• Tentang UGM
  • Portal Akademik
  • Pusat TI
  • Perpustakaan
  • Penelitian
Universitas Gadjah Mada
  • About Us
    • About CRCS
    • Vision & Mission
    • People
      • Faculty Members and Lecturers
      • Staff Members
      • Students
      • Alumni
    • Facilities
    • Library
  • Master’s Program
    • Overview
    • Curriculum
    • Courses
    • Schedule
    • Admission
    • Scholarship
    • Accreditation and Certification
    • Academic Collaborations
      • Crossculture Religious Studies Summer School
      • Florida International University
    • Academic Documents
    • Student Satisfaction Survey
  • Article
    • Perspective
    • Book Review
    • Event Report
    • Class Journal
    • Interview
    • Wed Forum Report
    • Thesis Review
    • News
  • Publication
    • Reports
    • Books
    • Newsletter
    • Monthly Update
    • Infographic
  • Research
    • CRCS Researchs
    • Resource Center
  • Community Engagement
    • Film
      • Indonesian Pluralities
      • Our Land is the Sea
    • Wednesday Forum
    • ICIR
    • Amerta Movement
  • Beranda
  • Berita Wednesday Forum
  • "Tidur" dalam Wilayah Agama dan Sains

"Tidur" dalam Wilayah Agama dan Sains

  • Berita Wednesday Forum
  • 11 October 2010, 00.00
  • Oleh:
  • 0

Tidur bisa menjadi persoalan aktivitas manusia yang sepele, namun bisa juga menjadi pembahasan ilmiah yang menarik. Begitulah yang terjadi dalam “Wednesday Forum” diskusi mingguan khas CRCS/ICRS UGM edisi Rabu 29 September 2010 lalu. Pembahasan tidur menjadi tema utama diskusi, disampaikan oleh presentator tamu dari Universitas Malaya Kuala Lumpur. Lebih spesifiknya tema yang diangkat adalah “Tidur Menurut Perspektif Neuroscience dan Perspektif Islam; Studi Kasus Muslim  dalam Sistem Pendidikan Malaysia”.

Mohd Amzari Tumiran, mahasiswa Sekolah Pascasarjana Universitas Malaya, mempresentasikan hasil penelitian yang dilakukan oleh lembaga penelitian mahasiswa Universitas Malaya Neuroscience Research Group (NSG) di mana Tumiran bergabung. Penelitian ini bermula dari inisiatif beberapa pengajar dari beberapa disiplin berbeda.

Penelitian dilakukan dengan metode analisa konten serta survey. Objek risetnya 24 sekolah menengah berbasis asrama di wilayah Kuala Lumpur, Selangor, dan Negeri Sembilan. Dimulai dengan elaborasi tema tidur dalam literatur sains dan Islam, penelitian berlanjut pada kuesioner tentang seluk beluk tidur di kalangan pembimbing dan murid di dalam asrama. Kemudian temuan dalam penelitian lapangan tersebut dijadikan acuan studi komparasi.

Diskusi berlangsung seru bersama moderator Ahmed Saber dari ICRS. Saber sendiri membuka diskusi dengan menukil beberapa ayat dari Al-Quran yang mengandung tema seputar tidur. Beberapa peserta diskusi mempersoalkan metode penelitian yang seolah bertujuan memaparkan seacara apologetik tentang tidur dalam perspektif Islam, sementara perspektif sains hanya digunakan sebagai alat pembenar saja.

Tumiran kemudian menjawab ‘tuduhan’ Islamisasi sains ini dengan mengungkapkan argumen keselarasan antara Islam dengan sains. Meskipun pemaparan tersebut tak terlalu memuaskan audiens, namun tak membuat diskusi menjadi kurang menarik. Beberapa peserta diskusi terlibat aktif dalam tanya jawab meskipun nampak seperti konsultasi kesehatan seputar permasalahan tidur.

Pada akhir forum, Tumiran menyampaikan terima kasih atas beberapa kritik yang diajukan oleh beberapa peserta diskusi. Ia pun menyampaikan terima kasih kepada moderator yang membantu menerjemahkan bahasa Inggris yang ia akui belum terlalu dikuasai. Baginya hal itu teramat penting bagi kelanjutan hasil penelitian yang akan dipublikasikan oleh Universitas Malaya.

