Salah satu kunci penting dalam mencegah kerusakan alam dan mewujudkan keadilan sosial justru bertumpu pada sosok yang paling kerap disisihkan: perempuan adat.
News
Di tengah kondisi bumi yang darurat ini, pengetahuan adat bisa menjadi antitesis dari agrikultur modern yang bersifat merusak. Agama leluhur memainkan peran sentral di dalamnya.
The course will combine lectures from multidisciplinary professors of Universitas Gadjah Mada, cultural practices and exchanges between Japanese and Indonesian university students using both English and Japanese. The short course is a collaboration between Tsukuba University, CRCS, Graduate School-UGM, and the Faculty of Cultural Science, UGM.
This 3rd conference invites researchers, academics, CSO activists, practitioners, and community members to share ideas, insights, knowledge, experience, and wisdom on issues relative to access to justice.
Meskipun kunjungan lapangan (fieldtrip) ke berbagai tempat dan komunitas yang multikultur dari waktu ke waktu semakin populer dipakai di kelas-kelas pendidikan formal di kampus, sayangnya belum ada panduan akademik yang memadai. Panduan ini berusaha mengisi kekosongan itu.
Dibandingkan disiplin keilmuan lain, studi agama memang datang agak “terlambat“ dalam menanggapi isu lingkungan. Di sisi lain, para sarjana studi agama seringkali berfokus pada hubungan interpersonal seperti hubungan antara umat Islam dan Kristen, ekstremisme dan fundamentalisme, dan sebagainya. Perspektif hubungan harmonis antara kita dan alam seolah-olah terpinggirkan. Lantas, seberapa penting agama dan ekologi untuk dikaji dalam studi agama?