Pembukaan Wednesday Forum untuk semester ini ditandai dengan presentasi dari Pak Zainal Abidin Bagir yang juga direktur CRCS. Dalam forum yang dihadiri sekitar 30 peserta ini Pak Zain mempresentasikan ?Evolution and Creation in the Muslim World: Ambiguities in the Moslem World?. Argumentasi utama yang diajukan oleh Pak Zain adalah teori evolusi belumlah dianggap penting dalam agenda keagamaan di dunia, dan penentangan teori Darwin lebih ditekankan pada isu kreasionisme yang didalam kitab suci sendiri masih bersifat ambigu. Pak Zain juga mengajukan argumentasi lainnya bahwa penafsiran terhadap anti evolusionisme sekarang juga bagian dari politik identitas masyarakat. Gerakan anti evolusionisme ini menyebar di berbagai Negara dan di berbagai komunitas keagamaan Hindu, Yahudi dan Kristen di dunia, seperti di Amerika Latin, Eropa Utara, Australia, bahkan di Asia seperti Asia India, Korea, Japan, Taiwan, Sri Lanka dan Hongkong.
The opening Wednesday Forum which was attended by about 30 participants for this semester held on September 9, 2009 was marked with a presentation entitled ?Evolution and Creation in the Muslim World: Ambiguities in the Moslem World? delivered by Dr. Zainal Abidin Bagir who is the director of CRCS.
The main argument presented by Dr. Bagir was the Theory of Evolution that has not been considered important in the world’s religious agenda, and the opposition to Darwin’s Theory which emphasizes on the issue of Creation in the holy book, either Qur?an or Bible. Dr. Bagir also argued that the interpretation of other anti-evolutionism is also part of the politics of identity now. Anti-evolutionism movement is spreading in many countries and in many religious communities, such as Hindus, Jews and Christians all over the world like in Latin America, Northern Europe, Australia, even in Asia such as Asian Indian, Korea, Japan, Taiwan, Sri Lanka and Hong Kong.
Ram is an Indian scholar who hails from the southern part of India. He lives in a city called Bangalore, and is part of the Centre for Study Culture & Society (CSCS). He came to Yogyakarta to teach graduate students at Gadjah Mada University for three months for the International Summer School. In this interview, Ram describes the relationship of majority of Hindus and Muslim minority and the Christian which becomes an important issue in relationship among adherents in India since the 1980s. Besides the problem of radicalism Hindus, India also faces problems of the border with Pakistan and the emergence of several separatist movements, therefore Ram emphasizes that the real problems in India is similar to those problem faced by the Indonesian government.
Politik Identitas Mayoritas-Minoritas Di India Wawancara dengan Ram Kakarala
Ram adalah sarjana India yang berasal dari bagian selatan India. Dia tinggal di sebuah kota yang bernama Banghalore, dan bagian dari perjalanan CSCS (Pusat Studi Budaya dan Masyarakat). Dalam wawancara ini, Ram menguraikan bagaimana hubungan mayoritas Hindu dan minoritas Islam maupun Kristen menjadi permasalahan penting dalam hubungan antar agama di India sejak tahun 1980an. Selain permasalahan radikalisme umat Hindu, India juga menghadapi permasalahan perbatasan dengan Pakistan dan munculnya beberapa gerakan separatisme, karena itu Ram menegaskan bahwa permasalahan India sesungguhnya mirip dengan apa yang dihadapi oleh pemerintah Indonesia.
Dalam wawancara ini, Greg Fealy menceritakan tentang bagaiman konstelasi dan rivalitas para elit di organisasi keagamaan Nahdlatul Ulama, sepanjang tahun 1960 an hingga pada saat ini. Greg mencoba mengurai bagaimana elit NU, mulai dari generasi Wahab Hasbullah hingga Abdurrahman Wahid (Gus Dur) membawa nakhoda NU yang harus berhadapan dengan dunia politik, Negara dan masyarakatnya sendiri. Greg Fealy adalah adalah sejarawan politik dari ANU (Australia National University) yang berkonsentrasi pada studi-studi politik keagamaan di Indonesia. Phd thesisnya adalah studi mengenai sebuah partai Islam tradisional, Nahdlatul Ulama. Beberapa karyanya yang penting antara lain, Nahdlatul Ulama, Traditional Islam and Modernity in Indonesia, (1996, co-edited with Greg Barton), dan disertasinya yagn diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, Ijtihad Politik Ulama: Sejarah Nahdlatul Ulama, 1952-1967, (LKiS, Yogyakarta, 2003). Dalam kesempatan ini, Greg Fealy hadir di sebuah konferensi besar tentang sejarah Indonesia di tahun 1965-1966 di NUS (National University of Singapore), saya sempat mewawancarainya tentang permasalahan NU, sebuah organisasi Islam tradisional di Indonesia.
The list of CRCS new students who passed administration and interview selection:
- Ahmad Hermawan, Fakultas Ushuluddin, Universitas Al Azhar, Cairo, Mesir
- Mohammad Rokib, Universitas Muhammadiyah, Surabaya
- Lutfil Ansori, STAI Al-Muhammad Cepu
- Fisqiyyatur Rohmah, STAI Sayid Sabig Indramayu
- Hudriansyah, Fakultas Ushuluddin, Universitas Al Azhar Cairo, Mesir
- Zuhriah, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta
- Setyaningsih, Sekolah Tinggi Agama Buddha Syailendra
- Dian Maya Safitri, Sastra Inggris FIB Universitas Gadjah Mada
- Gde Dwitya Arief Metera, Sastra Inggris FIB Universitas Gadjah Mada
- Zaki Faddad Syarir Zain, Universitas Muhammadiyah Surakarta
- Muhammad Abdul Qodir, Fakultas Ushuluddin, Universitas Al Azhar Cairo, Mesir
- Yudith Listriandri, Sastra Prancis, Universitas Gadjah Mada
- Limas Dodi, Sekolah Tinggi Agama Islam Kediri
- Didik Chahyono Widyatama, Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta
All of CRCS new student should attend English preparation class. The class will start on early Agustus to early September 2009.