Tumiran adalah dikirim ke Indonesia oleh universitasnya ditemani oleh Khairuddin, anggota NSG untuk tinggal satu bulan di Yogyakarta. Menurut rencana, selain mempresentasikan hasil penelitian di beberapa perguruan tinggi, dua mahasiswa ini juga akan melakukan penelitian di beberapa pesantren. [MoU]

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Instagram

A L U M N I Pengetahuan memang lahir dari ruang ya A L U M N I
Pengetahuan memang lahir dari ruang yang hening, tapi ia menemukan maknanya di jalanan yang bising.

Begitu pula dengan alumni CRCS UGM. Sebutan "alumni" kerap disematkan kepada lulusan atau jebolan suatu perguruan. Asal katanya dari bahasa latin, alere, yang berarti merawat. Maka, sudah selayaknya seorang alumnus senantiasa merawat pengetahuan apa yang ia dapat, merumat relasi yang disemai, dan meruwat ketidakadilan sesuai dengan kemampuan. Maka,  alumni studi agama tak lagi berbicara semata tentang surga dan neraka,  tetapi tentang luka dan harapan manusia.

Pada helatan seperempat abad ini, alumni CRCS datang membawa beragam kisah: tentang bagaimana kerja akademik bertemu aktivisme, bagaimana riset menjelma menjadi keberpihakan. Sebab belajar, pada akhirnya, adalah cara lain untuk mencintai dunia.

Mari ikut berbagi bersama dalam kudapan, pengalaman, dan harapan.
Terbuka untuk umum ya :D
A R S I P Arsip-arsip Tionghoa di Nusantara adala A R S I P 
Arsip-arsip Tionghoa di Nusantara adalah ingatan yang bernafas pelan di antara debu dan waktu. Ia adalah sebuah fragmen tentang perjumpaan budaya, iman, dan keberanian untuk menetap di tanah yang kadang menolak untuk mengingat. Dalam lembar-lembar rapuh itu tersimpan bukan hanya doa dan bahasa, melainkan  juga cara bangsa ini bernegosiasi dengan lupa. 
CRCS UGM meluncurkan sebuah ruang arsip digital terkait agama dan budaya Tionghoa. Mari menyambut bersama ruang jumpa ini agar digitalisasi arsip tidak berhenti di bita-bita dunia maya. Dari kelenteng, rumah ibadah, hingga ruang digital, masa lalu menemukan napas barunya.
Bangsa yang Bergerak Setelah tujuh film panjang d Bangsa yang Bergerak

Setelah tujuh film panjang dan enam film pendek menjelajah layar dan ruang diskusi di berbagai penjuru tanah air dan dunia, kini Indonesian Pluralities hadir dengan kisah di baliknya. Buku ini menyingkap perjalanan riset, proses kreatif, dan refleksi yang tak sempat tertuang dalam medium film, disertai pula wawancara eksklusif, foto-foto, dan dokumentasi pemutaran.
Sebuah persembahan dari CRCS UGM, Pardee School of Global Studies Boston University, dan WatchdoC Documentary, dengan dukungan Henry Luce Foundation. Mari menelusuri bagaimana Indonesian Pluralities bergerak di layar, di lapangan, dan dalam kehidupan kita bersama.
K I S A H Sejarah perjuangan gender di Indonesia a K I S A H
Sejarah perjuangan gender di Indonesia adalah kisah panjang tentang tubuh, ingatan, dan perlawanan.
Kini, perjuangan itu hadir dalam banyak wajah: perempuan adat, gerakan queer, hingga ulama perempuan. Kesemuanya itu menantang warisan kolonialitas, patriarki, dan kapitalisme, sambil merumuskan ulang masa depan yang lebih adil bagi semua. 
Mari bergabung dalam ruang bincang lintas gerakan ini untuk menapaktilasi jejak perjuangan  dan menenun kembali makna kebebasan dan keadilan gender hari ini.

Selasa, 21 Oktober 2025, Pukul 15:15 WIB
di Auditorium Sekolah Pascasarjana UGM
Follow on Instagram

Twitter

Tweets by crcsugm

Universitas Gadjah Mada

Gedung Sekolah Pascasarjana UGM, 3rd Floor
Jl. Teknika Utara, Pogung, Yogyakarta, 55284
Email address: crcs@ugm.ac.id

 

© CRCS - Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY