• Tentang UGM
  • Portal Akademik
  • Pusat TI
  • Perpustakaan
  • Penelitian
Universitas Gadjah Mada
  • About Us
    • About CRCS
    • Vision & Mission
    • People
      • Faculty Members and Lecturers
      • Staff Members
      • Students
      • Alumni
    • Facilities
    • Library
  • Master’s Program
    • Overview
    • Curriculum
    • Courses
    • Schedule
    • Admission
    • Scholarship
    • Accreditation and Certification
    • Academic Collaborations
      • Crossculture Religious Studies Summer School
      • Florida International University
    • Academic Documents
    • Student Satisfaction Survey
  • Article
    • Perspective
    • Book Review
    • Event Report
    • Class Journal
    • Interview
    • Wed Forum Report
    • Thesis Review
    • News
  • Publication
    • Reports
    • Books
    • Newsletter
    • Monthly Update
    • Infographic
  • Research
    • CRCS Researchs
    • Resource Center
  • Community Engagement
    • Film
      • Indonesian Pluralities
      • Our Land is the Sea
    • Wednesday Forum
    • ICIR
    • Amerta Movement
  • Beranda
  • Interview
Arsip:

Interview

Tidak Cuma Saleh, Santri Juga Harus “Salih”

InterviewWawancara Wednesday, 3 May 2023

Tidak Cuma Saleh, Santri Juga Harus “Salih”:
Etika Lingkungan dalam Refleksi
K.H. Habib Abdus Syakur

Bibi Suprianto – 3 Mei 2023

Pada tahun 2021, Indonesia tercatat sebagai negara produsen sampah plastik terbanyak keempat di dunia. Bahkan, menurut salah satu penelitian terkini yang dimuat di IOPscience, Indonesia merupakan negara penyumbang sampah plastik yang dibuang ke laut terbesar ke-2 setelah Cina. Data-data tersebut makin menguatkan temuan Kementerian Kesehatan pada 2018 yang mencatat rendahnya kesadaran masyarakat Indonesia akan kebersihan. Tentu saja ini bukanlah prestasi yang patut dibanggakan, apalagi Indonesia dikenal sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia. Fakta ini membuat kita patut bertanya, apakah Islam tidak mengajarkan soal menjaga lingkungan dan alam? Ataukah kesadaran umat beragamanya yang kurang? Lalu langkah kongkrit apa yang bisa dilakukan?

Bincang Bersama Paul Knitter: Dialog Korelatif dan Masa Depan Dialog Antaragama (Bagian 2)

InterviewWawancara Wednesday, 1 February 2023

Bincang Bersama Paul Knitter: Dialog Korelatif dan Dialog Antaragama (Bagian 2)

Vikry Reinaldo Paais – 1 Februari 2023

Jika di bagian sebelumnya kami berbincang tentang batas-batas dan peluang bentuk dialog antaragama, kali ini Paul Knitter masuk dan berefleksi lebih jauh tentang sejarah gelap antara kekristenan dan agama leluhur serta apa yang bisa kita lakukan terhadap hal itu. Lebih lanjut, Knitter berusaha membuka ruang dialog yang korelatif—baik sebagai umat Kristen yang berupaya mengabarkan kesaksian tentang Yesus, maupun sebagai pencari kebenaran sejati yang terus belajar dari tradisi agama atau kepercayaan lain.

Bincang Bersama Paul Knitter: Batasan dan Peluang Bentuk Dialog Antaragama (Bagian 1)

InterviewWawancara Tuesday, 31 January 2023

Bincang Bersama Paul Knitter: Batasan dan Peluang Bentuk Dialog Antaragama (Bagian 1)

Vikry Reinaldo Paais – 31 Januari 2023

Di negeri yang berbineka seperti Indonesia, dialog antaragama seolah menjadi kata kunci untuk mendorong perdamaian dan mencegah ekses konflik keagamaan. Akan tetapi, dalam banyak kasus, dialog yang terjadi seringkali menjadi “forum obrolan” karena pesertanya menghindari pembicaraan tentang “isu keras” dalam perjumpaan antaragama. Tak jarang, dialog antaragama ini dilakukan antara dua kelompok yang sama-sama berlatar belakang inklusif sehingga pembahasan isu-isu sensitif—yang kerap menjadi pemicu konflik—kurang mendapat ruang. Di sisi lain, dialog agama memang bukanlah obat mujarab yang bisa mengatasi segala permasalahan keberagaman. Lantas, sejauh mana dialog antaragama efektif dilakukan? Apakah ada batasan dalam dialog antaragama? Apa yang bisa kita lakukan dengan batasan itu?

Kebebasan Beragama atau Kepercayaan di Eropa yang Tak Tunggal: Wawancara dengan Lena Larsen

InterviewWawancara Wednesday, 7 September 2022

Hampir tidak mungkin untuk memiliki satu gambaran tunggal tentang model kebebasan beragama Eropa. Meningkatnya jumlah pemerintah Eropa yang menetapkan pembatasan agama adalah bukti bagaimana sekularisme gagal memfasilitasi hak untuk meyakini dan menjalankan agama seseorang.

Peran Lelaki pada Pernikahan Anak dan Posisi Perempuan dalam KBB: Obrolan Penuh Makna dengan Nelly van Doorn-Harder

InterviewWawancara Tuesday, 6 September 2022

Implementasi KBB yang lebih baik hanya dapat terjadi ketika lelaki berpartisipasi aktif bersama perempuan untuk mencari paradigma baru yang berpihak pada kesetaraan.

Membincang HAM, KBB, dan Islam bersama Prof. Syamsul Arifin: Dari Perdebatan Tafsir, Universalisme, hingga Intoleransi

InterviewWawancara Saturday, 27 August 2022

Sebenarnya yang menjadi masalah itu bukan soal apakah Islam itu kompatibel dengan HAM dan KBB atau tidak, melainkan apa konsep Islam tentang HAM dan KBB itu sendiri.

123…6

Instagram

K I S A H Sejarah perjuangan gender di Indonesia a K I S A H
Sejarah perjuangan gender di Indonesia adalah kisah panjang tentang tubuh, ingatan, dan perlawanan.
Kini, perjuangan itu hadir dalam banyak wajah: perempuan adat, gerakan queer, hingga ulama perempuan. Kesemuanya itu menantang warisan kolonialitas, patriarki, dan kapitalisme, sambil merumuskan ulang masa depan yang lebih adil bagi semua. 
Mari bergabung dalam ruang bincang lintas gerakan ini untuk menapaktilasi jejak perjuangan  dan menenun kembali makna kebebasan dan keadilan gender hari ini.

Selasa, 21 Oktober 2025, Pukul 15:15 WIB
di Auditorium Sekolah Pascasarjana UGM
B E R S I H “Bersih” tidak cukup berarti hanya B E R S I H
“Bersih” tidak cukup berarti hanya ramah lingkungan.
Energi yang benar-benar berkelanjutan juga harus adil bagi manusia dan semesta. Upaya penghadiran energi bersih sudah selayaknya menyatu dengan kearifan lokal, relasi sosial, dan spiritualitas yang hidup di dalamnya.
Mari bergabung dalam sesi ini untuk menimbang ulang makna “energi bersih” yang sejati:
energi yang tidak hanya mengalirkan listrik, tetapi juga kehidupan. ⚡️

Selasa, 21 Oktober 2025, Pukul 13:30 WIB
di Auditorium Sekolah Pascasarjana UGM
D I A L O G Meski sering dipinggirkan oleh epistem D I A L O G
Meski sering dipinggirkan oleh epistemologi modern dan institusi agama, pengetahuan lokal terus hidup dan  mengada. Ia bertumbuh dalam keseharian, menuntun manusia memahami kedirian, serta merawat relasi dengan sesama dan semesta. Kini, tradisi dan kebijaksanaan lokal menghadirkan jalan lain menuju keadilan, kesetaraan, dan keselarasan. Karenanya, dialog antarsistem pengetahuan menjadi ruang penting untuk saling belajar dan menemukan kemungkinan baru dalam merawat kehidupan bersama. 

Yuk gabung dalam diskusi bernas ini sembari merayakan bagaimana tradisi dan pengetahuan lokal membuka cara pandang baru terhadap dunia.

Selasa, 21 Oktober 2025, Pukul 09:30 WIB
di Auditorium Sekolah Pascasarjana UGM
The hijab is not just a piece of cloth. It’s a s The hijab is not just a piece of cloth. It’s a symbol of faith, choice, and strength. 
When women are forced to wear or banned from wearing it, it’s not only their clothing that’s being controlled. It’s their voice, identity, and freedom. This talk sheds light on the deep psychological toll of such coercion and prohibition, but at the same time  celebrates the courage of women who continue to stand tall.

Come and join #wednesdayforum discussion at UGM Graduate School building, 3rd floor. We provide snacks and drinks, don't forget to bring your tumbler. This event is free and open to public.
Follow on Instagram

Twitter

Tweets by crcsugm

Universitas Gadjah Mada

Gedung Sekolah Pascasarjana UGM, 3rd Floor
Jl. Teknika Utara, Pogung, Yogyakarta, 55284
Email address: crcs@ugm.ac.id

 

© CRCS - Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY