• Tentang UGM
  • Portal Akademik
  • Pusat TI
  • Perpustakaan
  • Penelitian
Universitas Gadjah Mada
  • About Us
    • About CRCS
    • Vision & Mission
    • People
      • Faculty Members and Lecturers
      • Staff Members
      • Students
      • Alumni
    • Facilities
    • Library
  • Master’s Program
    • Overview
    • Curriculum
    • Courses
    • Schedule
    • Admission
    • Scholarship
    • Accreditation and Certification
    • Academic Collaborations
      • Crossculture Religious Studies Summer School
      • Florida International University
    • Academic Documents
    • Student Satisfaction Survey
  • Article
    • Perspective
    • Book Review
    • Event Report
    • Class Journal
    • Interview
    • Wed Forum Report
    • Thesis Review
    • News
  • Publication
    • Reports
    • Books
    • Newsletter
    • Monthly Update
    • Infographic
  • Research
    • CRCS Researchs
    • Resource Center
  • Community Engagement
    • Film
      • Indonesian Pluralities
      • Our Land is the Sea
    • Wednesday Forum
    • ICIR
    • Amerta Movement
  • Beranda
  • Berita Wednesday Forum
  • Ritual, Dancing Ecofeminism and Genealogy of Post Colonial Thought

Ritual, Dancing Ecofeminism and Genealogy of Post Colonial Thought

  • Berita Wednesday Forum
  • 17 February 2007, 00.00
  • Oleh:
  • 0
xx
 

DATE AND TIME

Wednesday, April 2, 2014

@ 1 -3 PM

VENUE

CRCS, Room 406

Gedung Sekolah Pascasarjana, UGM

Jl. Teknika Utara, Pogung, Yogyakarta

Tel. 544 976

 

  SEE FLYER

 
 
 
 
 

ABSTRACT
I propose  an inquiry into performances (i.e. dance) dance within transnationalism as a space of transcending border and reconfiguring alignment. In this project, I try to locate performance— the embodiment of dance technique, a mastered bodily code—as a possibility of dissident feminist praxis. I aim through this presentation to engage the idea of examining local  cultural disturbance and of so-called “injustice, especially with many extraction of natural sources” where the construction of marginality and representation requires [often]  idea of universal. This space of transnationalism has become a competitive place, as “different” being constructed, the shared concern are limited to how language of necessity mediates and what was the one who make the concern able to cross borders, which I call the imagination of the transient border, through ritual, dance technique and performance spaces.
In this Wednesday forum, I question the  idea of feminism without borders, as Chandra Talpade Mohanty suggests, made possible through artistic performances and narratives taking place within the global aesthetic. Also meditation through Marta Savigliano’s conception on the issue of “world dance.”
 
PRESENTER
Rachmi Diyah Larasati Ph.D is Associate Professor of Dance, cultural theory and historiography at Theatre Arts and Dance &  Feminist Studies (Gender, Women, and Sexuality Studies, Aff.) University of Minnesota. Currently, she is visiting professor at Graduate School (UGM), IRB (Sanatadharma University) and UIN with Lisafa. Larasati is a former guest faculty at Brown University Critical Global Humanities Research Institute (2011) and Sanata Dharma University, Indonesia (2012), University of Addis Ababa, Ethiophia (2011) and Universidad de Granada, Spain (2011).  She is the author of The Dance that Makes You Vanish (University of Minnesota Press, 2013); Crossing the Seas of Southeast Asia: Indigenous, Islam, Diasporic and Performances of Women’s Igal (Oxford, 2014), etc.

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Instagram

Bangsa yang Bergerak Setelah tujuh film panjang d Bangsa yang Bergerak

Setelah tujuh film panjang dan enam film pendek menjelajah layar dan ruang diskusi di berbagai penjuru tanah air dan dunia, kini Indonesian Pluralities hadir dengan kisah di baliknya. Buku ini menyingkap perjalanan riset, proses kreatif, dan refleksi yang tak sempat tertuang dalam medium film, disertai pula wawancara eksklusif, foto-foto, dan dokumentasi pemutaran.
Sebuah persembahan dari CRCS UGM, Pardee School of Global Studies Boston University, dan WatchdoC Documentary, dengan dukungan Henry Luce Foundation. Mari menelusuri bagaimana Indonesian Pluralities bergerak di layar, di lapangan, dan dalam kehidupan kita bersama.
K I S A H Sejarah perjuangan gender di Indonesia a K I S A H
Sejarah perjuangan gender di Indonesia adalah kisah panjang tentang tubuh, ingatan, dan perlawanan.
Kini, perjuangan itu hadir dalam banyak wajah: perempuan adat, gerakan queer, hingga ulama perempuan. Kesemuanya itu menantang warisan kolonialitas, patriarki, dan kapitalisme, sambil merumuskan ulang masa depan yang lebih adil bagi semua. 
Mari bergabung dalam ruang bincang lintas gerakan ini untuk menapaktilasi jejak perjuangan  dan menenun kembali makna kebebasan dan keadilan gender hari ini.

Selasa, 21 Oktober 2025, Pukul 15:15 WIB
di Auditorium Sekolah Pascasarjana UGM
B E R S I H “Bersih” tidak cukup berarti hanya B E R S I H
“Bersih” tidak cukup berarti hanya ramah lingkungan.
Energi yang benar-benar berkelanjutan juga harus adil bagi manusia dan semesta. Upaya penghadiran energi bersih sudah selayaknya menyatu dengan kearifan lokal, relasi sosial, dan spiritualitas yang hidup di dalamnya.
Mari bergabung dalam sesi ini untuk menimbang ulang makna “energi bersih” yang sejati:
energi yang tidak hanya mengalirkan listrik, tetapi juga kehidupan. ⚡️

Selasa, 21 Oktober 2025, Pukul 13:30 WIB
di Auditorium Sekolah Pascasarjana UGM
D I A L O G Meski sering dipinggirkan oleh epistem D I A L O G
Meski sering dipinggirkan oleh epistemologi modern dan institusi agama, pengetahuan lokal terus hidup dan  mengada. Ia bertumbuh dalam keseharian, menuntun manusia memahami kedirian, serta merawat relasi dengan sesama dan semesta. Kini, tradisi dan kebijaksanaan lokal menghadirkan jalan lain menuju keadilan, kesetaraan, dan keselarasan. Karenanya, dialog antarsistem pengetahuan menjadi ruang penting untuk saling belajar dan menemukan kemungkinan baru dalam merawat kehidupan bersama. 

Yuk gabung dalam diskusi bernas ini sembari merayakan bagaimana tradisi dan pengetahuan lokal membuka cara pandang baru terhadap dunia.

Selasa, 21 Oktober 2025, Pukul 09:30 WIB
di Auditorium Sekolah Pascasarjana UGM
Follow on Instagram

Twitter

Tweets by crcsugm

Universitas Gadjah Mada

Gedung Sekolah Pascasarjana UGM, 3rd Floor
Jl. Teknika Utara, Pogung, Yogyakarta, 55284
Email address: crcs@ugm.ac.id

 

© CRCS - Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY