• Tentang UGM
  • Portal Akademik
  • Pusat TI
  • Perpustakaan
  • Penelitian
Universitas Gadjah Mada
  • About Us
    • About CRCS
    • Vision & Mission
    • People
      • Faculty Members and Lecturers
      • Staff Members
      • Students
      • Alumni
    • Facilities
    • Library
  • Master’s Program
    • Overview
    • Curriculum
    • Courses
    • Schedule
    • Admission
    • Scholarship
    • Accreditation and Certification
    • Academic Collaborations
      • Crossculture Religious Studies Summer School
      • Florida International University
    • Student Satisfaction Survey
    • Academic Documents
  • Article
    • Perspective
    • Book Review
    • Event Report
    • Class Journal
    • Interview
    • Wed Forum Report
    • Thesis Review
    • News
  • Publication
    • Reports
    • Books
    • Newsletter
    • Monthly Update
    • Infographic
  • Research
    • CRCS Researchs
    • Resource Center
  • Community Engagement
    • Film
      • Indonesian Pluralities
      • Our Land is the Sea
    • Wednesday Forum
    • ICIR
    • Amerta Movement
  • Beranda
  • Bedah Buku
  • Membaca Angka Keragaman Agama di Indonesia

Membaca Angka Keragaman Agama di Indonesia

  • Bedah Buku
  • 1 January 2013, 00.00
  • Oleh:
  • 0

CRCS| Fardan Mahmudatul Imamah

Demografi kependudukan merupakan data pokok dalam perencanaan kebijakan. Termasuk kebijakan terkait bidang keagamaan dan pengakuan kepercayaan di Indonesia. Selama sepuluh tahun terakhir pasca reformasi, tercatat peningkatan konflik komunal maupun tekanan kekerasan terhadap kelompok minoritas. Hal itu disebabkan arus utama kelompok mayoritas memaksakan kehendak tentang syarat-syarat tertentu untuk menjadi Indonesia. Aksi anti-keragaman pun tidak hanya berhenti sampai pada propoganda ‘ancaman’ terkait berkembangnya jumlah kelompok minoritas, tetapi juga tindakan anarkis yang sering kali memaksakan pemerintah tidak mampu bertindak tegas. Dalam konteks demikian, demografi kependudukan menjadi informasi yang berpotensi misinterpretasi, sehingga berakibat ketidakadilan dalam penetapan kebijakan maupun disinformasi secara politis sebagai bentuk propoganda anti-keragaman.

Oleh karena itu, buku Agama di Indonesia dalam Angka Dinamika Demografis Berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000-2010  yang diluncurkan oleh CRCS UGM,  menemukan signifikansinya. Buku yang ditulis oleh Agus Indiyanto ini menyajikan peta empirik persebaran agama-agama di Indonesia. Selama ini, isu persebaran agama sangat sensitif dan rentang konflik. Hal itu dilakukan melalui penjelasan perkembangan jumlah penganut agama secara nasional di Indonesia sesuai dengan definisi agama yang diberikan oleh negara. Selain itu, pembacaan angka juga dilengkapi dengan faktor-faktor dinamika kehidupan sosial yang menyebabkan perbedaan angka dari tahun ke tahun.

Sebagai abstraksi, pada bagian kedua buku ini, juga dijelaskan lebih terperinci tentang demografi agama di enam provinsi, yakni Bali, Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Maluku, dan Yogyakarta. Pertimbangan pemilihan lokasi contoh demografi agama tersebut berdasarkan pada karakter masing-masing provinsi yang memiliki pengalaman keragaman sebagai representasi Indonesia. Setidaknya untuk model kajian awal penelitian.

Perlu diperhatikan dalam kata pengantar buku ini, disebutkan bahwa isu laju pertumbuhan penduduk berdasarkan agama yang biasanya dikaitkan dengan mayoritas dan minoritas sangat berpotensi untuk dipolitisir. Oleh karena itu, cara membaca angka khususnya terkait demografi agama seharusnya tidak berhenti pada proporsi (jumlah) dan prosentase penduduk berdasarkan agama. Dua hal tersebut dapat menjebak, karena cara membaca yang demikian akan mengabaikan elemen ‘distribusi’ dan ‘konsentrasi’ yang bersamaan ditemukan dalam proses penyebaran penduduk (hal XV).

Buku ini menggunakan satu sumber angka yakni Sensus Penduduk 2000 dan Sensus Penduduk 2010 yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik. Hal itu tentu akan berakibat perbedaan hasil penelitian jika dibandingkan dengan angka-angka yang disajikan oleh sumber lain. Namun demikian, penggunaan satu sumber angka diharapkan tidak hanya menghindari kebingungan pembacaan angka dan tetapi juga dalam bersamaan laju pertumbuhan rata-rata penduduk menurut agama selama sepuluh tahun terakhir.

Diharapkan, buku yang ditulis dengan gaya ringkas namun tajam tersebut menjadi acuan kerangka berpikir berdasarkan kenyataan keragaman tidak hanya dalam angka, tetapi akan lebih banyak ditemukan lagi kekayaan keragaman di Indonesia dalam realitas berbangsa dan bernegara. Satu arah baru dalam menentukan kebijakan dan sumbangan dalam mempertahakan kebhinekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Info Buku

Judul : Agama di Indonesia dalam Angka, Dinamika Demografis Berdasarkan Sensus Penduduk tahun 2000 dan 2010
Pengarang : Agus Indiyanto
Penerbit : Program Studi Agama dan Lintas Budaya (CRCS ) UGM
Halaman : XXII x 136 halaman

Untuk pemesanan buku ini bisa menghubungi:
Program Studi Agama dan Lintas Budaya/CRCS
Gedung Sekolah Pascasarjana, UGM
Jl. Teknika Utara, Pogung, Yogyakarta
Telp. 0274 544 976

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Instagram

For people who learn religious studies, it is comm For people who learn religious studies, it is common to say that "religion", as a concept and category, is Western modern invention. It is European origin, exported globally through colonialism and Christian mission. Despite its noble intention to decolonize modern social categories, it suffers from historical inaccuracy. Precolonial Islamic Malay and Javanese texts in the 16th and 17th century reflect a strong sense of reified religion, one whose meaning closely resembles the modern concept.

Come and join @wednesdayforum discussion at UGM Graduate School building, 3rd floor. We provide snacks and drinks, don't forget to bring your tumbler. This event is free and open to public.
I N S P I R A S I Secara satir, penyandang disabil I N S P I R A S I
Secara satir, penyandang disabilitas baru mendapatkan sorotan ketika dia mampu berprestasi, mampu mengatasi segala rintangan dan kekurangan. Singkat kata, penyandang disabilitas kemudian menjadi sumber inspirasi bagi nondisabilitas. Budi Irawanto menyebutnya sebagai "inspirational porn". Simak ulasan lengkapnya di situs web crcs ugm.
Human are the creature who live between the mounta Human are the creature who live between the mountain and the sea. Yet, human are not the only one who live between the mountain and the sea. Human are the one who lives by absorbing what above and beneath the mountain and the sea. Yet, human are the same creature who disrupt and destroy the mountain, the sea, and everything between. Not all human, but always human. By exploring what/who/why/and how the life between the mountain and the sea is changing, we learn to collaborate and work together, human and non-human, for future generation—no matter what you belief, your cultural background.

Come and join @wednesdayforum with Arahmaiani at UGM Graduate School building, 3rd floor. We provide snacks and drinks, don't forget to bring your tumbler. This event is free and open to public.
R A G A Ada beberapa definisi menarik tentang raga R A G A
Ada beberapa definisi menarik tentang raga di KBBI. Raga tidak hanya berarti tubuh seperti yang biasa kita pahami dalam olah raga dan jiwa raga. Raga juga dapat berarti keranjang buah dari rotan, bola sepak takraw, atau dalam bahasa Dayak raga berarti satuan potongan daging yang agak besar. Kesemua  pengertian itu menyiratkan raga sebagai upaya aktif berdaya cipta yang melibatkan alam. Nyatanya memang keberadaan dan keberlangsungan raga itu tak bisa lepas dari alam. Bagi masyarakat Dondong, Gunungkidul, raga mereka mengada dan bergantung pada keberadaan telaga. Sebaliknya, keberlangsungan telaga membutuhkan juga campur tangan raga warga. 

Simak pandangan batin @yohanes_leo27  dalam festival telaga Gunungkidul di web crcs ugm
Follow on Instagram

Twitter

Tweets by crcsugm

Universitas Gadjah Mada

Gedung Sekolah Pascasarjana UGM, 3rd Floor
Jl. Teknika Utara, Pogung, Yogyakarta, 55284
Email address: crcs@ugm.ac.id

 

© CRCS - Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju