19 Februari. Pada pekan acara ini, jalan Malioboro dihiasi lampion dan banyak pernak-pernik Tionghoa lain. PBTY tahun ini menghadirkan beragam hal antara lain festival budaya, wisata kuliner baik yang halal maupun haram, panggung hiburan, pameran budaya, dan pemilihan Koko-Cici Jogja 2019, dan berbagai pertunjukan atraksi, termasuk lomba-lomba seperti lomba karaoke, melukis kepala, kaligrafi Cina, mendongeng dalam bahasa Mandarin, dan lain-lain.
Kaum Tionghoa mulai mendapat pengakuan keseteraan sejak era Reformasi, setelah mereka mendapat diskriminasi di era otoritarianisme Orde Baru. Terutama sejak masa Abdurrahman Wahid (Gus Dur), presiden keempat, kaum Tionghoa kembali mendapat kebebasannya untuk menampilkan identitas dan perayaan budaya Tionghoa di ruang publik.
Berikut ini adalah foto-foto dari PBTY yang diambil oleh mahasiswa CRCS, Chusnul Chotimah.