• Tentang UGM
  • Portal Akademik
  • Pusat TI
  • Perpustakaan
  • Penelitian
Universitas Gadjah Mada
  • Home
  • About Us
    • Vision & Mission
    • People
      • Faculty Members
      • Visiting Lecturers
      • Staff Members
      • Students
      • Alumni
    • Facilities
    • Library
  • Master’s Program
    • Overview
    • Admission
    • Courses
    • Schedule
    • Scholarship
    • Accreditation
    • Student Service
    • Survey
  • Article
    • Perspective
    • Book Review
    • Event Report
    • Class Journal
    • Interview
    • Wed Forum Report
    • Thesis Review
    • News
  • Publication
    • Reports
    • Books
    • Newsletter
    • Monthly Update
    • Infographic
  • Activities
    • Film
      • Indonesian Pluralities
      • Our Land is the Sea
    • Research
      • Overview
      • Resource Center
    • Community Service
      • Wednesday Forum
    • International Events
      • ICIR
      • Interfaith Mediation
      • IGSSCI
    • Student Achievements
  • Beranda
  • Wednesday Forum News
  • Crossing Geographic and Religious Borders

Crossing Geographic and Religious Borders

  • Wednesday Forum News
  • 9 April 2021, 15.17
  • Oleh: CRCS UGM
  • 0

Crossing Geographic and Religious Borders: Muslim Migrants on Sumba and Timor Islands

Wednesday Forum – April 14, 2021

Migration has shaped and continues to reshape the peoples and communities of the Indonesian Archipelago. Advances in transportation and communication technologies have opened new possibilities and new geographic spaces once believed to be out of reach. This talk will examine the phenomenon of migration and the changes which occur in Muslim migrants’ faith and practice as they move from their Muslim-majority homelands to the Christian-majority islands of Sumba and Timor. Migration disrupts the religious and cultural patterns of migrants leading to social and religious adaptations. Migrants mitigate the loss of ethnic and religious bonds through changes in personal habits, participation in religious communities, and through ethnic enclaving. Many participants reported that their experience as migrants produced positive changes in their personal religious belief.

Mike Quinlan is a Christian pastor serving with the Yogyakarta International Congregation and alumnus of ICRS. Motivated by his own religious community’s failings to understand the experiences of migrants to the U.S., Quinlan and his family migrated to Indonesia, to experience firsthand the life of migrants entering a space wherein they are now a religious minority.

The full poster of this event is available here.

Tags: Wednesday Forum

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Facebook

Facebook Pagelike Widget

Instagram

Seperti kematian yang seolah datang tiba-tiba di p Seperti kematian yang seolah datang tiba-tiba di penghujung kehidupan, tak terasa #fkd2002 Juni spesial edisi kematian telah sampai di edisi keempat.

Sebagai pemungkas, mari kita merayakan kematian bersama rekan dari Mamasan dan Toraja. Malam Jumat, malamnya penghayat dan masyarakat adat.
Pernah dengar lagu "Nderek Dewi Maria"? Bagi saya Pernah dengar lagu "Nderek Dewi Maria"?

Bagi saya, lagu ini begitu menggetarkan kalbu. Sampai-sampai saya kadang lupa bahwa tembang Jawa ini adalah lagu Nasrani tentang sosok yang lahir ratusan tahun lalu di belahan Bumi lain nan jauh di sana.

Karenanya, jika hanya mengenal kekristenan lewat tembang tersebut, agak sukar dipercaya jikalau relasi antara gereja dan agama leluhur di Nusantara ternyata penuh pergumulan dan gejolak. Pergumulan yang pada akhirnya melahirkan teologi kontekstual atau inkulturasi.

Simak tilikan yang sekaligus menjadi renungan kritis tentang relasi gereja dan agama leluhur oleh teolog muda @vikry_reinaldo di situs web crcs ugm.
Masih ingat perdebatan seru nan kocak antara Amber Masih ingat perdebatan seru nan kocak antara Amber Heard dan pengacara Camille Vasquez di persidangan Johnny Depp?

Dari situ kita melihat betapa dahsyatnya efek dari pemilihan kata yang tepat. Pun dengan pemberitaan di media massa kita. 

Kata bukanlah sekadar susunan huruf dengan makna ala kadarnya. Di sana, tersimpan rapi sebuah ideologi yang mapan dan tidak bebas nilai. Ia punya kuasa untuk menundukkan objek, ataupun menyanjung subjek hingga ke langit. 

Simak tulisan apik @harisfatwa_ tentang narasi pemberitaan di media siber lokal tentang isu keagamaan kita hari ini. Hanya di situs web crcs ugm.
Apakah Islam mengakui adanya pemisahan antara agam Apakah Islam mengakui adanya pemisahan antara agama dan negara? Bagaimana hubungan Islam dan negara telah bertransformasi sejak dulu hingga saat ini? 

Dalam menjawab wawancara ini, Kuru mengacu kepada buku terbarunya, 𝙄𝙨𝙑𝙖𝙒, π™Šπ™©π™€π™§π™žπ™©π™–π™§π™žπ™–π™£π™žπ™¨π™’π™š, 𝙙𝙖𝙣 π™†π™šπ™©π™šπ™§π™©π™žπ™£π™œπ™œπ™–π™‘π™–π™£: π™‹π™šπ™§π™—π™–π™£π™™π™žπ™£π™œπ™–π™£ π™‡π™žπ™£π™©π™–π™¨ 𝙅𝙖𝙒𝙖𝙣 𝙙𝙖𝙣 𝙆𝙖𝙬𝙖𝙨𝙖𝙣 π™™π™ž 𝘿π™ͺπ™£π™žπ™– π™ˆπ™ͺπ™¨π™‘π™žπ™’ (KPG, 2020) sekaligus lima judul buku yang menjadi rujukan utama tentang topik β€œIslam dan negara”.

Simak wawancara lengkap @dr_ahmettkuru bersama @isofyanabbas di situs web crcs ugm.
load more... @crcs_ugm

Twitter

Tweets by crcsugm

Universitas Gadjah Mada

Gedung Sekolah Pascasarjana UGM, Floors 3-4
Jl. Teknika Utara, Pogung, Yogyakarta, 55284
Email address: crcs@ugm.ac.id

© CRCS - Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY