The “Keeping the Faith: A Study of Freedom of Thought, Conscience and Religion in ASEAN” discussion series arrived in Yogyakarta on May 30, 2015. Held in collaboration with HRRC’s partner, the Law Faculty of Gadjah Mada University (UGM), the event was also organized with the support of the Center for Religious and Cross-cultural Studies (CRCS UGM), the Center for Human Rights Studies of the Islamic University of Indonesia (PUSHAM UII), and the Oslo Coalition on Freedom of Religion or Belief at the Norwegian Centre for Human Rights.
Dr. Zainal Abidin Bagir, Director of the Center for Religious and Cross Cultural Studies (CRCS) at Gadjah Mada University and author of the Indonesia country report in “Keeping the Faith,” focused on the country’s freedom of religion situation. “Law both shapes the society and is shaped by the society. Thus, engagement with the society is important to end discrimination and persecution against religious and belief minorities.” Specifically on the Law on Anti-Blasphemy in Indonesia, “there is a need to raise awareness in the society to repeal laws that open the room or pathway toward intolerance,” Dr. Bagir emphasized.
For the whole report of the discussion series click “Keeping the Faith roadshow in Jakarta” and “Keeping the Faith discussion series in Yogyakarta.”
News
Dr. Zainal Abidin Bagir*
Program Studi Agama dan Lintas Budaya (CRCS), UGM.
Salah satu masalah mendasar dalam pengelolaan keragaman agama di Indonesia adalah pengakuan atas agama-agama. Jelas bahwa “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu” (Pasal 29 Ayat 2 UUD 1945). Menguatnya perlindungan HAM setelah Reformasi 1998, di antaranya dengan dikeluarkannya UU HAM (1998) dan masuknya satu bab khusus HAM dalam amandemen konstitusi, memperkuat jaminan itu. Namun semua ini hanya bermanfaat sejauh lingkup pengakuan negara atas agama.
Dalam konteks itulah beberapa pernyataan dan tindakan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, yang baru menjabat selama 2 bulan, menjadi penting. Dalam waktu singkat itu ia telah menjamu beberapa perwakilan kelompok-kelompok agama minoritas (Ahmadiyah, Syiah, Parmalim, Sunda Wiwitan, Sikh) yang selama ini kerap terdiskriminasi bahkan mengalami serangan fisik. Ia juga telah mengunjungi pengungsi Syiah Sampang di rusun di Sidoarjo, Jawa Timur, yang hari-hari ini persis sudah dua tahun terusir dari kampung halaman mereka. Selain itu, ia juga mengeluarkan pernyataan mengenai agama Baha’i.
Tulisan lengkap artikel ini bisa dibaca di www.satuharapan.com
Applications for admission to the Center for Religious and Cross-cultural Studies (CRCS) for the 2015/2016 academic year are now being accepted.
Application Period I : January 2 – March 31, 2015.
Application Period II : April 1 Mei 31, 2015
REQUIREMENTS
- Undergraduate (BA) degree from an accredited undergraduate program in an Indonesian or foreign university
- GPA minimum:
– 2,5 (4-point scale) from an A accredited undergraduate program.
– 2,75 (4-point scale) from a B accredited undergraduate program.
– 3,0 (4-point scale) from a C accredited undergraduate program.
- TOEFL score minimum 475.
- TPA score minimum 500.
The Application Procedure and Scholarship Information can be accessed in this link http://crcs.ugm.ac.id/admission
Terima kasih kepada aplikan yang telah mengirim esai kepada panitia Lomba Esai untuk SMA/K – MA/K yang diselenggarakan oleh Program Studi Agama dan Lintas Budaya (Center for Religious and Cross-cultural Studies/CRCS) Sekolah Pasca Sarjana UGM. Kami telah menerima esai dengan berbagai tema tentang opini maupun pengalaman pengelolaan keragaman di sekolah. Esai-esai tersebut telah direview oleh juri dengan mempertimbangkan tema, kedalaman isu, perspektif dan praktik dalam esai yang telah dikirim.
Kami ucapkan selamat bagi peserta yang lolos untuk mengikuti kegiatan workshop. Bagi yang belum lolos kami juga mengucapkan terima kasih atas waktu yang Anda curahkan untuk menulis dan mengirim esai. Masih ada kesempatan di program maupun agenda CRCS lainnya, Anda bisa mengunjungi website kami di http://crcs.ugm.ac.id/.
Application Form
2015 International Summer School on Pluralism, Development and Social Change
The Kosmopolis Platform of the University of Humanistic Studies (the Netherlands), in cooperation with HIVOS (Humanist Institute for Cooperation with Developing Countries), the Center for the Study of Religion & Democracy (PUSAD – Pusat Studi Agama & Demokrasi), ParamadinaFoundation, and the Center for Religious and Cross-Cultural Studies of Gadjah Mada University (Indonesia), the Institute for Reconciliation and Social Justice of the University of the Free State (South Africa) and a to be confirmed university in India, welcomes applicants for the 2015 International Summer School on Pluralism, Development and Social Change.