• Tentang UGM
  • Portal Akademik
  • Pusat TI
  • Perpustakaan
  • Penelitian
Universitas Gadjah Mada
  • Home
  • About Us
    • Vision & Mission
    • People
      • Faculty Members
      • Visiting Lecturers
      • Staff Members
      • Students
      • Alumni
    • Facilities
    • Library
  • Master’s Program
    • Overview
    • Admission
    • Courses
    • Schedule
    • Scholarship
    • Accreditation
    • Student Service
    • Survey
  • Article
    • Perspective
    • Book Review
    • Event Report
    • Class Journal
    • Interview
    • Wed Forum Report
    • Thesis Review
    • News
  • Publication
    • Reports
    • Books
    • Newsletter
    • Monthly Update
    • Infographic
  • Activities
    • Film
      • Indonesian Pluralities
      • Our Land is the Sea
    • Research
      • Overview
      • Resource Center
    • Community Service
      • Wednesday Forum
    • International Events
      • ICIR
      • Interfaith Mediation
      • IGSSCI
    • Student Achievements
  • Beranda
  • harriet crisp
  • harriet crisp
Arsip:

harriet crisp

Reflecting on 2019: Indigenous languages and religions

Perspective Saturday, 11 January 2020

With the loss of indigenous religions and language, there is loss of life. With loss of biological life comes loss of indigenous religions and languages.

Glocalised religions: a visit to three places of worship in Yogyakarta

Class Journal Monday, 4 November 2019

As part of the World Religions class, CRCS students went to the Santo Antonius Catholic church in Kotabaru; the Hindu Pura Vaikuntha Vyomantara in Adisutjipto Air Force military base; and the Buddhist Vihara Karangdjati on Jl Monjali.

Forging sacred spaces through sound: the Matua community

Wednesday Forum Report Wednesday, 23 October 2019

Religious Studies often gives much emphasis on written sources while neglecting the significance of sound in the identity formation of certain religious communities. The case of the Matua community, discussed in one of this month's Wednesday Forums, challenges that tendency.

Co-creatureliness as a narrative of ethics in the Anthropocene

Wednesday Forum Report Friday, 13 September 2019

In the Anthropocene, humans are the most complicit in rapid environmental degradation. What can religious traditions offer to resolve this problem? Michael Northcott discussed this issue at the CRCS-ICRS Wednesday Forum.

Facebook

Facebook Pagelike Widget

Instagram

Seperti kematian yang seolah datang tiba-tiba di p Seperti kematian yang seolah datang tiba-tiba di penghujung kehidupan, tak terasa #fkd2002 Juni spesial edisi kematian telah sampai di edisi keempat.

Sebagai pemungkas, mari kita merayakan kematian bersama rekan dari Mamasan dan Toraja. Malam Jumat, malamnya penghayat dan masyarakat adat.
Pernah dengar lagu "Nderek Dewi Maria"? Bagi saya Pernah dengar lagu "Nderek Dewi Maria"?

Bagi saya, lagu ini begitu menggetarkan kalbu. Sampai-sampai saya kadang lupa bahwa tembang Jawa ini adalah lagu Nasrani tentang sosok yang lahir ratusan tahun lalu di belahan Bumi lain nan jauh di sana.

Karenanya, jika hanya mengenal kekristenan lewat tembang tersebut, agak sukar dipercaya jikalau relasi antara gereja dan agama leluhur di Nusantara ternyata penuh pergumulan dan gejolak. Pergumulan yang pada akhirnya melahirkan teologi kontekstual atau inkulturasi.

Simak tilikan yang sekaligus menjadi renungan kritis tentang relasi gereja dan agama leluhur oleh teolog muda @vikry_reinaldo di situs web crcs ugm.
Masih ingat perdebatan seru nan kocak antara Amber Masih ingat perdebatan seru nan kocak antara Amber Heard dan pengacara Camille Vasquez di persidangan Johnny Depp?

Dari situ kita melihat betapa dahsyatnya efek dari pemilihan kata yang tepat. Pun dengan pemberitaan di media massa kita. 

Kata bukanlah sekadar susunan huruf dengan makna ala kadarnya. Di sana, tersimpan rapi sebuah ideologi yang mapan dan tidak bebas nilai. Ia punya kuasa untuk menundukkan objek, ataupun menyanjung subjek hingga ke langit. 

Simak tulisan apik @harisfatwa_ tentang narasi pemberitaan di media siber lokal tentang isu keagamaan kita hari ini. Hanya di situs web crcs ugm.
Apakah Islam mengakui adanya pemisahan antara agam Apakah Islam mengakui adanya pemisahan antara agama dan negara? Bagaimana hubungan Islam dan negara telah bertransformasi sejak dulu hingga saat ini? 

Dalam menjawab wawancara ini, Kuru mengacu kepada buku terbarunya, 𝙄𝙨𝙑𝙖𝙒, π™Šπ™©π™€π™§π™žπ™©π™–π™§π™žπ™–π™£π™žπ™¨π™’π™š, 𝙙𝙖𝙣 π™†π™šπ™©π™šπ™§π™©π™žπ™£π™œπ™œπ™–π™‘π™–π™£: π™‹π™šπ™§π™—π™–π™£π™™π™žπ™£π™œπ™–π™£ π™‡π™žπ™£π™©π™–π™¨ 𝙅𝙖𝙒𝙖𝙣 𝙙𝙖𝙣 𝙆𝙖𝙬𝙖𝙨𝙖𝙣 π™™π™ž 𝘿π™ͺπ™£π™žπ™– π™ˆπ™ͺπ™¨π™‘π™žπ™’ (KPG, 2020) sekaligus lima judul buku yang menjadi rujukan utama tentang topik β€œIslam dan negara”.

Simak wawancara lengkap @dr_ahmettkuru bersama @isofyanabbas di situs web crcs ugm.
load more... @crcs_ugm

Twitter

Tweets by crcsugm

Universitas Gadjah Mada

Gedung Sekolah Pascasarjana UGM, Floors 3-4
Jl. Teknika Utara, Pogung, Yogyakarta, 55284
Email address: crcs@ugm.ac.id

© CRCS - Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY