Hak-hak alam membutuhkan kedudukan moral. Bisakah pendekatan KBB membantu?
When faith meets extraction, what or whose priority comes first: communities, organizations, or the environment?
Fellowship KBB 2025 kali ini menghadirkan kelas Klinik dan Advokasi KBB sebagai bagian dari luaran yang tidak hanya menghasilkan gagasan tertulis, tetapi juga aksi nyata.
Melindungi KBB bukan hanya soal agama atau keyakinan, melainkan juga memastikan semua orang, terutama kelompok rentan, dapat hidup dan berkembang tanpa diskriminasi.
Jauh sebelum “religion” diperkenalkan kolonialis Eropa, masyarakat Nusantara telah memiliki pengertian “agama” dengan mengikuti konsep dīn.
Belajar dari berbagai komunitas maupun akademisi perihal istilah dari berbagai masyarakat adat di Indonesia yang berkaitan dengan gender dan seksualitas, hal ini membuat saya penasaran: apakah istilah-istilah tersebut juga dapat berkembang ke skala nasional maupun dikenal secara internasional?